Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

memiliki pengaruh yang cukup penting dalam mempengaruhi semangat belajar. Perhatian, kasih sayang dan dorongan kedua orang tua adalah sugesti yang paling utama yang dapat dijadikan siswa sebagai motivasi semangat belajar, disamping lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang juga cukup berpengaruh. 2 Lingkungan Non Sosial Faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. c. Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan efesiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Disamping faktor internal dan eksternal, pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa. Diantara pendekatan belajar yang harus diperhatikan adalah pengorganisasian siswa, diantaranya adalah: 27 1 Pembelajaran secara individual, yaitu kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu. 2 Pembelajaran secara kelompok, yaitu pembelajaran dengan cara membentuk kelompok kecil. 3 Pembelajaran secara klasikal, yaitu pembelajaran yang merupakan kemampuan guru yang utama, karen pengajaran klasikal merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. 27 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. III, 2006, h. 159 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Yanusa Jakarta, pada kelas VIII semester genap tahun ajaran 20132014. Waktu pengambilan data penelitian diperkirakan pada bulan April - Mei 2014.

B. Metode dan desain intervensi tindakan rancangan siklus penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas classroom action research. Action research adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisifatif. 1 Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Tujuan ini ‘melekat’ pada diri guru dalam penunaian misi professional kependidikannya. 2 Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan atau pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan beberapa siklus, dalam hal ini yang dimaksud siklus adalah suatu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula 3 , dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: Tahap 1 : Menyusun perencanaan tindakan planning. Dalam tahap ini penulis menentukan titik fokus peristiwa yang diamati, kemudian bekerjasama dengan kolaborator guru kelas membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas. Pada tahap ini penulis juga membuat instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, catatan lapangan, lembar wawancara, angket, dan dokumentasi. 1 E. Mulyasa, M.Pd, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. V, 2007, h. 152 2 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : GaungPersada press. 2011, h. 12 3 Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif , Jakarta : GaungPersada Press, Cet. I, 2009, h.62 Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan acting Tahap ini penulis melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya yaitu pembelajaran PAI di kelas. Tahap 3 : Pengamatan observing Tahap ini penulis melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Observasi dimaksudkan terhadap dampak tindakan yang dilakukan secara kontinue dan dengan berbagai cara. Berarti dilakukan terus menerus, baik dalam proses pembelajaran maupun terhadap hasil belajar. Proses pengamatan terutama ditujukan pada peningkatan kemampuan Baca Tulis Al- Qur’an. Tahap 4 : Refleksi atau evaluasi Tahap ini merupakan evaluasi dari dampak peningkatan kemampuan Baca Tulis Al- Qur’an selama proses belajar maupun terhadap hasil belajar. Hasil yang telah diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis apakah kegiatan yang dilakukan telah efektif dan sesuai dengan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Apabila hasil dari siklus II sudah menunjukan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya, begitu pula selanjutnya. Kegiatan Pendahuluan 1. Observasi proses pembelajaran di kelas 2. Observasi kemampuan baca tulis Qur’an siswa 3. Wawancara dengan guru kelas 4. Wawancara dengan siswa Bagan 1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat RPP b. Membuat pedoman observasi c. Membuat pedoman wawancara

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PAI dengan meningkatkan kemampuan baca tulis Qur’an,

3. Tahap Observasi

a. Kolaborator mengobservasi proses pembelajaran. a. Kolaborator mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. b. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa

4. Tahap Refleksi

Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi proses pembelajaran Siklus I. hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil evaluasi siklus I digunakan sebagai acuan Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. Hasil pengamatan dianalisis sebagai bahan refleksi untuk rencana tindakan dalam melaksanakan penelitian tindakan kembali. Jika hasil refleksi masih belum mencapai indikator keberhasilan, maka siklus dilanjutkan ke siklus ketiga, dst. Hingga indikator keberhasilan tercapai.

C. Subyek yang Terlibat Dalam Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dan guru PAI kelas VIII sebagai kolaborator dan observer.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Peran penulis dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku peneltian. Peneliti bekerja sama dengan guru kelas sebagai kolaborator dan observer. Sebagai kolaborator yaitu bekerja dalam hal membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer yaitu memberi penilaian pada penulis dalam mengajar dan mengamati kemampuan Baca Tulis Al- Qur’an siswa.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama pada siklus I. siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Apabila hasil dari siklus II sudah menunjukan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya.