Pengertian Penerjemahan Teori Penerjemahan

10

1. Pengertian Penerjemahan

Penerjemahan bahasa arab kedalam bahasa Indonesia ialah “usaha memindahkan pesan dari teks berbahasa Arab teks sumber dengan padanannya kedalam bahasa Indonesia bahasa sasaran”. 1 Dari penertian diatas dapat diartikan bahwa menerjemahkan adalah mengalihkan arti kata perkata. Pendefinisian terjemah tersebut dimaksudkan untuk “mengalihkan pesan secara utuh dan maksimal kedalam bahasa sasaran verba maupun non-verba dari suatu kedalam bentuk lainnya.” 2 Banyak para penerjemah mengartikan bahawa definisi terjemah hanya menekankan pada aspek pesannya saja sehingga mereka berpeluang untuk mengartikan secara lain, karena penerjemah bisa berbuat seenaknya terhadap naskah terjemah dengan mengabaikan aspek-aspek diluar pesan seperti aspek morfologis , sintaksis besar dalam mengekspresikan pesan teks tanpa menghiraukan padanan-padanan lingustik, struktur dan hal-hal diluar teks. Ada beberapa tokoh yang memberikan definisi tentang penerjemahan, diantaranya: 1 Ibnu Burdah, Metode dan Wawasan Manerjemahkan Teks Arab, Yogyakarta: P.T. Tiara Wacana, 2004, h. 9 11 a. Definisi secara istilah Dalam buku the theory and practice of translation , Nida dan Charles memberikan definisi tentang penerjemahan, yaitu Translation consist in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language massage, firstin the term of meaning and secondly in the term of style.” 2 Terjemahan ialah kegiatan yang menghasilkan kembali pesan dalam bahasa sumber Bsu kedalam bahasa sasaran Bsa dengan padanan alami yang sedekat mungkin, pertama-tama dalam hal makna , dan kemudian gaya bahasanya. Jadi, Nida dan Charles mendefinisikan penerjemahaan yaitu mengalihkan pesan bahasa kedalam bahasa sasaran dengan padanan baik dari segi makna dan gaya bahasanya. Pendapat Engene A. Nida ini juga tidak jauh berbeda dengan pendapat J. C. Catford. Sebagai seorang penerjemah Profesional sekaligus pakar dalam bidang linguistic, caftord menerangkan bahwa, “translation is the replacement of textual material in another language.” 3 penerjemahan ialah pemindahan naskah dari bahasa asal atau bahasa sumber Bsu dengan bahan teks yang sepadan kedalam bahasa sasaran dengan sesuai. 2 E.A Nida dan Charles Taber, The Theory and Practice of Tranlation, Leiden: The United Bible Societis, 1974, h. 12 3 J.C. Catfrord, Alinguistik Theory of Translation , London, Oxford Univercity press, 1974 Fourth Impression, h. 20 12 Dua pendapat diatas bertentangan dengan apa yang diungkapkan J. Levy. Levy memberikan definisi terjemahan sebagai suatu ketampilan . kejelasan dari penerjemah tampak tercermin dari opini. Seperti yang dikatakan dalam bukunya translation As Decission.” Translation is a creative process which always leaves the translator afreedom of choies between several approxiamately equivalent possibilities of situational meaning.” 4 terjemahan merupakan proses kreatif yang memberikan kebebasan bagi penerjemah untuk memilih kemungkinan padanan yang dekat dalam mengungkapkan makna yang sesuai dengan situasi. Hal senada juga diungkapkan oleh New Mark dalam artikelnya yang berjudul “Futher preposition on translation” New Mark berpendapat bahwa “ translation is an exercise which consist in the attempt to written massage in one language by the same in another language.” 5 penerjemahan merupakan latihan dalam proses penggatian pesan tertulis dari satu bahasa ke bahasa lainnya dengan yang sama . Hal ini juga tidak berbeda dengan pendapat para pakar terjemah lainnya, Juliana Hause juga mendefinisikan terjemah sebagai “pemindahan pesan dari teks bahasa sumber kedalam bahasa sasaran” seperti yang dikutip oleh Nurahman Hanafi, dalam 4 Nurahman Hanafi, op, cit, h. 24 5 Rochayah Machali, Pedoman bagi Penerjemah, jakarata: PT. Grasindo, 2000, Cet. Ke. 1 h.5 13 desertasinya yang berjudul A model for translation quality assessment, Juliana mendefinisikan “translation is language. 6 ” penerjemahan merupakan proses pemindahan naskah dari bahasa sumber kedalam bahasa sasaran dengan semantic dan pragmatic sepadan. Pendapat yang serupa juga ditambahkan oleh Leonard foster yang mengungkapkan definisi terjemah yaitu “translation as the transference of the content of a text from one the from.” Terjemahan merupakan naskah dari bahasa satu ke bahasa lainnya, yang perlu diingat bahwa kita harus selalu bisa memisahkan isi dari bentuk naskah itu. Itulah pendapat enam tokoh terjemah tentang definisi penerjemah. Mereka mengungkapkan argument masing-masing sesuai dengan latar belakang keilmuan dan proses yang telah mereka tekuni sebelumnya sebagai seorang penerjemah. Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas ialah, penerjemahan merupakan proses pengalihan makna dari naskah bahasa sumber kedalam naskah bahasa sasaran dengan padanan yang sedekat-dekatnya dan sewajar- wajarnya, baru kemudian memperhatikan gaya bahasa. 6 Nurachman Hanafi, op,cit., h, 26 14

2. Syarat-syarat Penerjemah