58
Mengitung  skor rata-rata  gabungan dari  kriteria  positif  dan  negatif tiap  kondisi, Penilaian :
kemudian  menentukan kategorinya  dengan  ketentuan: 90  x
100 : Baik sekali 80  x
90   : Baik 70  x
80   : Cukup 60  x
70   : Kurang 60          : Sangat kurang
3.5.5.1.7 Aktivitas Siswa Terhadap Pembelajaran Dengan Model PBL
Analisis  pengamatan  aktivitas  siswa  digunakan  untuk  menganalisis aktivitas  siswa  terhadap  kegiatan  pembelajaran  dengan  model  PBL  dapat
dikategorikan baik. Penilaian :
Kriteria penilaian : Kategori
Rentang nilai Sangat baik
80 x   100
Baik 60
x  80 Cukup
40 x  60
Kurang baik 20
x  40 Tidak baik
x  20
3.6 Metode Penelitian Kualitatif
3.6.1 Subjek Penelitian
Pada  penelitian  ini  pemilihan  data  kuantitatifnya  menggunakan  dua kelompok    yang  terdiri  dari  kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol.
Pengambilan  sampel  dalam  penelitian  kuantitatif  pada  penelitian  ini  ditentukan dengan teknik  random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara
59
acak  dari  sebuah  populasi.  Kelompok  eksperimen  diberi  perlakuan  berupa pembelajaran  matematika  melalui  model  pembelajaran  PBL.  Sedangkan
kelompok  kontrol  diberi  perlakuan  dengan  model  STAD  sesuai  dengan  model pembelajaran  yang  sering  digunakan  guru.  Sedangkan  untuk  pemilihan  data
kualitatifnya,  subyek  penelitian  yang  akan  diambil  dalam  penelitian  ini  adalah  4 siswa yang terdiri dari dua siswa bergaya kognitif reflektif dan dua siswa bergaya
kognitif impulsif. Untuk menentukan subyek penelitian, maka peneliti melakukan pemilihan  subyek  dengan  cara  menggunakan  instrumen  gaya  kognitif  MFFT
Matching Familiar Figure Test yang dirancang dan dikembangkan oleh Jerome Kagan  yang  telah  diadaptasi  oleh  Warli  yang  telah  teruji  validitas  dan
reliabilitasnya. Kriteria untuk memilih subyek penelitian yaitu 1 siswa reflektif diambil
dari kelompok siswa yang catatan waktunya paling lama dan paling banyak benar dalam  menjawab  seluruh  butir  soal,  sedangkan  siswa  impulsif  diambil  dari
kelompok  siswa  yang  catatan  waktunya  paling  cepat  dan  paling  banyak  salah dalam menjawab seluruh butir soal, 2 siswa yang dipilih mampu berkomunikasi
dengan  baik  saat  mengemukakan  pendapatide  secara  lisan  maupun  tertulis berdasarkan rekomendasi dari guru matematika.
Berdasarkan  definisi  reflektif  dan  impulsif,  terdapat  dua  aspek  penting yang  harus  diperhatikan  dalam  pengukuran  reflektif  dan  impulsif  yaitu  waktu
yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalahsoal t dan banyaknya jawaban benar siswa atau banyaknya jawaban salah siswaf.
60
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Tes
Dalam  penelitian  ini  digunakan  tes  MFFT  dan  tes  pemecahan  masalah matematika. Pemberian tes MFFT ini bertujuan untuk pengelompokan dan
pemilihan  subyek  penelitian.  Sedangkan  tes  pemecahan  masalah matematika  digunakan  untuk  mendapatkan  data  dalam  memecahkan
masalah  matematika  berdasarkan  gaya  kognitif  reflektif  dan  impulsif. Subyek  diberi  lembar  soal  untuk  dikerjakan  sesuai  dengan  apa  yang
dipikirkan.  Dari  hasil  pekerjaan  subyek  itulah  dipakai  sebagai  data  untuk menjadi dasar pelaksanaan wawancara.
2. Metode Wawancara Metode  wawancara  digunakan  untuk  memverifikasi  data  hasil  tes
pemecahan  masalah  matematika  dan  mengetahui  lebih  jelas  tentang pemecahan  masalah  matematika  subyek  yang  tidak  bisa  diungkapkan
dengan  tulisan.  Proses  wawancara  direkam  dengan  media  audio-visual sehingga  peneliti  bisa  mendengarkan  dan  melihat  hasil  wawancara
berulang-ulang untuk  keperluan analisis data. Wawancara pada penelitian ini  menggunakan  wawancara  semi  terstruktur,  yaitu  kalimat  pertanyaan
wawancara  yang  diajukan  disesuaikan  dengan  kondisi  subjek  penelitian, tetapi mengandung isi permasalahan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Wawancara  dilakukan  kepada  subyek  terpilih  setelah  keempat  subyek terpilih  mengerjakan  soal  tes  pemecahan  masalah  matematika.  Hal  ini
61
dilakukan  pada  hari  yang  sama  dengan  pelaksanaan  tes  pemecahan masalah  matematika.  Peneliti  sebagai  instrumen  utama  harus  melakukan
wawancara  secara  mendalam  untuk  mendapatkan  informasi  yang dibutuhkan  dalam  pengumpulan  data.  Dalam  penelitian  ini,  peneliti
melakukan wawancara dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.  Perkenalan antara peneliti dan siswa yang akan diwawancarai
b.  Siswa  diminta  membaca  soal  pemecahan  masalah  matematika  yang diberikan dengan cermat.
c.  Siswa  diwawancarai  berdasarkan  jawaban  yang  sudah  dikerjakan pada saat tes tulis.
d.  Pada  saat  mewawancarai,  peneliti  melakukan  pengamatan  dan membuat  catatan-catatan  untuk  mendapatkan  data  tentang  aspek-
aspek pemecahan masalah matematika siswa. e.  Sebelum  wawancara  siswa  diberi  tahu  bahwa  wawancara  ini  tidak
mempengaruhi nilai mata pelajaran matematika di sekolah sehingga siswa dapat mengemukakan pendapat tanpa adanya tekanan.
3.6.3 Instrumen Penelitian