berbahaya bagi serangga, pembumbunan merupakan tindakan agronomis untuk menghalangi serangan hama pada umbi dengan cara menutupi permukaan umbi.
Beberapa varietas memiliki karakteristik sulur, daun, dan umbi yang berbeda- beda baik ukuran bentuk, warna, panjang tangkai daun dan umbi dengan tingkat
resistensi yang berbeda terhadap serangan hama. Pembumbunan dapat menghindari peletakan telur hama boleng pada umbi
dengan cara menutup tanah yang merekah, disamping memperbaiki struktur tanah agar perkembangan umbi lebih sempurna.
Penelitian ini diharapkan memperoleh varietas yang keragaan fenotipenya mampu menekan serangan hama dan frekuensi pembumbunan yang tepat dimana
dapat menurunkan intensitas serangan hama boleng pada ubi jalar, sekaligus dapat diterapkan oleh petani dalam meningkatkan produksi karena penerapan teknik ini
mudah, murah, dapat dipadukan dengan teknik pengendalian lainnya. dan ramah lingkungan.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengevaluasi tingkat ketahanan beberapa varietas yang dapat
mengurangi tingkat serangan hama boleng pada tanaman ubi jalar. 2.
Untuk mengetahui frekuensi pembumbunan yang dapat menekan intensitas kerusakan yang disebabkan hama boleng pada tanaman ubi jalar.
1.4 Hipotesis
1. Perbedaan varietas ubi jalar mempengaruhi tingkat serangan hama boleng.
2. Frekuensi pembumbunan yang berbeda mempengaruhi tingkat serangan hama
boleng pada ubi jalar.
Universitas Sumatera Utara
3. Kombinasi perlakuan varietas dan pembumbunan dapat mengurangi serangan
hama boleng pada ubi jalar.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Dapat diterapkan oleh petani dalam membudidayakan tanaman ubi jalar
terutama dalam mengendalikan serangan hama boleng. 2.
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang membutuhkan dalam usaha mengendalikan hama boleng pada ubi jalar.
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar termasuk tanaman pangan yang potensial untuk diversifikasi dalam rangka memenuhi kebutuhan kalori. Beberapa varietas merupakan
sumber vitamin C dan β_caroten yang sangat baik serta kaya serat kasar. Ubi jalar termasuk tanaman dikotiledon, kedudukan dalam sistematika adalah
sebagai berikut: Kingdom
: Plantae Divisio
: Spermatophyta Subdivisio
: Angiospermae Kelas
: Dikotiledoneae Ordo
: Convolvulales Family
: Convolvulaceae Genus
: Ipomoea Spesies
: Ipomoea batatas L. Lam. Batang tanaman ubi jalar tidak berkayu dan banyak percabangannya. Bentuk
batang bulat, berbuku-buku dan tipe pertumbuhannya tegak atau menjalar. Panjang batang bertipe tegak anatar 1-2 m, sedangkan pada tipe menjalar antara 2-3 m
Yusuf, 2004. Daun berbentuk bulat atau seperti jari tangan dengan warna bervariasi dari
hijau tua sampai hijau kekuningan. Bentuk umbi ada yang bulat besar, lonjong kecil 7
Universitas Sumatera Utara
memanjang atau bentuknya tidak beraturan, warna kulit umbi dan dagingnya ada yang ungu kemerahan sampai kuning, putih dan kuning jingga Sarwono, 2002.
Menurut Yufdy dkk., 2006, varietas ubi jalar cukup banyak. Namun, baru 142 jenis yang sudah diidentifikasi oleh para peneliti. Varietas yang digolongkan
sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a
Berdaya hasil tinggi, di atas 30 tha b
Berumur pendek antara 3-4 bulan c
Rasa ubi enak dan manis d
Tahan terhadap hama penggerek umbi Cylas sp dan penyakit kudis. e
Kadar karotin tinggi di atas 10 mg100g f
Keadaan serat ubi relatif rendah. Beberapa varietas unggul yang telah dilepaskan ke lapangan memiliki umur yang
berbeda, demikian juga dengan tingkat ketahanan hama boleng Cylas sp. Deskripsi beberapa varietas ubi jalar dapat dilihat pada Lampiran 19-23.
2.2 Keragaan Tanaman Ubi Jalar