xlii
2.9. Microsoft SQL Server 2005
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional RDBMS produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah
Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSIISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server
digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL
Server pada basis data besar. Microsoft SQL Server dan SybaseASE dapat berkomunikasi lewat
jaringan dengan menggunakan protokol TDS Tabular Data Stream. Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC Open Database
Connectivity, dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk
membuat basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, SQL Server 2000 terserang oleh cacing komputer SQL
lammer yang mengakibatkan kelambatan akses Internet pada tanggal 25 Januari 2003.
Ade, 2008
2.10. Barcode 2.10.1. Definisi Barcode
Barcode secara harfiah berarti kode berbentuk garis. Barcode yang dikenal orang umumnya tercetak pada kemasan produk suatu barang.
Atau kita sering melihatnya ketika petugas kasir minimarket menscan
xliii kode-kode berbentuk garis saat kita selesai berbelanja. Kita hanya
mengenalnya secara sekilas tapi tidak begitu tahu maksud kegunaannya.
2.10.2. Cara Kerja Barcode
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan
bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt. Barcode
menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan
1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan
memantulkan balik cahaya tersebut. Selanjtnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan
yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi
titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca. Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian
sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara yang menentukan cahaya. Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta
tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang
barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi
xliv Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu:
pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena
disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya
menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.
Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh.
Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksible.
Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD charge coupled device untuk merekam foto barcode, baru kemudian
membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital. Alat koneksi pembaca barcode Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem
keyboard wedge dan sistem output RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan input dari keyboard. Biasanya
menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software pengantar, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan
bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut. Harry, 2004
xlv
2.10.3. Sejarah Barcode
Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph
Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi
baru pada tahun 1996, penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga
pasca 1980an. Barcode adalah informasi terbacakan mesin machine readable
dalam format visual yang tercetak. Umumnya Barcode berbentuk garis- garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada
beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan
sebuah alat baca optik yang disebut Barcode reader. Pada prinsipnya Barcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard
atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat minimum. Bersamaan dengan pesatnya penggunaan Barcode, kini Barcode
tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah
yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi 2D Barcodes yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.
xlvi
2.10.4. Tipe Barcode
Ada 3 tipe Barcode yang banyak digunakan, yaitu Linear Barcode, Stacked Barcode, dan 2D Barcodes. Linear Barcode adalah tipe yang
paling luas digunakan. Salah satunya adalah untuk Universal Product Code UPC yaitu kode untuk klasifikasi barang-barang konsumen yang
kita lihat pada kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke agen
seperti GS1 http:www.gs1.org agar mendapat kode UPC. Untuk memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah produk dari
supermarket, kemudian lacaklah kode Barcodenya di website GS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak di http:www.gs1.or.id.
Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan linear Barcode, termasuk untuk kode ISBN International Standard Book
Number. CIFOR Library, menggunakan True Type Font code 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39 ini tersedia secara gratis di
internet, salah satunya tersedia di http:www.barcodesinc.comfree- Barcode-font. Simbol Code 39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun
kecil, angka serta banyak lagi karakter khusus seperti dan . Keuntungan lain dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser pada
umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan Barcode reader. Teguh, 2010
xlvii
2.10.5. Barcode Reader
Barcode readerscanner adalah perangkat untuk membaca kode- kode garis visual Barcode. Hanya dengan menyapukan segaris sinar laser,
Barcode reader membaca fragmen terang gelap pada Barcode yang tercetak di kertas dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan
selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu
membaca Barcode dari sudut manapun. Pada awalnya sebuah
Barcode scanner dibuat dengan
menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal dimana penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kode Barcode secara
manual. Pada desain berikutnya laser scanner pada Barcode dibuat menggunakan kaca polygonal atau kaca galvanometer untuk melakukan
scanning pada Barcode. Bahkan dengan berkembangnya Barcode matriks dua dimensi
2D ada sejumlah produk kamera digital yang mampu menangkap citra Barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam
pesan yang dapat dibaca oleh kita. Ada beberapa standar verifikasi untuk Barcode reader, antara lain:
A. ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US ANSIUCC5.
merupakan standar Amerika
B. ISOIEC 15416 Barcode linear dan ISOIEC 15415 2D Barcodes
adalah standar internasional
xlviii
C. Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan
ISOIEC 15416 D. ISO 15426-1 linear barcode verifier compliance standard atau
ISO 15426-2 2d bar code verifier compliance standard
Teguh, 2010
2.11. Bartender