Analisis Data Kemampuan Membaca Al-Quran Siswa
Tabel 4.3 Frekuensi Membaca Ayat Al Qur’an
Siswa Kelas VIII SMP Yanusa Jakarta Siklus II
Siklus Tindakan
Membaca Tidak
mampu Mampu
Faham Tajwid
II 1
18 12
10 2
14 15
11 3
11 17
12 Rata-rata
- 14.3
14.7 11.0
Dari tabel 2 dapat dilihat untuk siklus II tindakan I, bahwa yang tidak mampu
membaca ayat Al Qur’an 18 siswa 45, yang mampu membaca 12 siswa 30 dan yang mampu dan
faham membaca ayat Al Qur’an 10 siswa 25 . Untuk tindakan 2, yang tidak mampu membaca 14 siswa 35 , yang mampu
membaca 15 siswa 37,5 , yang mampufah am membaca ayat Al Qur’an ada 11
siswa 27,5 . Tindakan 3, yang tidak mampu membaca 11 siswa 27,5 , yang mampu membaca 17 siswa 42,5 , yang mampufaham membaca ayat Al
Qur’an 12 siswa 30 . Dari penjelasan hasil siklus II tersebut di atas dapat digambarkan dalam
bentuk diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.2. Diagram Batang Persentase Siklus II.
5 10
15 20
25 30
35 40
Tidak Dapat Membaca Al- Quran
Dapat Membaca Al- Quran
Dapat Faham Membaca Al-Quran
Siklus II
Jadi pada siklus II ini yang tidak mampu membaca ayat Al Qur’an turun
17,5 dan yang mampu membaca naik 12,5 , serta yang mampufaham naik 5 . Pencapaian hasil penumbuhan ini berdasarkan refleksi peneliti selaku aktor
utama dalam penelitian ini masih merasa belum menyiapkan permasalahan yang dihadapi siswa terutama dalam menyiapkan permasalahan yang dihadapi siswa
terutama dalam melaksanakan tindakan penerapan metode membaca Al Qur’an. Sehingga masih terdapat siswa yang belum dapat membaca ayat Al Qur’an
dengan baik dan benar. Oleh karena itu setelah diadakan diskusi dan refleksi, direncanakan dan dilaksanakan siklus III.
Tabel 4.4 Frekuensi Membaca Ayat Al Qur’an
Siswa Kelas VIII SMP Yanusa Jakarta Siklus III
Siklus Tindakan
Membaca Tidak
mampu Mampu
Faham Tajwid
III 1
8 20
12 2
5 21
14 3
3 20
17 Rata-rata
- 5.3
20.3 14.3
Berdasarkan table di atas hasil dan analisis siklus III yaitu pada tindakan I, siswa yang tidak mampu
membaca ayat Al Qur’an ada 8 siswa 20 , yang mampu membaca 20 siswa 50 , dan yang mampufaham membaca ada 12
siswa 30 . Pada tindakan 2, yang tidak mampu membaca ada 5 siswa 12,5 , yang mampu membaca 21 siswa 52,5 , yang mampufaham dalam
membaca ada 14 siswa 35 . Pada tindakan 3, yang tidak mampu membaca ada 3 siswa 7,5 , yang mampu membaca 20 siswa 50, dan yang mampufaham
ada 17 siswa 42,5 . Dari penjelasan hasil siklus II tersebut di atas dapat digambarkan dalam
bentuk diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.3. Diagram Batang Persentase Siklus III
Jadi pada siklus III ini yang tidak mampu membaca Al Qur’an turun 12,5
dan yang mampu membaca Al Qur’an tidak ada peningkatan, tetapi yang
mampufaham dalam membaca Al Qur’an naik 12,5 , yang disebabkan karena
peneliti mengoptimal-kan metode dan pembimbingannya. Dengan demikian mulai dari siklus I tindakan 1 sampai dengan siklus III
tindakan 3 siswa yang tidak mampu membaca Al Qur’an 33 siswa menjadi 3
siswa, berarti mengalami penurunan 75 , sedangkan siswa yang dapat membaca A
l Qur’an dari 4 siswa menjadi 20 siswa, berarti mengalami peningkatan 45 , sedangkan siswa yang mampufaham membaca A
l Qur’an dari 3 siswa menjadi 17 siswa, berarti juga mengalami peningkatan 35 .
Untuk mengetahui lebih jelas tentang peningkatan siswa dalam membaca Al Qur’an dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.5 Prosentase Rata-rata
Membaca Al Qur’an Siswa Kelas VIII SMP Yanusa Jakarta
Siklus Membaca
Tidak mampu Mampu
Faham Tajwid I
II III
69,2 35,8
13,3 16,6
36,7 50,8
14,2 27,5
35,8
10 20
30 40
50 60
Tidak Dapat Membaca Al- Quran
Dapat Membaca Al- Quran
Dapat Faham Membaca Al-Quran
Siklus III