Karakteristik dalam segi intelegensi

Menurut Melinda 2013: 22 anak tunarungu dibedakan menjadi 4, seperti yang terdapat pada tabel 2.1. Tabel 2. 1 Klasifikasi anak tunarungu Rata-rata kehilangan pendengaran Tingkat ketunarunguan Kemampuan memahami percakapan 20 – 40 Db Ringan mildly  Tidak selalu bereaksi bila disapa  Mengalami kesulitan dalam melangsungkan percakapan 40 – 65 dB Sedang moderat  Mengalami kesulitan dalam melangsungkan percakapan bila tidak menatap wajah  Kesulitan untuk menangkap suara pada jarak yang jauh  Mengalami kesukaran mendengar dalam lingkungan yang bising  Sebaiknya memakai alat bantu dengar 65 – 95 Db Berat severe  Akan sedikit memahami percakapan bila dengan suara keras  Sulit untuk menyimak percakapan sehari-hari secara wajar 95 – ke atas Berat sekali profoundly a Tak mungkin melangsungkan percakapan wajar sehari-hari b Pemakaian APM masih bermanfaat c Ketergantungan pada visual sangat tinggi

2.1.4. Karakteristik Anak Tunarungu

Menurut Melinda 2013: 20 karakteristik anak tunarungu adalah: 1. Tidak mampu mendengar 2. Terlambat didalam perkembangan bahasanya. 3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi 4. Kurang atau tidak tanggap bila diajak bicara 5. Ucapan kata tidak jelas 6. Kualitas suara monoton dan kurang baik 7. Sering memiringkan suara untuk mencari sumber bunyi 8. Banyak perhatian terhadap getaran 9. Cepat tersinggung kadang introvert 10. Irama bahasa dan irama gerak kurang baik 11. Sulit untuk memahami bahasa yang abstrak Perkembangan fisik anak tunarungu tidak mengalami hambatan, dapat melakukan aktifitas gerak dengan baik hanya keseimbangannya kurang baik, hal ini karena pengaruh struktur anatomis pada labyrinth. Pada aktivitas sehari-hari yang yang sangat terlihat sekali pada tunarungu adalah dalam kegiatan bicara dan bahasa. Mereka sangat sulit untuk untuk melakukan bicara reseptif dan ekspresif, semuanya perlu adanya adanya latihan, bimbingan dan binaan yang efektif melakukan proses pembelajaran. Menurut Suparno dalam Melinda 2013: 40, karakteristik anak tunarungu yang umumnya dimikili oleh anak tunarungu di antara lain adalah sebagai berikuti: a. Segi fisikmotorik 1 Cara berjalannya agak kaku dan cenderung membentuk. 2 Pernapasannya pendek. 3 Gerakan matanya cepat dan beringas. 4 Gerakan tangan dan kakinya. b. Segi bahasa 1 Miskin kosa kata 2 Sulit mengartikan ungkapan-ungkapan dan kata-kata yang abstrak idiematik 3 Sulit memahami kalimat-kalimat yang kompleks atau kalimat panjang tentu bentuk kiasan-kiasan. 4 Kurang menguasai irama dan gaya bahasa. ciri-ciri anak tunarungu adalah sebagai berikut: a. Sering memiringkan kepalanya dalam usaha mendengar b. Banyak pehatian terhadap getaran c. Terlambat dalam pengembangan bahasa d. Tidak ada reaksi terhadap bunyi atau suara e. Terlambat pengembangan bahasa f. Sering mengunakan isyarat dalam berkomunikasi g. Kurang atau tidak tangap dalam diajak bicara h. Ucapan tidak jelas, kualitas suara anehmonoton. Kebanyakan anak tunarungu tidak berbeda dengan anak pada umumnya tepi mereka memerlukan perhatian kusus ketika pembelajaran antara lain: a. Berbicara dengan anak harus berhadapan, tidak mengajak bicara dengan cara membelakanginya. b. Bicara sejajar di sekolah inklusif maka anak hendaknya didudukan paling depan, sehingga lebih mudah untuk membaca ujaran guru c. Bicara dengan jelas dan melodis d. Bicara wajar dan tidak dibuat-buat