3. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat risiko stroke dengan
faktor risiko jenis kelamin, tekanan darah, kebiasaan merokok, kadar gula darah puasa, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan riwayat
stroke dalam keluarga.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
1. Mengetahui tingkat risiko stroke berdasarkan Stroke Risk Scorecard
pada masyarakat binaaan KPKM Buaran pada tahun 2015. 2.
Mengetahui sebaran faktor risiko stroke berdasarkan Stroke Risk Scorecard pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui persentase masyarakat yang memiliki risiko rendah ,
sedang, dan tinggi untuk menderita stroke berdasarkan Stroke Risk Scorecard pada masyarakat KPKM Buaran pada tahun 2015.
2. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin, tekanan darah, kebiasaan
merokok, kadar gula darah puasa, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan riwayat stroke dalam keluarga dengan tingkatan risiko mengalami
stroke.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Institusi FKIK KPKM
- Sebagai referensi mengenai gambaran risiko stroke pada masyarakat
binaan KPKM Buaran pada tahun 2015. -
Dengan mengetahui pengelompokan masyarakat terhadap faktor risiko stroke, pihak KPKM dapat melakukan tindakan preventif lebih
lanjut terhadap masyarakat sesuai tingkat faktor risiko.
1.5.2. Bagi Masyarakat
Sebagai informasi dan pengetahuan bagi masyarakat agar dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit stroke sehingga
dapat melakukan pencegahan sedini mungkin, terutama kelompok yang berisiko tinggi.
1.5.3. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan,
terutama materi tentang riset dan stroke.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teori
2.1.1. Definisi Stroke
American Heart Association AHA mendefinisikan stroke sebagai defisit neurologis yang menunjukkan adanya cedera lokal akut gangguan sistem saraf
pusat yang disebabkan oleh kelainan vaskular, termasuk infark serebral, perdarahan intra-serebral dan perdarahan subarakhnoid yang merupakan penyebab
utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia.
9
Menurut WHO, stroke adalah gangguan fungsional otak secara sebagian atau menyeluruh yang berkembang secara cepat atau akut yang berlangsung lebih
dari 24 jam sampai menyebabkan kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.
9
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa stroke merupakan defisit neurologis yang terjadi secara akut yang disebabkan kelainan pembuluh darah
otak.
2.1.2. Etiologi Faktor Risiko
Stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor risiko atau biasa disebut multikausal. Menurut AHA 2012, ada 2 tipe faktor risiko
terjadinya stroke
10
, yaitu: a.
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah faktor risiko yang tidak
dapat dilakukan intervensi, karena sudah merupakan karakteristik individu sejak awal kehidupan. Berikut merupakan faktor-faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi: 1.
Umur Semakin meningkatnya umur, semakin tinggi risiko menderita stroke.
Risiko untuk menderita stroke hampir 2 kali dalam satu dekade kehidupan setelah usia diatas 55 tahun. Meskipun stroke pada orang lanjut usia biasa