4. Olahraga yang cukup dan teratur dengan melakukan aktivitas fisik yang
punya nilai aerobik seperti jalan cepat, bersepeda dan berenang minimal 30 menit dan minimal 3 kali dalam seminggu.
5. Pemeriksaan rutin kolesterol. Kadar kolesterol dalam darah harus kurang
dari 200 mgdl. 6.
Pemeriksaan rutin gula darah. Kadar gula darah uasa harus dibawah 100 mgdl.
7. Pemeriksaan rutin tekanan darah. Pertahankan tekanan darah 12080
mmHg. 8.
Penggunaan obat anti-hipertensi, warfarin, anti-platelet, statin bila diperlukan dan sesuai petunjuk dokter.
B. Pencegahan Sekunder
19
Dilakukan pada orang yang pernah mengalami TIA atau memiliki riwayat stroke sebelumnya agar tidak terjadi stroke berulang, yaitu dengan A,B,C,D,E :
1. Anti-platelet aspirin, klopidogrel, extended-release diprydamole,
ticlopidine dan antikoagulan warfarin 2.
Blood pressure penurunan tekanan darah 3.
Cessation of cigarette smoking berhenti merokok, cholesterol-lowing medications konsumsi obat-obatan penurun kolesterol, carotid
revascularization revaskularisasi arteri karotis 4.
Diet: diet yang dianjurkan adalah Dietary Approaches to Stop Hypertension DASH atau Mediterranean diets.
5. Exercise latihan sesuai anjuran AHA.
2.2. Stroke Risk Scorecard
Stroke Risk Scorecard adalah salah satu skoring yang digunakan untuk mengetahui tingkat faktor risiko stroke individu yaitu low risk risiko rendah,
caution risiko sedang dan high risk risiko tinggi. Faktor risiko yang dipakai pada tools ini adalah tekanan darah, kolesterol, merokok, kadar gula darah puasa,
aktivitas fisik, indeks massa tubuh, riwayat stroke pada keluarga dan riwayat atrial fibrilasiregularitas nadi. Stroke Risk Scorecard banyak digunakan untuk
memprediksi risiko seorang individu untuk terkena stroke.
Tabel 2.5. Stroke Risk Scorecard
Faktor Risiko Risko Tinggi
Risiko Sedang Risiko Rendah
Tekanan darah 140 90
120-139 80-89 120 80
Regularitas nadi Irreguler
Tidak tahu Reguler
Merokok Ya merokok
Trying to quit Tidak merokok
Kolesterol 240
200 - 239 200
Gula darah puasa Tinggi
Borderline Rendah
Aktivitas fisik Rendah
Sedang Tinggi
Indeks Massa Tubuh Obesitas
Overweight Ideal
Riwayat keluarga Ada
Tidak yakin Tidak ada
Total skor
Keterangan: Dikatakan risiko tinggi bila pada kotak risiko tinggi terdapat
≥ 3 point. Dikatakan risiko sedang bila pada kotak risiko sedang terdapat 4-6 point.
Dikatakan risiko rendah bila pada kotak risiko rendah terdapat 6-8 point.
2.3. Peranan Penilaian Risiko Penyakit Degeneratif
Kesehatan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan terus berjalan baik dengan diiringi kesehatannya yang terjaga. Bila
telah terjadi suatu penyakit, maka akan dilakukan pengobatan. Mengobati suatu penyakit bukan berarti akan meniadakan penyakit tersebut, terkadang hanya
menurunkan gejala-gejala yang timbul karena suatu proses penyakit. Bahkan, beberapa penyakit bisa menimbulkan komplikasi serius yang tidak akan hilang
walau telah diobati. Pengobatan pun tak semuanya bisa dijangkau oleh setiap elemen masyarakat. Obat-obatan dan tindakan-tindakan untuk mencoba
menghilangkan penyakit tersebut, banyaknya meneriakkan kata mahal dan kurang efisien, terutama pengobatan penyakit-penyakit degenerative yang kebanyakan
bersifat kronik. Maka dari itulah salah satu cara untuk menikmati kesehatan terus berlanjut adalah dengan mencegah timbulnya suatu penyakit.
20
Bagan 2.1. Skema program kesehatan pribadi dan hubungan antara pasien dengan komponen lainnya
20
Sumber : R. Synderman R. Sanders W, 2003
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan ini salah satunya dengan melakukan penilaian risiko. Penilaian risiko ini meliputi penentuan faktor
risiko seorang individu untuk mengalami suatu penyakit, mendeteksi onset suatu penyakit sedini mungkin, dan mencegah atau mengintervensi sedini mungkin
untuk meminimalisir komplikasi lebih lanjut. Untuk memenuhi hal ini, dibutuhkan suatu program untuk menilai faktor risiko per individu. Sehingga akan
menghasilkan tindakan pencegahan yang terbaik untuk masing-masing individu. Program ini dinamakan “Personalized health plan” atau program kesehatan
pribadi.
20
Program kesehatan personal ini akan diisi dengan profil kesehatan, deskripsi status kesehatan sekarang, analisis risiko kesehatan aspek genetik,
lingkungan, dan gaya hidup, dan tindakan pencegahan untuk 1 tahun kedepan dan untuk jangka panjang. Dengan adanya penilaian risiko ini, diharapkan untuk
mencegah atau memperlambat perkembangan suatu penyakit. Jadi, walaupun tanpa meneliti secara genetik, penilaian risiko ini sudah dapat menentukan risiko
seorang individu untuk berkembang menjadi suatu penyakit.
20
Bagan 2.2. Aplikasi pelayanan prospektif di komunitas
20
Sumber : R. Synderman R. Sanders W, 2003
Hasil dari penilaian risiko ini akan membuat penatalaksaan penyakit tersebut berdasarkan faktor risiko masing-masing individu. Penatalaksanaan ini
akan diterapkan kepada individu berdasarkan kebutuhan individual.
2.4. Kerangka Teori