Klasifikasi Anak Tunarungu Hakikat Anak Tunarungu
b. Segi bahasa
1 Miskin kosa kata
2 Sulit mengartikan ungkapan-ungkapan dan kata-kata yang abstrak idiematik
3 Sulit memahami kalimat-kalimat yang kompleks atau kalimat panjang tentu
bentuk kiasan-kiasan. 4
Kurang menguasai irama dan gaya bahasa. ciri-ciri anak tunarungu adalah sebagai berikut:
a. Sering memiringkan kepalanya dalam usaha mendengar
b. Banyak pehatian terhadap getaran
c. Terlambat dalam pengembangan bahasa
d. Tidak ada reaksi terhadap bunyi atau suara
e. Terlambat pengembangan bahasa
f. Sering mengunakan isyarat dalam berkomunikasi
g. Kurang atau tidak tangap dalam diajak bicara
h. Ucapan tidak jelas, kualitas suara anehmonoton.
Kebanyakan anak tunarungu tidak berbeda dengan anak pada umumnya tepi mereka memerlukan perhatian kusus ketika pembelajaran antara lain:
a. Berbicara dengan anak harus berhadapan, tidak mengajak bicara dengan cara
membelakanginya. b.
Bicara sejajar di sekolah inklusif maka anak hendaknya didudukan paling depan, sehingga lebih mudah untuk membaca ujaran guru
c. Bicara dengan jelas dan melodis
d. Bicara wajar dan tidak dibuat-buat
e. Mulut jangan tertutup benda lain, misal rokok, permen, cadar, dan lainnya
ketika bicara f.
Bicara jangan terlalu cepat atau terlalu lambat g.
Bicara sejajar dan berhadapan h.
Bila memakai isyarat, lakukan dengan jelas dan simultan
Proses komunikasi anak tunarungu Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi dapat dilihat pada skema
dibawah ini.
Gambar 2.1 Proses komunikasi anak tunarungu Melinda, 2013: 49
1. Pengirim pesan dan isi pesan atau materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami mnlfi orang yang menerima peran
sesuai dengan yang dimaksudkannya. Peran adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspesikan oleh pengirim pesan. Materi pesan dapat
berupa: a.
Informasi b.
ajakan
Pengirim pesan
Simbol isyarat
Media saluran
balikan Penerima
pesan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan lain sebagainya.
2. Simbol isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau symbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seseorang manager menyampaikan
pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan. Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, prilaku atau
menunjukan arah tertentu. 3. Media penghubung
Adalah alat untuk menyampaikan pesan sepeti: tv, radio, surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh
isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi, dsb. 4. Mengartikan kode isyarat
Setelah pesan diterima melalui indra telinga, mata, dan seterusnya maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbo kode dari pesan tersebut,
sehingga dapat dimengerti. 5. penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam bentuk kode isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang
dimaksud oleh pengirim. 6. Balikan
Balikan adalah isyarat atau tanggapa yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun non verbal. Tanpa balikan seseorang pengirim