25
atau pembicara. Demikian pemilihan kata sangat berkaitan dengan makna kosakata seseorang.
Kesalahan seorang penulis atau pembicara dalam pemilihan kata akan berakibat berubah makna yang diterima oleh pembaca atau
pendengar. Sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak dapat tersalurkan,bahkan memungkinkan adanya kesalahpahaman.
Makna kata dapat menimbulkan reaksi pada orang yang mendengar atau membaca. Reaksi yang timbul itu dapat berwujud
‘Pengertian’ atau ‘Tindakan’. Dalam berkomunikasi seseorang tidak hanya berhadapan dengan ‘kata’ tetapi dengan suatu rangkaian kata
yang mendukung suatu amanat. Pembaca atau pendengar yang berlainan akan mempengaruhi pula pilihan kata dan cara penyampaian
amanat tersebut.
2. Syarat Ketepatan dan Keserasian Diksi
Penggunaan kata pada dasarnya berkisar pada dua persoalan pokok. Pertama,ketepatan memilih kata untuk mengungkapkan sebuah
gagasan. Hal atau barang yang akan diamanatkan. Kedua, kesesuaian atau kecocokan dalam mempergunakan kata tersebut.
Kesesuaian dalam pendayagunaan kata-kata dalam suatu situasi,akan memudahkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan
26
lingkungan. Karena tidak semua kata-kata yang sama dapat diungkapkan dalam kesempatan dan situasi yang sama. Ada yang formal dan ada pula
yang tidak formal. Dengan demikian,tingkah laku manusia yang berwujud bahasa juga akan disesuaikan dengan suasana yang formal dan suasana
yang non formal tersebut. Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang mempengaruhi bahasa, Yaitu:
a. Pokok persoalan ya ng dibawakan b. Para hadiri terlihat dalam komunikasi
c. Diri kita sendiri Perbedaan antara ketetapan dan kesesuain diksi adalah dalam
ketetapan kita bertanya apakah pilihan kata yang dipakai sudah setepat- tepatnya, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan diantara
pembicara dan pendengar, atau antara penulis dan pembaca. Sedangkan dalam kesesuain kali mempersoalkan apakah pilihan kata dan gaya
bahasa tidak merusak suasana atau menyinggung perasaan orang lain. Ketetapan dapat diartikan kemampuan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar. Pembaca atau penulis berusaha secermat mungkin memilih
kata untuk mencapai maksud yang dikehendakinya. Ketetapan kata yang dipilih akan mewakili pesan penulis atau pembicara kata yang dipakai
sudah tepat akan tampak dari reaksi selanjutnya, baik berupa aksi verbal maupun aksi non verbal dari pembaca atau pendengar dan tidak
menimbulkan salah paham.
27
Ada beberapa hal yang dapat diperihatkan untuk mencapai ketetapan pilihan kata, diantaranya:
a. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi dari dua kata yang mempunyai makna yang mirip satu sama lain ia harus menetapkan
mana yang akan dipergunakan untuk mencapai maksunya b. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hamper bersinonim.
Penulis atau pembicara haruslah berhati-hati dalam memilih kata dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang ingin
disampaikan. c. Mampu membedakan kata-kata yang mirip dengan ejaannya. Bila
seorang penulis sendiri tidak mampu membedakan kata-kata yang mirip ejaan itu, maka akan membawa akibat yang tidak diinginkan ,
yaitu salah paham. d. Untuk menjamin ketetapn diksi, seorang penulis atau pembaca harus
mampu membedakan kata umum dan kata khusus . Kata khusus lebih cocok atau tepat menggambarkan sesuatu dari pada kata umum
e. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatic
f. Waspada terhadap penggunaan akhiran asing. Terutama kata-kata asing yang mengandung akhiran asing tersebut.
28
g. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-katayang sudah dikenal.
h. Menghindari kata-kata atau ciptaan sendiri. Walaupun bahasa selalu tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tidak berarti bahwa
setiap orang boleh menciptakan kata baru seenaknya. Kata baru biasaanya muncul pertama kali karena dipakai oleh orang-orang
terkenal atau pengarang terkenal. i. Mempergunakan kata-kata ini dari yang menunjukan persepsi khusus.
j. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
3. Diksi Dalam Kalimat.