Rancang bangun aplikasi inventarisasi barang menggunakan label barcode : studi kasus PT. Solusi Periferal

(1)

ii RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI BARANG

MENGGUNAKAN LABEL BARCODE (STUDI KASUS PT. SOLUSI PERIFERAL)

SKRIPSI

Disusun Oleh : FAHMI RAHMAN

105091002904

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

iii

RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI

BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE

(STUDI KASUS PT. SOLUSI PERIFERAL)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Fahmi Rahman

105091002904

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

(4)

(5)

vi ABSTRAK

FAHMI RAHMAN (105091002904). Rancang Bangun Aplikasi Inventarisasi Barang Menggunakan Label Barcode (Studi Kasus PT. Solusi Periferal). Dibawah bimbinganYUSUF DURAHMAN danNIA KUMALADEWI

PT. Solusi Periferal merupakan sebuah perusahaan berskala menengah yang bergerak di bidang penyediaan berbagai macam printer dan komputer mobile. Pada perusahaan ini terdapat suatu sistem inventarisasi yang masih berjalan secaramanual, dimana dalam penerapan sistem ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu diantaranya adalah keefektifan dan efisiensi waktu dan proses audit data aset, bentuk laporan ada sekarang yang masih berupa hardcopy yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinan terjadinya data inventaris yang hilang. Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem inventaris yang akan mencatat data dan daftar aset perusahaan, waktu pembelian, divisi, dan pengkodean yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi dengan metode barcode, sehingga akan menghilangkan proses pencatatan yang selama ini telah berjalan secara manual pada PT. Solusi Periferal dan juga dengan penggunaan metodebarcode akan mengurangi tingkat kesalahan penginputan ID barang dalam proses keluar masuk barang tersebut. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, konstruksi yang menggunakan aplikasi Bartender 9.0, visual Basic.Net 2005 dan SQL Server 2005 untuk database-nya, hingga tahapan pengimplementasian dengan menggunakan metode RAD dengan notasi perekayasaan dan pendekatan Analisis Model Driven, UML (Unified Modelling Languange), dengan membuat use case diagram, untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran.

Kata Kunci : Cetak Label,Barcode,Sistem inventatis 5 BAB + xvi + 113 Hal + 25 Gambar +15 Tabel 2 Simbol + 10 Pustaka + 3 Lampiran


(6)

vii HALAMAN PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 18 Maret 2011

Fahmi Rahman 105091002904


(7)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE (STUDI KASUS PT.SOLUSI PERIFERAL). ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat beliau.

Setelah terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik berupa bimbingan, moril maupun materil, yang penulis tujukan kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan bersedia meluangkan waktunya walaupun sangat sibuk.

4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.


(8)

ix 5. Almarhum Ayah handa Abdul Qohar, dan ibunda. yang telah melahirkan, mendidik, serta membimbing ananda sampai sekarang. Terima kasih atas segala pengorbanan, baik waktu, tenaga, biaya serta doa-doamu.

6. Mas Mirza, Denni, Shadiq, ipul, mucle yang telah memberikan banyak inspirasi dan bantuan kepada penulis.

7. Teman-teman seperjuangan, kelas TI-D: Teman-teman satu angkatan dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih semuanya. 8. Teman-teman seperjuangan di RIMASI, RIMASI FC, Sanggar Ayu

Apartement yang telah memberi banyak inspirasi dan motivasi kepada penulis. Pokonamah Hatur nuhun lah....

9. ^_^.. Neng Marselia Cempaka Rahman, Makasih ya... Dan terakhir kesemua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.


(9)

x Jakarta, 18 Maret 2011

Penulis

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, seperti kata pepatah ”tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis sendiri dan bagi yang membacanya.


(10)

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Sampul ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Abstrak ... iv

Halaman Pernyataan ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

Daftar Simbol ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 3

1.3. Perumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Manfaat Penulisan ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi ... 9

2.2 Pengertian Informasi ... 10

2.3 Perancangan Sistem ... 11

2.4 Konsep DasarRapid Applicatiom Development ... 13


(11)

xii

2.5.1. Pengertian PendekatanModel Driven... 14

2.5.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA) ... 14

2.5.3. PengertianObject Oriented Design ... 15

2.6. Konsep DasarUML ... 15

2.6.1. PengertianUML... 15

2.7. Konsep dasar perancangan sistem inventaris ... 16

2.7.1 Pengertian perancangan ... 16

2.7.2 Konsep dasar inventaris ... 16

2.7.3 Klasifikasi inventaris ... 17

2.7.4 Jenis-jenis inventaris ... 18

2.7.5 Fungsi inventaris ... 18

2.7.6 Pengertian sistem Informasi inventaris ... 19

2.8Microsoft Visual Basic.NET ... 19

2.9Microsoft SQL Server 2005 ... 20

2.10.Barcode ... 20

2.10.1 DefinisiBarcode ... 20

2.10.2 Cara KerjaBarcode ... 21

2.10.3 TipeBarcode ... 23

2.10.4Barcode Reader ... 24

2.10.2 ManfaatBarcode ... 25

2.11.Bartender ... 26

2.12. Studi Sejenis ... 27

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 31

3.1.1 Observasi ... 32

3.1.2 Wawancara ... 32

3.1.3 Studi Pustaka ... 32

3.2 Alur proses pengembangan sistem ... 32

3.3. Metodologi pengembangan sistem ... 33


(12)

xiii

3.3.2. Analisis Sistem (Analysis) ... 33

3.3.3. Perancangan sistem (Design) ... 35

3.3.4. Implementasi sistem (Contruction & Testing) ... 35

3.3.5. Implementasi Bahasa Pemrograman dan Basis Data (Database) . 36 3.3.6 Pemeliharaan ... 37

3.4. Perangkat pendukung ... 38

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT. Solusi Periferal ... 42

4.1.1 Sejarah Berdiri ... 42

4.1.2 Produk & Jasa ... 42

4.1.3 Pelanggan ... 43

4.1.4 Struktur Organisasi ... 43

4.2. Indetifikasi Permasalahan yang Dihadapi ... 44

4.3. Alternatif Memecahan Masalah ... 45

4.4. Konsep dasar Barang Milik kantor ... 45

4.4.1 Pengertian Barang milik kantor ... 45

4.4.2 Metode Pengkodean Barang ... 45

4.5. Cetak LabelBarcode ... 46

4.5.1 MesinBarcode printer ... 46

4.5.2 LabelBarcode ... 47

4.5.3 MesinBarcode scanner ... 47

4.5.4Software pengolah data ... 47

4.6. Aplikasi Desain Label dengan Bartender ... 48

4.6.1 Tenrtang labelbarcode ... 48

4.6.2 Mendesain labelbarcode ... 48

4.6.3 Bartender cetakBarcode ... 48

4.7. Kebutuhan Umum Sistem ... 49

4.8. Prosedur Perancangan Sistem Yang Diusulkan ... 50

4.9. Fungsionalitas dan Pengguna Sistem ... 51


(13)

xiv

4.9.1 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) ... 52

4.9.2 Analisis Sistem (Analysis) ... 53

4.9.2.1. Literatur Sejenis ... 53

4.9.2.2. Analisis Sistem Berjalan ... 54

4.9.2.3.Use caseDiagram ... 56

4.9.2.4.Activity Diagram ... 57

4.9.2.5. Analisis Sistem Usulan... 59

4.9.2.6. Daftar Pengguna Sistem ... 60

4.9.2.7.Use caseDiagram ... 61

4.9.2.8.Activity Diagram ... 63

4.9.2.8. 1.Use case Input Data Klasifikasi Barang ... 63

4.9.2.8. 2.Use case Input Data Barang ... 64

4.9.2.8.3.Use caseTransaksi Barang Keluar ... 65

4.9.2.8.4.Use caseCek Data Barang ... 66

4.9.2.8.5. Use caseLaporan Barang ... 67

4.9.2.8.6.Use caseLaporan Transaksi Barang Masuk ... 67

4.9.2.8.7.Use caseLaporan Transaksi Barang Masuk Per Periode ... 68

4.9.2.8.8.Use caseLaporan Transaksi Barang Keluar ... 68

4.9.2.8. 9.Use caseLaporan Transaksi Barang Keluar Per Divisi ... 69

4.9.2.8. 10.Use caseLaporan Transaksi Barang Keluar Per Periode ... 70

4.9.3 Perancangan Sistem (Design)... 70

4.11.Use caseNaratif Desain Sistem ... 71

4.10.1Use caseInput Data Barang ... 72

4.10.2 Transaksi Barang Keluar ... 74

4.10.3 Transaksi Barang Kembali ... 77

4.10.4 Laporan Barang ... 79

4.10.5 Laporan Transaksi Barang Keluar Per Divisi ... 80


(14)

xv

4.10.8 Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode ... 83

4.12. RancanganDatabase ... 85

4.11.1 TabelAdministrator ... 85

4.11.2 Tabel Barang Masuk ... 86

4.11.3 Tabel KeluarHeader ... 87

4.11.4 Tabel KeluarDetail ... 88

4.12. Perancangan Antar Muka ... 89

4.13. Pengujian Sistem ... 92

4.14. Instalasi Perangkat (Infrastruktur) ... 93

4.14.1 Perangkat Keras ... 93

4.14.2 Perangkat Lunak ... 93

4.14.3 Perangkat Jaringan ... 94

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 96

5.2. Saran ... 97

Daftar Pustaka ... 98


(15)

xvi

DAFTAR TABEL

Table 4.1 Daftar Pengguna Sistem ... 60

Tabel 4.3Use CaseNaratif Desain Sistem Input Data Barang ... 72

Tabel 4.4Use CaseNaratif Desain Sistem Transaksi Barang keluar ... 74

Tabel 4.5Use CaseNaratif Desain Sistem Transaksi Barang kembali ... 77

Tabel 4.6Use CaseNaratif Desain Sistem Laporan Barang ... 79

Tabel 4.8Use CaseNaratif Desain Sistem Laporan Seluruh Transaksi Barang Keluar ... 82

Tabel 4.10Use CaseNaratif Desain Sistem Laporan Transaksi Barang Keluar PerPeriode ... 83

Tabel 4.11 : Struktur TabelAdministrator ... 86

Tabel 4.12 : Struktur Tabel Barang Masuk ... 86

Tabel 4.13 : Struktur Tabel Barang Keluar ... 87

Tabel 4.14 : Struktur Tabel Barang Keluar Detail ... 88


(16)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 StrategiRapid Application Development (RAD) ... 13

Gambar 3.1 .Diagram Tahapan Metodelogi Penelitian ... 31

Gambar 3.2. Tahapan dan Rincian Kerangka Berfikir ... 41

Gambar 4.1 Struktur organisasi pada PT. Solusi Periferal Periferal ... 42

Gambar 4.2 Stukur Pengkodean barang ... 44

Gambar 4.3Use Case DiagramAnalisis Sistem Berjalan ... 55

Gambar 4.4Activity DiagramUntuk Kegiatan Masukan Barang Analisis Sistem Usulan ... 53

Gambar 4.5Use Case DiagramAnalisis Sistem Usulan ... 57

Gambar 4.6Activity DiagramUntukUse CaseInput Data Klasifikasi Barang . 58 Gambar 4.7Activity DiagramUntukUse CaseInput Data Barang ... 59

Gambar 4.8Activity DiagramUntukUse CaseTransaksi Barang Keluar ... 60

Gambar 4.9Activity DiagramUntukUse CaseCek Data Barang ... 61

Gambar 4.10Activity DiagramUntukUse CaseLaporan Barang ... 62

Gambar 4.11Activity DiagramLaporan UntukUse Case Transaksi Barang Masuk ... 62

Gambar 4.12Activity DiagramUntukUse CaseLaporan. Transaksi Barang Masuk Per Periode ... 63

Gambar 4.13Activity DiagramUntukUse Case Laporan Transaksi Barang Keluar ... 63

Gambar 4.14Activity DiagramUntuk Use Case Laporan Transaksi Barang KeluarPer Penanggung Jawab ... 64

Gambar 4.15Activity DiagramUntukUse Case Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode ... 65

Gambar 4.16 Halaman Masuk sebagai pengguna ... 84

Gambar 4.17 Halaman Masuk barang ... 85


(17)

xviii

Gambar 4.19 Halaman Pengembalian barang ... 88

Gambar 4.20 Halaman Laporan masuk barang ... 89

Gambar 4.21 Halaman Laporan Transaksi ... 90


(18)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Wawancara ... 100 Lampiran B Tampilan Aplikasi ... 104 Lampiran CSource code ... 107

DAFTAR SIMBOL

SimbolUse Case Model Diagram ... xviii SimbolActivity Model Diagram ... xix


(19)

xx SIMBOLUSE CASE MODEL DIAGRAM

(Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Aktor

Use case

Association

Extends

Uses (include)

Depends on

Inheriatance

<<Extends>>

<< Uses >>


(20)

xxi SIMBOLACTIVITY DIAGRAM

(Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Barcode


(21)

xxii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Inventarisasi adalah kegiatan atau tindakan untuk melakukan penghitungan fisik barang aset (inventaris dan ruang) yang ada secara terintegrasi seluruh instansi yang difokuskan pada pendataan dan pengelolaan untuk kepentingan fondasi data guna sistem barang, ruang dan bangunan, meyakinkan kebenaran pemilikan, serta menilai kewajaran sesuai kondisi barang di Kantor, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah. Dari Hasil inventarisasi, dapat diketahui barang aktif yang benar-benar dimiliki oleh Instansi, kemudian dilakukan penilaiannya sesuai dengan kebijakan akuntansi. Hasil penilaian aktif akan tetap merupakan saldo awal kelompok aset dalam neraca atau merupakan dukungan atas saldo aset tetap dalam neraca.(Hari Sabarno, 2007)

Pada studi kasus ini Sistem informasi persediaan barang dan inventarisasi pada kantor PT. Solusi Periferal. Sampai saat ini masih menggunakan metode manual yaitu Buku Inventaris (BI): Kumpulan catatan data teknis dan administrasi yang diperoleh dari Kartu Inventaris Barang hasil inventarisasi. dan Kartu Inventaris Barang (KIB): Adalah kartu untuk mencatat barang inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif yang diperlukan untuk inventarisasi atau tujuan. pencatatan dan pembukuan tetap pada form kertas. Pada akhirnya banyak aset-aset yang kurang diawasi dan


(22)

xxiii tidak tertata rapi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah persedian barang yang berada di gudang barang tersebut rentan akan hilang atau tertukar dengan aset barang lain, masalah yang adapun membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melakukan pengecekan barang yang berada di gudang. (Melsi, 2007).

Seharusnya perkembangan yang sangat pesat dibidang teknologi informasi membawa pengaruh yang sangat besar pada berbagai aspek kehidupan manusia. Pengaruh yang paling nyata terlihat pada terjadinya perubahan yang mendasar terhadap cara orang melakukan komputasi, terutama yang diimplementasikan dalam bisnis dan kehidupan kita sehari-hari. Teknologi informasi dan komputer akan membuat taraf kehidupan manusia meningkat pesat. Berbagai kendala dapat dipecahkan dengan lebih mudah dan efesian. Kendala informasi misalnya, dapat dipecahkan dengan teknologi informasi berupainternet.

Dari sedikit gambaran aktifitas tersebut terjadi proses pencatatan barang masuk, barang keluar dan jumlah stok (persediaan) yang dilakukan operator (Admin). Dan sebenarnya hal tersebut dapat dilakukan dengan sistem informasi yang lebih baik dengan menggunakan sistem aset, serta didukung dengan pencetakan label kode pada setiap barang yang akan diinventariskan sesuai dengan data pembelian dan kondisi yang ada. Sistem aplikasi inventaris yang sudah ada sampai sekarang jauh dari yang diharapkan masih banyak kekurangan-kekurangan seperti kode label pada setiap barang, detail jenis barang, sampai harga beli atau jual dan jual kembali barang


(23)

xxiv tersebut. Hal seperti ini akan berakibat fatal karena nilai barang tersebut bisa saja hilang atau ditukar dengan kualitas yang lebih rendah dengan kata lain inventarisasi sangat penting karena bertujuan untuk menyelamatkan semua aset yang dimiliki oleh setiap perusahan.

Dari beberapa masalah di atas, maka penulis merasa terdorong untuk membangun sebuah sistem yang berguna untuk melakukan pendataan barang inventaris yang lebih baik dan nantinya baik akan digunakan disetiap kantor. Oleh karena itu, penulis memilih judul” RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE (STUDI KASUS PT. SOLUSI PERIFERAL)”.

1.2.Rumusan Masalah

PT. Solusi Periferal yang bergerak dibidang teknologi berkeinginan untuk memiliki suatu sistem aplikasi inventaris yang dapat menggantikan sistem inventaris yang telah ada namun masih berjalan secara manual, Keinginan ini timbul karena perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mengolah data aset barang inventaris yang sering menjadi masalah, jaminan barang seperti tertukar sampai dengan kehilangan akan merugikan perusahaan baik hal finalsial maupun non finalsial karena akan mempengaruhi stabilitas kemajuan perusahaan. Faktor utamanya adalah kesalahan pendataan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis mendapati permasalahan yang sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan antara lain:


(24)

xxv 1. Bagaimana membangun sitem inventaris barang yang dapat membantu

pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan ?

2. Bagaimana bembuat kode unik pada barang yang mudah, hemat dan efisien?

3. Bagaimana merancang sistem yang dapat melakukan pencarian barang secara cepat dan akurat ?

4. Bagaimana mempermudah mendapatkan hasil laporan berkala baik harian, bulanan dan tahunan?

1.3.Batasan Masalah

Mengingat waktu, biaya serta kemampuan peneliti maka rancangan sistem informasi inventarisasi barang unit kerja Kantor. agar tidak menyimpang dari tujuan semula maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

a. Cetak label barcode untuk barang inventaris menggunakan Aplikasi Bartender V.9.20 (Trial Version 30 Day’s).

b. Sistem yang akan dirancang adalah sistem informasi yang berbasis Objek. c. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman

VB.Net 2005.

d. Data Base yang digunakan adalahSQL Server 2005.


(25)

xxvi 1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dalam merancang sistem inventarisasi barang berbasis objek dengan integrasi database sekaligus memberi tambahan keterampilan dalam merancang sebuah sistem.

2. Bagi Pihak Instansi

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan atau masukan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan perancangan sistem inventaris barang pada unit kerja kantor PT. Solusi Periferal

3. Bagi Pembaca Dan Khalayak Umum

Sebagai bahan masukan dan bahan pemikiran untuk mengembangkan wawasan ilmu yang berkaitan dengan perancangan sistem inventarisasi barang yang berbasis object.

1.5. Metodologi Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Pustaka

Studi pustaka yang penulis lakukan adalah dengan mempelajari teori-teori literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan Database.


(26)

xxvii 2. Wawancara

Teknik yang penulis gunakan dalam memperoleh data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pembimbing, kepada admin PT. Solusi Periferal dan personal yang berkepentingan.

3. Metode Pengembangan Sistem

Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologiRapid Application Development (RAD), Pengembangan Aplikasi Cepat yang telah menjadi rute yang populer dalam mengakselerasi pengembangan sistem. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis, metode ini merupakan metode yang paling cocok dalam pengembangan aplikasi ini karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasi/prototipe dengan melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini dalam pencapaian solusi dari permasalahan yang ada.

Alat dan Bahan yang akan digunakan: 1. Alat

a. Hardware: 1 (Satu) set komputer laptop. b. Printer Barcode Intermec PF8t

c. Software: OS Windows XP Professional SP2, SQL Server 2005, Visual Basic.Net 2005, Bartendet V9.2

2. Bahan


(27)

xxviii 1.6. Sistematika Penulisan

Peneliti mengunakan sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab dibagi dalam sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Memberikan uraian yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang digunakan sebagai acuan di dalam pembahasan masalah dan mengimplementasikan teori-teori yang ada seperti yang berkaitan dengan beberapa definisi yang diambil dari berbagai literatur (buku, majalah, internet dan sebagainya).

BAB III : METODE PENELITIAN

Meliputi metodologi penelitian, metodoli pengembangan sistem, pengambilan data, alat dan bahan yang digunakan dalam merancang sistem.

BAB IV : PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan penelitian yang meliputi analisis sistem yang sedang berjalan, analisis yang akan dirancang, rancangan flowmap, rancangan database, rancangan input, rancangan output dan sebagainya.


(28)

xxix BAB V : PENUTUP

Pada bab ini menyajikan kesimpulan dari permasalahan, serta saran pengembangan yang dapat dilakukan dari apa yang telah dihasilkan yang nantinya dapat menjadi masukan bagi semua pihak


(29)

xxx

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi

Menurut terminologi, sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema”, yang artinya “kesatuan”. Sistem dapat terdiri dari beberapa sub sistem yang saling berhubungan untuk membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat dicapai. “Sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output ).” Sistem adalah jaringan dari pada elemen-elemen yang saling berhubungan, membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut (Masrida.2007)

Menurut Lucas (1997), Sistem adalah suatu himpunan atau variabel yangn terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu serta mempunyai tujuan dan sasaran. Sedangkan menurut Amirican National Standart Institut Inc menyebutkan bahwa sistem adalah serangkaian metode, prosedur, atau teknik yang disatukan oleh interaksi yang teratur sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu. Selanjutnya lucas menyebutkan informasi sebagai suatu yanng nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat kepastian tentang suatu keadaan atau kejadian dan sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang


(30)

xxxi pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi (Syahiduzzaman,2005).

Sistem informasi merupakan suatu kumpulan sumber daya manusia atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan mengolah data untuk menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan pekerjaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Adapun beberapa sifat sistem informasi yang harus dipakai adalah mudah dicapai, menyeluruh, ketepatan, sesuai dan jelas, dan dapat dibuktikan kebenarannya.

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto. HM, (1999) informasi merupakan kumpulan data-data yang sudah diolah dan menghasilkan suatu laporan yang berguna bagi penerimanya. Informasi yang berguna bagi penerimanya dihasilkan oleh sistem informasi yang baik, yaitu yang dapat disediakan pada waktu yang tepat dan dapat dipercaya.

Sistem Informasi menurut Robert A. Leitch dalam buku Jogiyanto HM, (1999), dapat disimpulkan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mencakup operasi, manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan atau informasi bagi semua pihak.


(31)

xxxii Menurut John F. Nash dan Martin Robert, dalam buku Jogiyanto. HM, (1999) sistem informasi adalah Suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting, dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang baik.

2.3. Perancangan Sistem

Perancangan perangkat lunak merupakan kegiatan proyek yang terjadi diantara kegiatan menentukan atau yang diinginkan pemakai dari implementasi dari kebutuhan tersebut dalam bentuk pengkodean sasarannya adalah menentukan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Dengan kata lain perancangan permasalahan dengan menggunakan sistem komputer yang memiliki komponen yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya.

Perancangan sistem dapat didefinisikan menurut Jhon dan Gery Grudnitski sebagai berikut:

“Perancangan Sistem yaitu berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.”( Jogiyanto HM, 2001)

Secara garis besar tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan


(32)

xxxiii gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Langkah-langkah perancangan sistem: 1. Evaluasi terhadap alternative rancangan

Pada tahap awal perancangan sistem, analisa sistem membuat berbagai alternatif rancangan. Hal tersebut perlu dievaluasi apakah sesuai dengan keadaan yang sedang dilengkapi.

2. Penyisipan spesifikasi rancangan

Setelah melalui penyaringan pada langkah awal, alternatif yang terpilih akan dijadikan titik tolak untuk mengembangkan spesifikasi rancangan yang cukup terinci

3. Pengajuan spesifikasi rancangan sistem

Spesifikasi rancangan sistem ini harus diajukan untuk ditunjukan untuk ditinjau secara tuntas dan disetujui manajemen tingkat tinggi.

Spesifikasi sistem perancangan baru harus dapat dengan mudah dimengerti olehuser dan perancangan itu sendiri.

2.4. Konsep DasarRapid Application Development (RAD)

RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkain prototype / prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam


(33)

xxxiv sistem final (atau sebuah versi). (Jeffrey, 2004). Berikut diagram yang menerangkan rute dalam RAD, yaitu:

Gambar 2.1 Strategi Rapid Apllication Development (RAD)

Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid

Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah

menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD adalah (Whitten, 2004):

1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis, desain, konstruksi.

2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.

3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang.

4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.


(34)

xxxv 2.5. Konsep Dasar Pendekatan Analisis Model Driven, Object Oriented


(35)

xxxvi 2.5.1 Pengertian PendekatanModel Driven

Pendekatan model-driven analysis / analisis model driven yaitu penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi bisnis (Jeffrey, 2004).

2.5.2 PengertianObject Oriented Analysis (OOA)

Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perpsektif, seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Jeffrey, 2004).

Objek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan, dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Jeffrey, 2004).

2.5.3 PengertianObject Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka (Jeffrey, 2004).


(36)

xxxvii 2.6. Konsep DasarUnified Modelling Language (UML)

2.6.1 PengertianUnified Modelling Language (UML)

The Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standar untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan digunakan untuk pemodelan bisnis. UML menggunakan notasi grafis untuk menyatakan suatu desain. Pemodelan dengan UML berarti menggambarkan yang ada dalam dunia nyata ke dalam bentuk yang dapat dipahami dengan menggunakan notasi standar UML (Jeffrey, 2004).

Menurut Mathissen, (2000) Unified Modelling Language (UML) merupakan suatu tool yang memudahkan sistem builder untuk menciptakan gambaran dari sistem yang ada berdasarkan visi mereka, dengan sistematika standar, mudah dimengerti dan dikomunikasikan.

2.7. Konsep Dasar Perancangan Sistem Inventaris 2.7.1. Pengertian Perancangan

Perancangan adalah tahap yang dilakukan setelah tahap analisis selesai, pada tahap ini sistem analis membuat suatu rancangan sistem yang baru dengan menyempurnakan sistem yang berjalan, atau merancang sistem yang baru apabila belum ada sistem yang berjalan (Adi, 2005)


(37)

xxxviii 2.7.2. Konsep Dasar Inventaris

Pengertian Inventaris

Inventaris adalah keberadaan suatu barang yang dihasilkan melalui keinginan suatu perusahaan didalam mencapai kebutuhan akan barang tersebut (Suhendra, 2000)

“Inventaris adalah barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan dalam hal perusahaan manufaktur, Inventaris mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk produksi:. Hakikat dari barang yang diklarifikasikan sebagai inventaris berbeda, sesuai dengan linkup aktiftas perusahaan dan dalam beberapa kasus termasuk aktiva yang secara normal tidak dianggap sebagai Inventaris (Skousen, 2001)

“Inventaris adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan pemitraaan (Handoko, 2000)

Inventaris adalah suatu tempat dimana sistem penyediaan barang dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan lagi kegiatan bisnis suatu perusahaan (Frengky, 2000)

Inventaris adalah suatu penyimpanaan persediaan material atau sumber-sumber yang digunakan dalam suatu organisasi (Andi, 2002)


(38)

xxxix 2.7.3. Klasifikasi Inventaris

Inventaris (Persediaan) dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, tergantung pada jenis kegiatan perusahaan tersebut, tergantung pada jenis kegiatan perusahaan tersebut, apakah perusahaan itu merupakan perusahaan dagang (Merchandiser) ataukah pabrikan (Manufacturer). (Hendry, 2000)

Contoh-contoh perusahaan dagang adalah distributor semen dan perusahaan eceran. Perusahaan memiliki 3 transaksi utama daam siklus mereka:

1. Perusahaan dagang membeli barang dagangandan lantas menyimpannya digudang sebagai persediaan.

2. Perusahaan dagang memindahkan persediaan tersebut dari gudang dan mengirimkan atau menjualya kepada para pelanggan.

3. Pelanggan membayar kepada perusahaan tersebut atas barang yang dibelinya

2.7.4. Jenis-Jenis Inventaris

Ditinjau dari dan posisi barang dikelompokkan dalam Inventaris (Frenky, 2000)

1. Bahan baku (Row Materials Stock)

2. Bagian produk atauparts yang dibeli(Purchase Parts/Components Stock)


(39)

xl 4. Barang setengan jadi atau dalam proses(Work In Process / Progress

Stock)

5. Barang Jadi(Finished Good Stock)

2.7.5. Fungsi Inventaris

Inventaris berfungsi untuk melayani beberapa kepentingan dalam perusahaan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan fleksibel. Dan biaya Inventaris adalah suatu biaya yang timbul dari adanya Inventaris adalah:

(Frenky, 2000)

1. Biaya pemesanan (Ordering costs)

2. Biaya yang terjadi dari adanya Inventaris (Inventory carrying costs) 3. Biaya kekurangan persediaan (Out of stock costs)

4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (Capacity associated costs)

5. Penyelaraan antara produksi dan distribusi 6. Antisipasi terhadap perubahaan harga dan inflasi 7. Pemanfaatan potongan harga kualitas pembelian 2.7.6. Pengertian Sistem Informasi Inventaris

“Sistem informasi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan data memelihara data yang menjelaskan mengenai persediaan barang. Mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada pemakai” (Mcleod, 2002)


(40)

xli Sistem informasi Inventaris adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai persediaan barang pada suatu perusahaan” (Andi, 2002)

Inventaris adalah barang-barang atau sarana peralatan yang dimiliki oleh suatu kantor atau perusahaan dan atau unit kerja dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

2.8. Microsoft Visual Basic .NET

Menurut Hary Gunarto, (2006) Visual Basic .NET Programming, Singapore, Adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasisASP.NET, dan juga aplikasicommand-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (sepertiMicrosoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, danversi baru ini tidak kompatibel denganversi terdahulu.


(41)

xlii 2.9. Microsoft SQL Server 2005

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS(Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, SQL Server 2000 terserang oleh cacing komputer SQL lammer yang mengakibatkan kelambatan akses Internet pada tanggal 25 Januari 2003. (Ade, 2008)

2.10.Barcode

2.10.1. DefinisiBarcode

Barcode secara harfiah berarti kode berbentuk garis.Barcode yang dikenal orang umumnya tercetak pada kemasan produk suatu barang. Atau kita sering melihatnya ketika petugas kasir minimarket menscan


(42)

xliii kode-kode berbentuk garis saat kita selesai berbelanja. Kita hanya mengenalnya secara sekilas tapi tidak begitu tahu maksud kegunaannya. 2.10.2. Cara Kerja Barcode

Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.

Selanjtnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.

Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi


(43)

xliv Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.

Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksible.

Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD (charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital.

Alat koneksi pembaca barcode Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistemoutput RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard. Biasanya menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software pengantar, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut. (Harry, 2004)


(44)

xlv 2.10.3. Sejarah Barcode

Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996, penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga pasca 1980an.

Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak. Umumnya Barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca optik yang disebut Barcode reader. Pada prinsipnya Barcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard atauscanner tapi peran manusia sebagai operator sangat minimum.

Bersamaan dengan pesatnya penggunaan Barcode, kini Barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D Barcodes) yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.


(45)

xlvi 2.10.4. Tipe Barcode

Ada 3 tipe Barcode yang banyak digunakan, yaitu Linear Barcode, Stacked Barcode, dan 2D Barcodes. Linear Barcode adalah tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya adalah untuk Universal Product Code (UPC) yaitu kode untuk klasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat pada kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke agen seperti GS1 (http://www.gs1.org/) agar mendapat kode UPC. Untuk memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah produk dari supermarket, kemudian lacaklah kode Barcodenya di website GS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak dihttp://www.gs1.or.id.

Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan linear Barcode, termasuk untuk kode ISBN (International Standard Book Number). CIFOR Library, menggunakan True Type Font code 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39 ini tersedia secara gratis di internet, salah satunya tersedia di http://www.barcode sinc.com/free-Barcode-font/. Simbol Code 39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun kecil, angka serta banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntungan lain dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser pada umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan Barcode reader. (Teguh, 2010)


(46)

xlvii

2.10.5. Barcode Reader

Barcode reader/scanner adalah perangkat untuk membaca kode-kode garis visual Barcode. Hanya dengan menyapukan segaris sinar laser, Barcode reader membaca fragmen terang gelap pada Barcode yang tercetak di kertas dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan

selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu membacaBarcode dari sudut manapun.

Pada awalnya sebuah Barcode scanner dibuat dengan menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal dimana penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kode Barcode secara manual. Pada desain berikutnya laser scanner pada Barcode dibuat menggunakan kaca polygonal atau kaca galvanometer untuk melakukan scanning padaBarcode.

Bahkan dengan berkembangnya Barcode matriks dua dimensi (2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampu menangkap citra Barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca oleh kita.

Ada beberapa standar verifikasi untukBarcode reader, antara lain: A. ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US ANSI/UCC5.

merupakan standar Amerika

B. ISO/IEC 15416 (Barcode linear) danISO/IEC 15415 (2D Barcodes) adalahstandar internasional


(47)

xlviii C. Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan

ISO/IEC 15416

D. ISO 15426-1 (linear barcode verifier compliance standard) atau ISO 15426-2(2d bar code verifier compliance standard)

(Teguh, 2010) 2.11. Bartender

Bartender 9.2 adalah aplikasi utama dari Bartender Management Suite dan diperlukan dalam rangka untuk merancang dan memodifikasi label. Selain itu, Aplikasi Ini tidak hanya untuk merancang dan mencetak label, tapi menawarkan berbagai fitur hebat yang membantu pekerjaan dan pengguna lebih cepat dan mudah melakukan pekerjaan. Dalam serinya yang 9.2 Bartender dapat berjalan di semua versi windows bahkan windows 7 yang terbaru sekalipun. Kelebihan Bantender dibandingkan dari aplikasi label lainnya adalah kemampuannya bisa mengambil data dari berbagai database (ODBC,OLEBD,SAPIDoc,Text) dan juga dapat terintegrasi dengan bahasa pemograman berbasis windows (Visual Basic, vb.Net, VBA (Visual Basic for Applications), and VBScript (Visual Basic Script), Visual C, Visual C++, and other versions of C for Windows, Java, Visual J++, Visual J#, JavaScript, and JScript), Dan bahasa apapun yang ada scripting ActiveX yang berjalan di Windows termasuk PERL, Python, dan REXX. (Manual Book Bartender 9.2, 2009)


(48)

xlix 2.12. Studi Sejenis

Studi sejenis maksudnya adalah studi perbandingan antara studi yang dilakukan oleh para peneliti dalam ini penelitian tentang perparkiran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari penelitian yang sama.

Penelitian yang dilakukan oleh Jajang Nur (2008) “Sistem Informasi dan Pengolahan Data Inventaris di PT.HDTEX Soreang Bandung berbasis PHP dan MYSQL” Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia Tujuan dan Maksud dari pembuatan ini adalah untuk membuat Aplikasi yang mampu berjalan dibeberapa sistem operasi, berpenampilan menarik dan mudah diakses berbasisPHP dan MY SQL. Tapi tidak memberikan solusi yang diperlukan oleh perusahaan.

Selain itu ada pula penelitian yang dilakukan oleh Ryan Fahreza Pohan (2009) mahasiswa S1 di Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ”Pengembangan sistem informasi Inventaris berbasis jaringan local area Network (LAN) pada PT. Mitra Mega Semesta (doctorabbit)” Saat ini, dalam manajemen data barang di PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit) sudah terkomputerisasi dalam penanganan alur transaksi barang masuk dan barang keluar. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone). Database barang masih berisi data perbahan, seharusnya per barang. Tidak tersedianya input agenda,


(49)

l input purchase order (PO) dan juga masih kurang lengkapnya fitur laporan. Maka dari itu, penulis mengambil keputusan untuk melakukan pengembangan sistem Inventaris dengan berbasis jaringan Local Area Network (LAN) demi menjawab semua permasalahan yang telah diuraikan diatas. Sehingga diharapkan proses transaksi pengolahan data barang sains dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Dalam, penelitian yang dilakukan olehRomi Tama Purwantowibowo (2010) mahasiswa S1 di Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tentang “Sistem Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Client - Server”. tujuan Mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi Inventaris yang masih berbasis stand alone ini menjadi aplikasi multi user yang berbasiskan jaringan LAN, sehingga memudahkan user dalam mengakses aplikasi ini, dan tujuan lainya merancang suatu sistem dengan kemampuan mengolah data Informasi dan menyajikannya dengan pihak yang membutuhkan. Proses sistem ini menghasilkan suatu sistem yang membantu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul pada perusahaan dagang yang sejenis dan dapat menjadi suatu acuan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan efisien.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Ali Murtadho (2007) Universitas Islam Negeri Malang Fakultas Sains Dan Teknologi Jurusan Teknik Informatika tentang ”Perancangan Sistem Informasi Inventarisasi Barang Pada Unit Kerja MARCOMM PT. Indosat Tbk. Cabang Jember” Sistem informasi persediaan barang dan inventarisasinya


(50)

li pada saat ini masih menggunakan metode manual yaitu pencatatan dan pembukuan pada form kertas. Dari hal tersebut perlu digantikan dengan sistem yang terkomputasikan dan terintegrasi agar lebih efisien, cepat dan tepat serta akurat.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Endriwiguna (2009) Jurusan Informatika Universitas Komputer Indonesia Tentang ”Perancangan Sistem Inventory Barang Pada Swalayan” Sistem ini dapat diambil kesimpulan sistem yang diharapkan dapat mempermudah dalam mencari informasi tentang data barang secara cepat dan akurat, Sistem Informasi Inventaris ini mempermudah karyawan khususnya bagian gudang dalam menyusun daftar persediaan barang.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yosep Lesmana Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sukabumi tentang ”Sistem informasi peminjaman barang inventaris di pusat penelitian informatika LIPI” penelitian ini dilakukan berlokasi di jalan Cisitu 21/154D Bandung. Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan, Penggunaan program ini dapat mempermudah dalam pencarian data peminjam dan data barang inventaris dilingkungan pusat penelitian informatika LIPI. Dapat membantu kepada pihak-pihak berkepentingan, I dalam memperoleh laporan peminjaman barang. Namun dalam penelitian ini Dalam hal tampilan antarmuka (interface), belum menarik dan dinamis sehingga tidak mudah dipahami oleh pengguna baru.


(51)

lii Dari beberapa penelitian diatas yang mengunakan penelitian tentang inventaris. Berdasarkan teknologi yang digunakan pada penelitian diatas belum ada teknologi yang berbasis ID yang memanfaatkan printerBarcode, dimana padaBarcode bartender memiliki keuntungan tersendiri yaitu setiap barang yang diinventariskan memiliki satu nomber kode sebagai primary keysehingga dapat terhindar dari hilang atau tertukar barang, sehingga dapat mempercepat proser pengambilan keputusan dari data yang diperoleh.


(52)

liii BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi yang dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :

Pengembangan Sistem RAD

Workshop Design

Implementasi

Requirement Planning

Observasi dengan bagian Umum

Wawancara

Studi Pustaka

Analisis Proses Sistem Berjalan

Use case Diagram Sistem Berjalan

Proses Rancangan Sistem Usulan

Use case Diagram Sistem Ususlan

ActivityDiagram

Spesifikasi Database

PerancangaInterface

Pembuatan Cetak Label Barcode PenulisanScipt (Coding)

Pengujianblack box

BarTender

Visual Basic.Net

SQL Server

Gambar 3.1. Diagram Tahapan Metodelogi Penelitian


(53)

liv Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara, pengamatan, literatur dan studi pustaka.

3.1.1 Observasi

Yaitu dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai tanggal 7 Januari 2010 penulis pengumpulan data dengan mengadakan pengenalan terhadap objek praktek dilapangan, yaitu meliputi lingkungan kerja, aktivitas kerja dan bahan kajian.

3.1.2 Wawancara

Yaitu dilakukan dengan pihak-pihat yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dibidang–bidang yang terkait, pada tanggal 25 Maret 2010 penulis mewawancarai Bapak Taufiq salah satu Manajer PT. Solusi Periferal bertujuan untuk mendapatkan data. yang akan digunakan sebagai acuan alur pembuatan aplikasi inventaris.

3.1.3 Studi Pustaka

Yaitu dilakukan untuk mendasari pemikiran dari bahan yang diproleh dengan membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan program maupun laporan.

3.2 Alur Proses Pengembangan Sistem

Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologi Rapid

Application Development (RAD) / Pengembangan Aplikasi Cepat yang

telah menjadi rute yang populer dalam mengakselerasi pengembangan sistem. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis, metode ini merupakan metode yang paling cocok dalam pengembangan aplikasi ini


(54)

lv karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasi/prototipe dengan melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini dalam pencapaian solusi dari permasalahan yang ada.

Pada alur proses RAD diatas, penulis membatasi dengan hanya melalui beberapa tahapan yaitu dariScope Definition sampai dengan tahapan Construction & Testing, selebihnya diserahkan pada pihak perusahaan dalam mengelola aplikasi ini.

3.3 Metodologi Pengembangan Sistem

Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa aktifitas yang tentunya sesuai denga tahapan yang sebelumnya telah dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:

3.3.1. Mendefinisikan Lingkup(Scope Definition)

Pada tahap ini menentukan ukuran atau batas-batas proyek, sebesar apa proyek ini?

Pada tahapan ini juga, menggambarkan pandangan umum yang diungkapkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan atau perintah yang memicu proyek.

3.3.2. Analisis Sistem (Analysis)

Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Bisa juga karena diinginkannya pengembangan dari sistem yang sedang berjalan. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar


(55)

lvi departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. (Abdul, 2003).

Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi seperti bagian inventarispada sistem ini, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau mendefinisikan masalah-masalah yang belum tertangani.

Dalam tahap ini, penulis akan menjabarkan permasalahan yang sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang diusulkan. Dalam analisis sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan pendekatan analisis model driven yaitu penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi bisnis. Adapun metode yang digunakan adalah Analisis berorientasi objek / Object-oriented analysis (OOA). Penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools untuk analisis sistem ini. Adapun tabel ataupun diagramUML yang digunakan oleh penulis pada tahap analisis ini yaitu sebagai berikut: 1. Use Case Diagram

2. Activity Diagram

Selain diagram diatas, penulis juga menggunakan diagram lain yang tentunya diluar dari diagram yang disediakan olehUML, namun peranannya yang cukup penting bagi penulis dalam mendukung tahapan analisis sistem ini, yaitu:


(56)

lvii 1. List Pengguna Sistem (User)

2. Context Diagram

3.3.3. Perancangan Sistem (Design)

Dalam perancangan sistem ini, penulis juga menggunakan pendekatan model driven, sama pada pendekatan yang digunakan penulis pada tahap analisis sistem. Adapun metode yang digunakan adalahDesain berorientasi objek / Object-oriented design (OOD). DenganUML (Unified

Modelling Language) sebagai tools untuk perancangan dan

pengembangan aplikasinya.

UML menyediakan diagram-diagram yang sangat kaya dan dapat diperluas sesuai kebutuhan kita. Diagram adalah representasi secara grafis dari elemen-elemen tertentu beserta hubungan-hubungannya. Diagram penting karena diagram menyediakan representasi secara grafis dari sistem atau bagiannya. Representasi grafis sangat mempermudah pemahaman terhadap sistem.

Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML, digunakan oleh penulis dalam desain / perancangan sistem ini. Hanya Use Case Naratif diagramUML saja yang digunakan oleh penulis. Selain itu, penulis juga menggunakan diagram lain yang tentunya diluar dari diagram yang disediakan oleh UML, namun peranannya yang cukup penting bagi penulis dalam mendukung tahapan perancangan sistem ini, yaitu:


(57)

lviii 3.3.4. Implementasi Sistem (Construction & Testing)

Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan.

3.3.5. Implementasi Bahasa Pemrograman dan Basis Data (Database)

Pemilihan bahasa pemprograman dan database sangatlah penting dalam tahap ini, karena pada saat ini fasilitas kemudahan penggunaan aplikasi sangatlah membatu operator, yang mana dalam hal ini aplikasi GUI (Graphical User Interface) lebih dianggap lebih mudah dalam pengoprasiannya. Penulis menggunakan pemograman sebagai berikut: 1. Bahasa Pemrograman

Pemilihan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic2005 yang didalamnya telah tersedia pemrograman event driven yang memudahkan untuk membangun sebuah aplikasi. .Net merupakan program aplikasi database yang berbasis objek .Net juga memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual.

Dengan memakai bahasa pemrogramanVisual Basic 2005 adalah cara yang paling mudah dan sederhana untuk membangun aplikasi berbasis window. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam pembuatan aplikasi dari bahasa pemrogramanVisual Basic2005 yaitu:

1. Kualitas dari lingkungan pengembangan visual


(58)

lix 3. Kekuatan dari bahasa pemrograman dibandingkan dengan

kompleksitasnya.

4. Fleksibilitas dari arsitektur basis data.

5. Pola desain dan pemakaian yang diwujudkan oleh frameworknya. 2. Basis Data (Database)

Selain pemilihan bahasa pemrograman sangat perlu diperhatiakan agar aplikasi yang dibuat dapat menampung data yang sangat besar, pemilihan basis data (Database) sangatlah penting mengingat data akan terus menerus digunakan sampai tahap tertentu yang nantinya akan benar-benar menjadi informasi yang handal terhadap perusahaan, untuk itu dipilihlah aplikasi basis data Microsoft SQL-Server 2005 sebagai pengolah data.

3.3.6. Maintenance/Pemeliharaan

Merupakan suatu kegiatan untuk memelihara perangkat lunak yang sudah dibuat, pemeliharaan tersebut dilakukan agar keutuhan program dapat terjaga seperti validasi data, update data, dan integrasi data.

Proses yang dapat dilakukan dalam tahap perawatan : 3.3.6.1. Pemeliharaan sistem

a. Pemeliharaan ini dilakukan terhadap kemungkinan Application error yang terjadi pada sistem pada saat sistem sudah berjalan.


(59)

lx b. Memeriksa fungsi-fungsi sistem, untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki pada sistemnya.

3.3.6.2. Pemeliharaan aplikasi

a. Pemeliharaan dan pemeriksaan kapasitasDatabase, agar tidak terlalu besar dan penuh dengan entry-entry yang sudah tidak digunakan.

b. Melakukan backup dan restore database bila diperlukan.

3.4 Perangkat Pendukung

Adapun Perangkat Pendukung yang digunakan dalam membangun sistem ini digunakanlah perangkat lunak dan perangkat keras sebagai berikut :

a. Perangkat Lunak

1. Microsoft Windows XP Profesional

Penggunan sistem operasi ini dikarenakan GUI (Graphical User Interface) yang baik dan sudah dikenal dimasyarakat sehingga memudahkan dalam user berinteraksi. Selain itu manajemen jaringan dan multitasking yang baik.

2. Visual Basic 2005

Adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan


(60)

lxi bahasa BASIC. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan perlu dicatat versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

3. Microsoft SQL Server 2005

Merupakan salah satu aplikasi basis data yang handal untuk standalone maupun jaringan serta dapat menampung record dengan jumlah yang besar dan dengan sistem pengamanan data pada aplikasi jaringan yang mudah digunakan.

4. Microsoft Visio 2003

Dalam pembangunan sistem ini, aplikasi Visio 2003 sangat membantu dalam membuat design diagram-diagram perancangan sistem pada tahap analisa yang nantinya mempermudah dalam tahapcoding.

5. Microsoft Office 2003

Aplikasi ini sangat umum dikenal dalam pengolahan tulisan serta saling berhubungan denganMicrosoft Visio 2003 dan MendukungMicrosoft Office 2003.

6. Corel Draw X3

Sebagai pengolahan image bitmap dan vektor, aplikasi ini membantu dalam pembuatanuser interface aplikasi yang akan dibangun.


(61)

lxii Setelah pembuatan sketsa pada aplikasi Corel Draw X3 untuk lebih memperhalus tampilan, akan diolah dalam aplikasi Adobe Photoshop CS2. Agarinterface yang dibuat lebih baik.

b. Perangkat Keras

Agar pembangunan aplikasi ini dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan perangkat keras yang handal untuk mendukung tahap coding dan design. Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Processor Intel Pentium Dual Core 1.8 GHz 2. Mainboard Build up Axioo

3. DDRAM 1 GB 4. 32 MB VGA Card 5. Hard Disk 80 GB 6. Keyboard

7. Mouse

8. Printer Barcode Intermec PF8t


(62)

lxiii Gambar tahapan dan rincian kerangka berfikir yang dilakukan penulis dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.2. Tahapan dan Rincian Kerangka Berfikir

Wawancara, Profil Perusahaan, Studi Literatur Sejenis, Studi Pustaka

Rapid Application Development

Communication

Analisis Sistem Saat Ini, Analisis Kebutuhan Sistem, Analisis Perangkat Lunak

Pengumpulan Data

Modelling

Use Case Diagram, Activity Diagram, Use Case Naratif Diagram

Construction

Pembuatan Aplikasi

Deployment

Penerapan Aplikasi

Maintenance


(63)

lxiv

BAB IV

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan PT. Solusi Periferal 4.1.1. Sejarah

Sejak tahun 1990 perusahaan ini berfokus pada Otomatis Identifikasi dan Pengumpulan Data Automatic Identification and Data Collection (AIDC) Solution dan Integrasi, dan selama bertahun-tahun telah mendirikan kepemimpinan di Indonesia untuk solusi sistem AIDC seperti Barcode, Wireless terintegrasi dan sistemMobile komputasi.

4.1.2. Produk & Jasa

Menyediakan rangkaian lengkap produk berkualitas tinggi, seperti perangkat scanning, terminal portabel, pengumpulan data nirkabel sistem, Barcode printer, cetak persediaan data dan sistem RFID. PT. Solusi Periferal adalah pemasaran berbagai produk seluruh SYMBOL Technologies (sekarang MOTOROLA), yang merupakan pemimpin pasar yang diakui AIDC. Hal ini bangga untuk menjadi mitra bisnis MOTOROLA sejak 1991.

PT. Solusi Periferal juga menyediakan Layanan Profesional dansoftware portofolio untuk mendukung implementasi AIDC sukses. Sistem ini meliputi Konsultasi, Wireless Sistem, Layanan RFID, Perangkat Hardware perbaikan & Pemeliharaan, Paket Application Mobile, Software & Layanan Implementasi.


(64)

lxv 4.1.3. Pelanggan

Banyak jenis industri dari pelanggan utama kami seperti manufaktur, pusat distribusi, logistik & transportasi, eceran, minyak, rokok, dll, untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka, efektivitas dan waktu proses. basis pelanggan yang mencakup PT. Solusi Periferal dan lebih dari 200 perusahaan menengah sampai perusahaan besar.

4.1.4. Struktur Organisasi

PT. Solusi Periferal memiliki struktur organisasi dimana setiap bagiannya memiliki tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi pada PT. Solusi Periferal dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Struktur Organisasi PT. Solusi Periferal Periferal


(65)

66 4.2 Indetifikasi Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang Dihadapi pada sistem manual seperti ini adalah :

1. Belum adanya sistem yang dapat mencegah pegawai meminjam atau mengambil barang tanpa sepengetahuan Admin.

2. Ketidakefisienan waktu yang digunakan.

3. Belum ada pengoptimalan penggunaanBarcodepada setiap barang yang dimiliki perusahaan.

4. Input data yang dilakukan satu persatu secara manual oleh admin/staff personalia memungkinkan terjadinya kesalahanentry/penginputan data. 5. Sulit untuk mencari arsip laporan data inventaris barang untuk pendataan

ulang jika proses manual telah berjalan lama (> 1 Tahun).

4.3 Alternatif Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang penulis gunakan dalam menyelesaikan masalah presensi pegawai di sini adalah dengan melakukan pergoptimalan penggunaan Barcode. Data Barcode akan dibentuk berdasarkan tahun penerimaan barang divisi bagian dan nomber induk barang yang akan tercantum dalam setiap barang inventaris yang merupakan metode dari segi kepraktisan dan efisiensi waktu dalam melakukan proses pencatatan.

4.4 Kebutuhan Umum Sistem

Kebutuhan umum sistem yang nantinya akan berjalan adalah sebagai berikut :


(66)

67 1. Mampu mengidentifikasi ID barang yang di-scan, apakah data barang

sesuai dengan fisik barang yang ada.

2. Mampu menampilkan data dan daftar barang yang telah berhasil melakukan scanBarcodepada saat proses dilakukan.

3. Mampu melakukan rekapitulasi jumlah dan kondisi inventarisasi barang. 4. Mampu untuk memberikan laporan akhir data barang beserta data nilai

harga property barang berdasarkan waktu tertentu.

4.5 Prosedur Perancangan Sistem Yang Diusulkan

Adapun prosedur dari perancangan sistem Inventaris Barang yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Pegawai yang akan melakukan proses pengambilan barang subelumnya mengisi form kertas pengajuan peminjaman atau penggunaan barang inventaris secara manual. Form yang diambil dari admin selanjutnya di validasi oleh manjemen di setiap divisi yang terkait.

2. Setelah pegawai mendapatkan hasil validasi dari manejemen terkait, form tersebut dilaporkan kembali ke admin. Admin akan mengelola permintaan barang secara komputerisasi dengan cara menscanBarcode disetiap barang yang akan keluar dan meberikan laporan pengluaran barang.


(67)

68 3. Untuk barang yang belum mempunyai ID Barcode, admin akan mencetak stiker Barcode yang sesuai dengan tahun+divisi+ID yang nantinya akan di tempel di setiap barang inventaris.

4. Pada proses aplikasi akan dibagi 3 kategori keterangan yaitu: Data barang, Pengeluaran barang secara permanen, dan pinjaman. Yang nantinya aka dicetak secara berkala sebagai laporan pertanggung jawaban untuk divalidasi.

4.6 Fungsionalitas dan Pengguna Sistem

Perangkat lunak yang akan dibuat mempunyai beberapa fungsionalitas, antara lain :

1. Proses Penginputan Data

Merupakan proses untuk memasukkan data dan pencetakan ID barang 2. Proses Pengeditan Data

Dilakukan pada bagian admin yang meliputi data barang masuk, penyusutan barang dan keluar barang.

3. Proses Pelaporan Laporan meliputi :

a. Data barang inventaris yang ada di setiap divisi. b. Data kondisi barang berdasarkan fisik dan non fisik. c. Informasi histori

Sedangkan pegawai menggunkan sistem ini adalah : 1. Admin


(68)

69 Tugas admin yaitu melayani pengeditan data barang dan melayani permintaan peminjaman atau pengeluaran inventaris barang.

2. Manajemen divisi

Pihak ini akan melakukan validasi permohonan barang dan pengecekan laporan akhir kondisi dan jumlah barang Inventaris.

3. Pegawai

Setiap pegawai yang ditugaskan untuk meminjam atau mengeluarkan barang untuk kepentingan perusahaan ataupun pribadi akan diberikan izin oleh Admin, dengan melalui langkah-langkah prosedur dan catatan menejemen terkait.

4.7 Metodologi Pengembangan Sistem

Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa aktifitas yang tentunya sesuai denga tahapan yang sebelumnya telah dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:

4.9.1 Mendefinisikan Lingkup(Scope Definition)

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka penulis akan membatasi permasalahan dan lingkup penelitian khususnya pada PT. Solusi Periferal dengan pengembangan sistem informasi hanya pada bagian Admin yang mendukung teknologi barcoding sistem khususnya pada penanganan data barang Inventaris perusahaan, karena di dalam menangani pengolahan


(69)

70 data barang tersebut butuh pengolahan yang optimal untuk mencapai data-data yang akurat didalam penangaan berbagai macam transaksi. Dalam hal ini penulis menekankan, pengolahan data barang ini adalah data barang inventaris kantor seperti perlengkapan ataupun peralatan kantor.

4.9.2 Analisis Sistem(Analysis)

Pada tahap ini penulis melakukan analisis sistem yang tentunya sesuai dengan scope yang telah didefinisikan pada tahap sebelumnya, dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya:

4.9.2.1. Literatur Sejenis

Untuk mengetahui kebutuhan dan perbandingan sistem yang sebelmya pernah dikembangkan bisa dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.1. Literatur sejenis Judul Pengembangan

Sistem

Tools Fasilitas OS

1.Pengembangan system informasi pengediaan barang milik Negara berbasis web, 2010 Rapid Application Development (RAD) Unified Modelling Language (UML) Berbasis Web memiliki data permintaan barang Windows 2. Sistem informasi inventasis pengadaan barang berbasis intranet, 2010 SDLC (system Develoment Life Cyrcle) - Berbasis Jaringan dan Dapat mencetak versi PDF dan versi Excel Windows 3.Analisis dan perancangan system informasi inventory,2005 SDLC (system Develoment Life Cyrcle) State Transition diagram (STD) Bebasis Object yang dibuat dengan program VB memiliki menu unggulan data Pesan, Windows


(70)

71 supplier dan peminta. 4.Pengembangan sistem informasi inventaris berbasis jaringan local area Network (LAN) pada PT. Mitra Mega Semesta (doctorabbit), 2010 Rapid Application Development (RAD) Object Oriented Analysis (OOA) danUnified Modelling Language (UML) Mengedepankan Jaringan dan memiliki menu Agenda 5.Sistem informasi peminjaman barang inventaris di pusat penelitian informatika LIPI 2008

- - Memiiki Form

database Pegawai sebagai peminjam tetap Windows Sistem yang sedang berjalan

- - Menggunakan

Microsoft Excel Windows Sistem yang diusulkan Rapid Application Development (RAD) Object Oriented Analysis (OOA) danUnified Modelling Language (UML) Terintegrasi dengan aplikasi cetak Label barcodedan dikelola kedalam database

4.9.2.2. Analisis Sistem Berjalan

Sistem informasi persediaan barang dan inventarisasi pada kantor PT. Solusi Periferal. Sampai saat ini masih menggunakan metode manual yaitu Buku Inventaris (BI): himpunan catatan data teknis dan administrasi yang diperoleh dari Kartu Inventaris Barang hasil inventarisasi dan Kartu Inventaris Barang (KIB): kartu untuk mencatat barang inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif yang diperlukan untuk inventarisasi atau tujuan. pencatatan dan pembukuan pada form kertas. Banyak aset-aset yang kurang diawasi dan


(71)

72 tertata rapi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah persedian barang yang berada di gudang hilang atau tertukar dengan aset barang lain, masalah yang adapun membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melakukan pengecekan barang yang berada di gudang.

Admin akan mendata semua transaksi keluar masuk barang yang akan di pinjam maupun lainnya. Sehinggga dapat menghasilkan data yang lebih akurat agar dapat laporan. Kemudian disetiap semester/tahunan admin melakukan rekapitulasi/pengumpulan data yang dicetak (Hardcopy) daridatabase sebagai laporan kepada Manager dan sebagai arsip data perusahaan.

Bardasar hasil survei dan interview yang dilakukan prosedur data aset inventaris barang. Tahapan yang dilakukan selama ini PT. Solusi Periferal dalam tahap Inventarisasi ini adalah berikut:

1. Admin mencetak lembar kartu pinjman/keluaran barang.

2. Lembar Kartu Inventaris Barang (KIB) diserahkan pada pihak manajemen untuk divalidasi.

3. Kartu Inventaris Barang (KIB) tersebut diserahkan pada masing-masing divisi yang bersangkutan

4. Admin merekap dan mendata semua Kartu Inventaris Barang (KIB). 5. Admin melakukan pengimputan secara manual data inventarisasi

barang sesuai dengan kode ID yang telah tercantum disetiap barang. 6. Data Kartu Inventaris Barang (KIB) ter-update.


(72)

73 7. Admin menyerahkan laporan data Kartu Inventaris Barang (KIB) kebagian manajemen untuk divalidasi sekurang kurangnya dalam waktu satu semester.

8. Sehingga pihak Admin sulit dalam menangani jumlah barang yang dibutuhkan untuk kegiatan misalnya, dan sulit memprediksi jumlah yang harus tersedia di gudang setiap harinya.

9. Pihak manajemen mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan karena fitur laporan yang kurang lengkap, sehingga sulit dalam mengambil keputusan tepat.

Pada tahapan ini, penulis menggunakan pendekatan

Model-Driven dengan metodologi Object Oriented Analysis (OOA) dan

Unified Modelling Language (UML) sebagai tools untuk

menvisualisasikan sistem yang sedang berjalan. Berikut adalah beberapa diagram yang digunakan penulis untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.

4.9.2.3.Use case Diagram

Berikut adalah salah satu diagram yang disediakan oleh UML, tentunya ada keterkaitan dengancontext diagram yang sebelumnya telah dibahas, untuk menggambarkan hubungan antaraUse case dengan aktor pada sistem yang sedang berjalan. Berikut diagram tersebut:


(73)

74

Gambar 4.3 Use case Diagram Analisis Sistem Berjalan

4.9.2.4.Activity Diagram

Activity Diagram / Diagram aktivitas untuk memodelkan

langkah-langkah proses atau kegiatan sistem. Diagram ini serupa dengan flowchart dimana secara grafis diagram ini menggambarkan aliran dari kegiatan suatu proses bisnis. Analisis sistem menggunakan diagram aktivitas untuk memahami secara lebih baik aliran dan rangkaian langkah-langkahUse case. Karena itu, diagram ini sangat berguna untuk memodelkan kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu proses bisnis dari Sistem Informasi Inventaris yang sedang berjalan pada PT Solusi


(74)

75 Periferal. Berikut adalah beberapa diagram aktivitas yang terbentuk dari kegiatan bisnis danUse case diagram yang sebelumnya telah dibahas.

Start

Input Transaksi Barang Masuk

End

[menginput data barang yang

datang ]

Save Transaksi Barang Masuk [menyimpan data Transaksi Barang

Masuk]

Print kode Barang Masuk

End

Tempelkan Kode barcode ke setiap barang

[mencetak Kode barcode untuk di tempelkan ke setiap

Barang]

[mencariBarang Masukyang sesuai

dengan barang masuk] Menentukan kode Barcode Barang Masuk

[menampilkan seluruhLaporan Transaksi Barang

Masuk]

Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Kegiatan Masukan Barang


(75)

76 4.9.2.5. Analisis Sistem Usulan

Sebelum masuk ke pembahasan dalam tahapan analisis sistem dengan menggunakan metodologi analasis berorientasi objek / object

oriented analysis (OOA) dengan tools UML, ada baiknya kita

menguraikan terlebih dahulu solusi pengembangan sistem atau tujuan di lakukannya penelitian ini yaitu:

1. Menjadikan barang invetaris kantor akan lebih terjaga dari kehilangan, kerusakan maupun terrtukar dengan yang lain. Dan memberikan nilai plus agar semua karyawan, staf dan semua managerial lebih menjaga barang yang di inventarisasikan oleh perusahaan.

2. Mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi Inventaris ini nantinya akan menjadi sistem yang berbasis jaringan internal dengan menggunakan media LAN, sehingga memudahkan user dalam mengakses aplikasi ini.

3. Karyawan ataupun pihak manajemen dapat memperoleh informasi data barang dengan proses yang cepat dan tepat.

4. Menyediakan fitur-fitur laporan yang lengkap sehingga membantu pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.

Setelah uraian diatas dipaparkan, tiba saatnya bagi penulis untuk menganalisis sistem dengan menggunakan metodologi OOA dengan toolsUML, berikut pembahasannya.


(76)

77 4.9.2.6. Daftar Pengguna Sistem

Pada tahap ini adalah mengidentifikasi pelaku (pengguna sistem). Dengan mengkonsentrasikan pada pelaku, kita dapat mengetahui bagaimana sistem ini akan digunakan dan bagaimana sistem ini akan dibangun, dan juga membantu menyaring dan mendefinisikan lebih lanjut lingkup dan batasan sisten tersebut. Memang tabel ini tidak termasuk dalam model yang disediakan oleh UML, namun menurut penulis tabel berikut memiliki peran yang cukup penting untuk mendokumentasikan pelaku yang nantinya akan digunakan dalam perancangan Use case. Berikut adalah daftar pelaku utama yang berinteraksi dan memanfaatkan aplikasi sistem informasi inventaris pada PT. Solusi Periferal.

Tabel 4.2 Daftar Pengguna Sistem

Istilah Sinonim Deskripsi

1. Admin Inventaris Individu atau bagian dari perusahaan yaitu bagian inventaris, yang memelihara dan memiliki akses penuh terhadap seluruh fitur yang disediakan aplikasi dan bertanggung jawab terhadap pengolahan data barang inventaris.

2. Manajemen General Manager, Kepala Bagian.

Individu atau bagian dari perusahaan yaitu bagian manajemen, yang mengakses seluruh laporan yang disediakan aplikasi ini untuk mendapatkan informasi yang


(77)

78 dibutuhkan dalam pengambilan keputusan dan juga sebagai data untuk evaluasi perusahaan.

4. User Seluruh Pegawai Individu atau seluruh karyawan perusahaan yang memiliki akses untuk mengecek data dalam aplikasi ini demi memperoleh informasi yang dibutuhkan, sesuai dengan kebutuhannya

4.9.2.7.Use Case Diagram

Salah satu diagram UML yang menggambarkan secara grafis suatu sistem dengan kumpulan use-case, pelaku (actor), dan hubungan (relationship) keduanya. Penulis menggunakan diagram ini untuk memberikan gambaran tentang hubungan action antara pelaku sistem atauuser system atauactor denganUse case nya.


(78)

79 Gambar 4.5 Use case Diagram Analisis Sistem Usulan


(79)

80 4.9.2.8. Activity Diagram

Berikut adalah beberapa diagram aktivitas yang terbentuk dari kegiatan bisnis danUse case diagram yang sebelumnya telah dibahas. 4.9.2.8. 1.Use case Input Data Klasifikasi Barang

Gambar 4.6 Activity Diagram Untuk Use case Input Data Klasifikasi


(80)

81 4.9.2.8. 2.Use case Input Data Barang


(81)

82 4.9.2.8.3.Use case Transaksi Barang Keluar

Gambar 4.8 Activity Diagram Untuk Use case


(82)

83 4.9.2.8.4.Use case Cek Data Barang

Check Searching

Select Kategori and Input Keyword Kembali

[data yang diinputkan invalid]

[data yang diinputkan valid]

Start

End

[mencari data baru]

Menampilkan Informasi Data Barang Yang Dicari Cari Data Barang

Cancel

End Back Searching [data yang

dicari tidak ada]

[membatalkan pencarian] Select Kategori and Input Keyword [memilih kategori,

kemudian memasukkan keyword]

Select Cek Data Barang

Gambar 4.9 Activity Diagram Untuk Use case Cek Data Barang


(1)

Private Sub butTambah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles butTambah.Click

Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.TambahTransaksi(txtNoTransaksi.Text , txtKodeBarang.Text, txtDivisi.Text,

Convert.ToDecimal(txtJumlah.Text)) Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarDetai l) Me.FKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource.ResetBindings(Fal se) Me.BinTransaksi.ResetBindings(False) End Sub

Private Sub txtKodeBarang_TextChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles

txtKodeBarang.TextChanged Me.TBLBarangTableAdapter.Fill_CariData(INVENDataSet.TBLBarang, txtKodeBarang.Text) End Sub Private Sub FKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource_CurrentChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles FKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource.CurrentChanged

End Sub

Private Sub butCetak_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles butCetak.Click

Me.butSimpanTr_Click(sender, e)

' Tampilkan Faktur

FakturTransaksi.MdiParent = Me.MdiParent

FakturTransaksi.setNoTransaksi(Me.txtNoTransaksi.Text) FakturTransaksi.Show()

End Sub End Class

7. FRMFakturTransaksi.vb Public Class FakturTransaksi

Private rep As RPTFakturTransaksi Private noTransaksi As String

Public Sub setNoTransaksi(ByVal nomor As String) noTransaksi = nomor

End Sub

Private Sub FakturTransaksi_Load(ByVal sender As

System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load Dim dt As DataTable

Dim dtTransAdapter As


(2)

115

dtTransAdapter = New

INVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter

dt = dtTransAdapter.TransaksiBerdasarkanNomor(noTransaksi) rep = New RPTFakturTransaksi

rep.SetDataSource(dt)

Me.repViewer.ReportSource = rep End Sub


(3)

(4)

Note

. (nama, 2004) Searching Teknik

1. Line search 2. Binnary Search 3. Fibonachi Search

Judul Metode Penelitian Tools Fasilitas OS

1.Pengembangan system informasi pengediaan barang milik Negara berbasis web, 2010

Rapid Application Development (RAD)

UML Berbasis Web

memiliki data permintaan barang

Windows

2. Sistem informasi inventasis pengadaan barang berbasis intranet, 2010 SDLC (system Develoment Life Cyrcle) Waterfll atau Sequential linier Berbasis Jaringan dan Dapat mencetak versi PDF dan versi Excel Windows 3.Analisis dan perancangan system informasi inventory,2005 SDLC (system Develoment Life Cyrcle) State Transition diagram (STD) Bebasis Object yang dibuat dengan program VB memiliki menu unggulan data Pesan, supplier dan peminta. Windows 4.Pengembangan sistem informasi inventori berbasis jaringan local area Network (LAN) pada PT. Mitra Mega Semesta (doctorabbit), 2010 Rapid Application Development (RAD) Object Oriented Analysis (OOA) dan Unified Modelling Language (UML) Mengedepankan Jaringan dan memiliki menu Agenda 5.Sistem informasi peminjaman barang inventaris di pusat penelitian

Memiiki Form database Pegawai


(5)

informatika LIPI 2008

sebagai peminjam tetap Sistem yang sedang

berjalan

- - Menggunakan

Microsoft Excel Sistem yang

diusulkan

Perbedaan pengembangan sistem No Metode

1 Sequential Linear (Water fall) 2 Prototype

3 Rapid Aplication Development 4 Incremental

5 Iterative 6 Spiral 7 Concurrent

8 Component bAsed Development 9 Metode Fomral

10 Aspect Oriented Software Development


(6)

Teknik Serching

1. Line Search, Dibuat dengan cara melakukan pengecekan 1 persatu, yaitu antara data yang dicari dengan kumpulan data yang dimiliki, keuntungan metode ini adalah kita tidak perlu mengurutkan data yang ada, bila mencarai data ada kumpulan data yang tdak urut hanya terdapat metode ni yang dapat dilakukan.

2. Binnary Search, digunakan pada kumpulan data yang sudah diurutkan, kerena teknik ini melakukan pencarian dengan mencari data pada index.

3. Fibonachi Search, teknik ini hanya dapat digunkan pada kumpulan data yang sudah di urutkan, Karena teknik ini melakukan pencarian dengan mencari data melalui pola bilangan fibonachi.