Microsoft SQL Server 2005 Barcode 1. Definisi Barcode

22 Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse. Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksible. Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD charge coupled device untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital. Alat koneksi pembaca barcode Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem output RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan input dari keyboard. Biasanya menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software pengantar, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut. Harry, 2004 23

2.10.3. Sejarah Barcode

Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996, penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga pasca 1980an. Barcode adalah informasi terbacakan mesin machine readable dalam format visual yang tercetak. Umumnya Barcode berbentuk garis- garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca optik yang disebut Barcode reader. Pada prinsipnya Barcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat minimum. Bersamaan dengan pesatnya penggunaan Barcode, kini Barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi 2D Barcodes yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar. 24

2.10.4. Tipe Barcode

Ada 3 tipe Barcode yang banyak digunakan, yaitu Linear Barcode, Stacked Barcode, dan 2D Barcodes. Linear Barcode adalah tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya adalah untuk Universal Product Code UPC yaitu kode untuk klasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat pada kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke agen seperti GS1 http:www.gs1.org agar mendapat kode UPC. Untuk memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah produk dari supermarket, kemudian lacaklah kode Barcodenya di website GS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak di http:www.gs1.or.id. Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan linear Barcode, termasuk untuk kode ISBN International Standard Book Number. CIFOR Library, menggunakan True Type Font code 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39 ini tersedia secara gratis di internet, salah satunya tersedia di http:www.barcodesinc.comfree- Barcode-font. Simbol Code 39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun kecil, angka serta banyak lagi karakter khusus seperti dan . Keuntungan lain dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser pada umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan Barcode reader. Teguh, 2010 25

2.10.5. Barcode Reader

Barcode readerscanner adalah perangkat untuk membaca kode- kode garis visual Barcode. Hanya dengan menyapukan segaris sinar laser, Barcode reader membaca fragmen terang gelap pada Barcode yang tercetak di kertas dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu membaca Barcode dari sudut manapun. Pada awalnya sebuah Barcode scanner dibuat dengan menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal dimana penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kode Barcode secara manual. Pada desain berikutnya laser scanner pada Barcode dibuat menggunakan kaca polygonal atau kaca galvanometer untuk melakukan scanning pada Barcode. Bahkan dengan berkembangnya Barcode matriks dua dimensi 2D ada sejumlah produk kamera digital yang mampu menangkap citra Barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca oleh kita. Ada beberapa standar verifikasi untuk Barcode reader, antara lain:

A. ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US ANSIUCC5.

merupakan standar Amerika

B. ISOIEC 15416 Barcode linear dan ISOIEC 15415 2D Barcodes

adalah standar internasional 26

C. Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan

ISOIEC 15416 D. ISO 15426-1 linear barcode verifier compliance standard atau ISO 15426-2 2d bar code verifier compliance standard Teguh, 2010

2.11. Bartender

Bartender 9.2 adalah aplikasi utama dari Bartender Management Suite dan diperlukan dalam rangka untuk merancang dan memodifikasi label. Selain itu, Aplikasi Ini tidak hanya untuk merancang dan mencetak label, tapi menawarkan berbagai fitur hebat yang membantu pekerjaan dan pengguna lebih cepat dan mudah melakukan pekerjaan. Dalam serinya yang 9.2 Bartender dapat berjalan di semua versi windows bahkan windows 7 yang terbaru sekalipun. Kelebihan Bantender dibandingkan dari aplikasi label lainnya adalah kemampuannya bisa mengambil data dari berbagai database ODBC,OLEBD,SAPIDoc,Text dan juga dapat terintegrasi dengan bahasa pemograman berbasis windows Visual Basic, vb.Net, VBA Visual Basic for Applications, and VBScript Visual Basic Script, Visual C, Visual C++, and other versions of C for Windows, Java, Visual J++, Visual J, JavaScript, and JScript, Dan bahasa apapun yang ada scripting ActiveX yang berjalan di Windows termasuk PERL, Python, dan REXX. Manual Book Bartender 9.2, 2009 27

2.12. Studi Sejenis

Studi sejenis maksudnya adalah studi perbandingan antara studi yang dilakukan oleh para peneliti dalam ini penelitian tentang perparkiran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari penelitian yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh Jajang Nur 2008 “Sistem Informasi dan Pengolahan Data Inventaris di PT.HDTEX Soreang Bandung berbasis PHP dan MYSQL” Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia Tujuan dan Maksud dari pembuatan ini adalah untuk membuat Aplikasi yang mampu berjalan dibeberapa sistem operasi, berpenampilan menarik dan mudah diakses berbasis PHP dan MY SQL. Tapi tidak memberikan solusi yang diperlukan oleh perusahaan. Selain itu ada pula penelitian yang dilakukan oleh Ryan Fahreza Pohan 2009 mahasiswa S1 di Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ”Pengembangan sistem informasi Inventaris berbasis jaringan local area Network LAN pada PT. Mitra Mega Semesta doctorabbit” Saat ini, dalam manajemen data barang di PT. Mitra Mega Semesta DoctoRabbit sudah terkomputerisasi dalam penanganan alur transaksi barang masuk dan barang keluar. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja stand alone. Database barang masih berisi data perbahan, seharusnya per barang. Tidak tersedianya input agenda, 28 input purchase order PO dan juga masih kurang lengkapnya fitur laporan. Maka dari itu, penulis mengambil keputusan untuk melakukan pengembangan sistem Inventaris dengan berbasis jaringan Local Area Network LAN demi menjawab semua permasalahan yang telah diuraikan diatas. Sehingga diharapkan proses transaksi pengolahan data barang sains dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Dalam, penelitian yang dilakukan oleh Romi Tama Purwantowibowo 2010 mahasiswa S1 di Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tentang “Sistem Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Client - Server”. tujuan Mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi Inventaris yang masih berbasis stand alone ini menjadi aplikasi multi user yang berbasiskan jaringan LAN, sehingga memudahkan user dalam mengakses aplikasi ini, dan tujuan lainya merancang suatu sistem dengan kemampuan mengolah data Informasi dan menyajikannya dengan pihak yang membutuhkan. Proses sistem ini menghasilkan suatu sistem yang membantu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul pada perusahaan dagang yang sejenis dan dapat menjadi suatu acuan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan efisien. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Ali Murtadho 2007 Universitas Islam Negeri Malang Fakultas Sains Dan Teknologi Jurusan Teknik Informatika tentang ”Perancangan Sistem Informasi Inventarisasi Barang Pada Unit Kerja MARCOMM PT. Indosat Tbk. Cabang Jember” Sistem informasi persediaan barang dan inventarisasinya