34
BAB III ANALISIS DATA
A. GAMBARAN UMUM KITAB FIKIH SUNNAH
Sayyid Sabiq lahir pada 1915 di Mesir dan meninggal pada Februari 2000. Beliau sudah hafal Al-Qur’an pada usia sembilan tahun. Mengenyam
pendidikan di Universitas al-Azhar, Mesir dan Universitas Ummul Qura, Mekah, Arab Saudi, dan sempat mengajar di kedua universitas tersebut.
Sayyid Sabiq dikenal sebagai seorang ahli fikih, salah satu disiplin dalam kajian studi Islam. Dan, karena fikih inilah, namanya begitu masyhur dan
sangat berpengaruh di kalangan umat Islam kontemporer. Sayyid Sabiq dilahirkan di Mesir pada 1915 dan wafat pada 28 Februari 2000.
Selain itu, beliau juga dikenal sebagai salah satu tokoh gerakan Islam terbesar di dunia yang berbasis di Mesir, yaitu Ikhwanul Muslimin ini. Awal
perkenalannya dengan Ikhwanul Muslimin terjadi ketika ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Al-Azhar di fakultas syariah.
Pada saat bergabung dengan Ikhwanul Muslimin inilah Sayyid mulai menekuni dunia tulis-menulis. Tulisannya dimuat di berbagai majalah terbitan
Mesir, termasuk majalah mingguan milik gerakan Ikhwanul Muslimin. Di majalah ini, ia menulis artikel ringkas mengenai fikih, tentang bab Thaharah
bersuci.
Karena keaktifannya dalam dakwah, tak heran jika pimpinan Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna, mengangkat Sabiq sebagai salah satu orang
kepercayaannya. Pada tahun 1948, ia bersama dengan anggota Ikhwanul Muslimin lainnya ikut serta dalam perang Palestina melawan Israel.
Akibatnya, beliau dipenjara di bawah tanah pada 1949-1950. Setelah bebas, Sayyid Sabiq kembali ke Al-Azhar dan mendalami bidang dakwah.
Kemudian, pada 1951, ia memutuskan bekerja di Kementerian Wakaf Mesir. Di kementerian ini, Sabiq menempati posisi puncak hingga menjadi
wakil Kementerian Wakaf. Pada tahun 1964, Sabiq hijrah ke Yaman kemudian menetap di Arab Saudi. Di sini, ia mengajar mata kuliah Dakwah
dan Ushuluddin di Universitas Ummul-Qura selama lebih dari 20 tahun. Sayyid Sabiq termasuk orang yang banyak mengembara untuk
menyampaikan dakwah. Banyak negara yang dikunjunginya, termasuk Indonesia, Inggris, negara-negara bekas Uni Soviet, dan seluruh negara Arab.
Aktivitas dakwah juga ia lakukan di lingkungan tempat tinggalnya, dengan mengadakan pengajian rutin di rumahnya, baik laki-laki maupun perempuan.
Beliau meninggal dunia pada tanggal 28 Februari tahun 2000. Sepanjang hidupnya, Sayyid Sabiq banyak menerima penghargaan atas
ketokohan dan keilmuan beliau. Antara lain, mendapatkan Piagam Penghargaan Mesir yang dianugerahkan oleh Presiden Mesir, Mohammad
Husni Mobarak, pada 5 Maret 1988. Di tingkat regional, ia mendapat
penghargaan izajah al-Malik Faisal al-Alamiah pada tahun 1994 dari Kerajaan Arab Saudi atas usahanya menyebarkan dakwah Islam.
1
B. Analisis Diksi dalam Hubungan dengan Makna