Jumlah pupa tertinggi dijumpai pada perlakuan pembumbunan dua kali vareitas Boko P2V3 1.40 ekorbatang, sedangkan terendah dijumpai pada kombinasi
pembumbunan dua kali varietas Sewu P2V5 1.10 ekorbatang.
4.1.6 Jumlah Pembentukan Umbi BuahBatang
Sidik ragam jumlah pembentukan umbi tanaman ubi jalar pada umur 50, 60 dan 70 hari setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 6.
Sidik ragam tersebut terlihat bahwa varietas berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah pembentukan umbi pada setiap pengamatan berdasarkan umur tanaman
50, 60 dan 70 HST. Faktor pembumbunan tidak berbeda nyata hanya pada umur tanaman 70 HST berbeda nyata, sedangkan pada faktor kombinasi antara varietas
dan pembumbunan tidak ada yang nyata pada setiap pengamatam umur tanaman.
Ringkasan uji signifikasi jumlah pembentukan umbi pada perlakuan varietas dan pembumbunan dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Tanggap Jumlah Pembentukan Umbi BuahBatang Pada Perlakuan Varietas dan Pembumbunan Umur tanaman 50, 60 dan 70 HST
. Jumlah Pembentukan Umbi
50 HST 60 HST
70 HST Varietas
V1 Lokal 2.92
3.92 5.33
V2 Kidal 1.50
2.75 5.17
V3 Boko 1.00
2.00 4.00
V4 Jago 0.50
1.58 2.42
V5 Sewu 0.33
1.25 2.58
Pembumbunan P0 Tanpa Pembumbunan
1.40 2.25
3.65 P1 Pembumbunan satu kali
1.20 2.25
3.85 P2 Pembumbunan dua kali
1.15 2.40
4.20 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 1 Perkembangan jumlah pembentukan umbi ditunjukkan pada Gambar 20 dan
Gambar 21 berikut ini.
Gambar 20. Jumlah Pembentukan Umbi buahbatang Beberapa Varietas Ubi
Jalar Umur 50, 60 dan 70 HST
Ju m
lah P
em be
nt u
kan U
m bi
b u
ah B
at n
g
Universitas Sumatera Utara
Gambar 20 dapat dijelaskan bahwa varietas Jago V4 dan varietas Sewu V5 menghasilkan jumlah pembentukan umbi yang lebih sedikit dibanding varietas
lainnya. Sedangkan jumlah pembentukan umbi yang paling banyak terdapat pada varietas Lokal V1.
Gambar 21. Pengaruh Pembumbunan pada Jumlah Pembentukan Umbi
buahbatang Umur 50, 60 dan 70 HST Gambar 21, Menunjukkan bahwa frekuensi pembumbunan berpengaruh nyata
terhadap pembentukan umbi pada pengamatan 70 HST, dimana jumlah pembentukan umbi tertinggi terdapat pada perlakuan pembumbunan dua kali P2
4.20 buah per batang, sedangkan pada terendah pada perlakuan pada pembumbunan P0 3,65 buah per batang.
4.1.7 Jumlah Larva pada Umbi ekorumbi