liii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi yang dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :
Pengembangan Sistem RAD Workshop Design
Implementasi Requirement Planning
Observasi dengan bagian Umum
Wawancara Studi Pustaka
Analisis Proses Sistem Berjalan
Use case Diagram Sistem Berjalan
Proses Rancangan Sistem Usulan
Use case Diagram Sistem Ususlan
Activity Diagram Spesifikasi Database
Perancanga Interface Pembuatan Cetak Label
Barcode Penulisan Scipt Coding
Pengujian black box BarTender
Visual Basic.Net SQL Server
Gambar 3.1. Diagram Tahapan Metodelogi Penelitian
3.1 Metode Pengumpulan Data
liv Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara,
pengamatan, literatur dan studi pustaka.
3.1.1 Observasi
Yaitu dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai tanggal 7 Januari 2010 penulis pengumpulan data dengan mengadakan pengenalan
terhadap objek praktek dilapangan, yaitu meliputi lingkungan kerja, aktivitas kerja dan bahan kajian.
3.1.2 Wawancara
Yaitu dilakukan dengan pihak-pihat yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dibidang–bidang yang terkait, pada tanggal 25 Maret
2010 penulis mewawancarai Bapak Taufiq salah satu Manajer PT. Solusi Periferal bertujuan untuk mendapatkan data. yang akan digunakan sebagai
acuan alur pembuatan aplikasi inventaris.
3.1.3 Studi Pustaka
Yaitu dilakukan untuk mendasari pemikiran dari bahan yang diproleh dengan membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan penyusunan program maupun laporan.
3.2 Alur Proses Pengembangan Sistem
Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologi Rapid Application Development RAD Pengembangan Aplikasi Cepat yang
telah menjadi rute yang populer dalam mengakselerasi pengembangan sistem. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis, metode ini
merupakan metode yang paling cocok dalam pengembangan aplikasi ini 31
lv karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasiprototipe dengan
melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini dalam pencapaian solusi dari permasalahan yang ada.
Pada alur proses RAD diatas, penulis membatasi dengan hanya melalui beberapa tahapan yaitu dari Scope Definition sampai dengan tahapan
Construction Testing, selebihnya diserahkan pada pihak perusahaan dalam mengelola aplikasi ini.
3.3 Metodologi Pengembangan Sistem
Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa aktifitas yang tentunya sesuai denga tahapan yang sebelumnya telah
dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:
3.3.1. Mendefinisikan Lingkup Scope Definition
Pada tahap ini menentukan ukuran atau batas-batas proyek, sebesar apa proyek ini?
Pada tahapan ini juga, menggambarkan pandangan umum yang diungkapkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan atau
perintah yang memicu proyek.
3.3.2. Analisis Sistem Analysis
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Bisa juga karena diinginkannya pengembangan dari sistem
yang sedang berjalan. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar
lvi departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya
masalah atau menemukan adanya peluang baru. Abdul, 2003. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari
bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi seperti bagian inventarispada sistem ini, yang bermaksud mengembangkan
sistem yang sudah ada atau mendefinisikan masalah-masalah yang belum tertangani.
Dalam tahap ini, penulis akan menjabarkan permasalahan yang sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang
diusulkan. Dalam analisis sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan pendekatan analisis model driven yaitu penggunaan gambar, diagram, atau
grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi bisnis. Adapun metode
yang digunakan adalah Analisis berorientasi objek Object-oriented analysis OOA. Penulis menggunakan UML Unified Modelling Language
sebagai tools untuk analisis sistem ini. Adapun tabel ataupun diagram UML yang digunakan oleh penulis pada tahap analisis ini yaitu sebagai berikut:
1. Use Case Diagram 2. Activity Diagram
Selain diagram diatas, penulis juga menggunakan diagram lain yang tentunya diluar dari diagram yang disediakan oleh UML, namun peranannya
yang cukup penting bagi penulis dalam mendukung tahapan analisis sistem ini, yaitu:
lvii 1. List Pengguna Sistem User
2. Context Diagram
3.3.3. Perancangan Sistem Design
Dalam perancangan sistem ini, penulis juga menggunakan pendekatan model driven, sama pada pendekatan yang digunakan penulis
pada tahap analisis sistem. Adapun metode yang digunakan adalah Desain
berorientasi objek Object-oriented design OOD. Dengan UML Unified Modelling Language sebagai
tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya.
UML menyediakan diagram-diagram yang sangat kaya dan dapat diperluas sesuai kebutuhan kita. Diagram adalah representasi secara grafis
dari elemen-elemen tertentu beserta hubungan-hubungannya. Diagram penting karena diagram menyediakan representasi secara grafis dari sistem
atau bagiannya. Representasi grafis sangat mempermudah pemahaman terhadap sistem.
Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML, digunakan oleh penulis dalam desain perancangan sistem ini. Hanya Use
Case Naratif diagram UML saja yang digunakan oleh penulis. Selain itu, penulis juga menggunakan diagram lain yang tentunya diluar dari diagram
yang disediakan oleh UML, namun peranannya yang cukup penting bagi penulis dalam mendukung tahapan perancangan sistem ini, yaitu:
1. Database Diagram
lviii
3.3.4. Implementasi Sistem Construction Testing
Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini
terdapat banyak aktivitas yang dilakukan.
3.3.5. Implementasi Bahasa Pemrograman dan Basis Data Database
Pemilihan bahasa pemprograman dan database sangatlah penting dalam tahap ini, karena pada saat ini fasilitas kemudahan penggunaan
aplikasi sangatlah membatu operator, yang mana dalam hal ini aplikasi GUI Graphical User Interface lebih dianggap lebih mudah dalam
pengoprasiannya. Penulis menggunakan pemograman sebagai berikut: 1. Bahasa Pemrograman
Pemilihan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic 2005 yang didalamnya telah tersedia pemrograman event driven
yang memudahkan untuk membangun sebuah aplikasi. .Net merupakan program aplikasi database yang berbasis objek .Net juga
memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual. Dengan memakai bahasa pemrograman Visual Basic 2005 adalah
cara yang paling mudah dan sederhana untuk membangun aplikasi berbasis window. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam
pembuatan aplikasi dari bahasa pemrograman Visual Basic 2005 yaitu: 1. Kualitas dari lingkungan pengembangan visual
2. Kecepatan compiler dibandingkan dengan kompleksitasnya.
lix 3. Kekuatan dari bahasa pemrograman dibandingkan dengan
kompleksitasnya. 4. Fleksibilitas dari arsitektur basis data.
5. Pola desain dan pemakaian yang diwujudkan oleh frameworknya. 2. Basis Data Database
Selain pemilihan bahasa pemrograman sangat perlu diperhatiakan agar aplikasi yang dibuat dapat menampung data yang
sangat besar, pemilihan basis data Database sangatlah penting mengingat data akan terus menerus digunakan sampai tahap tertentu
yang nantinya akan benar-benar menjadi informasi yang handal terhadap perusahaan, untuk itu dipilihlah aplikasi basis data Microsoft
SQL-Server 2005 sebagai pengolah data.
3.3.6. MaintenancePemeliharaan
Merupakan suatu kegiatan untuk memelihara perangkat lunak yang sudah dibuat, pemeliharaan tersebut dilakukan agar keutuhan
program dapat terjaga seperti validasi data, update data, dan integrasi data.
Proses yang dapat dilakukan dalam tahap perawatan : 3.3.6.1. Pemeliharaan sistem
a. Pemeliharaan ini dilakukan terhadap kemungkinan Application error yang terjadi pada sistem pada saat
sistem sudah berjalan.
lx b. Memeriksa fungsi-fungsi sistem, untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki pada sistemnya.
3.3.6.2. Pemeliharaan aplikasi a. Pemeliharaan dan pemeriksaan kapasitas Database, agar
tidak terlalu besar dan penuh dengan entry-entry yang sudah tidak digunakan.
b. Melakukan backup dan
restore database bila diperlukan.
3.4 Perangkat Pendukung