28
Pada  dasarnya  analisis  framing  merupakan  versi  terbaru  dari pendekatan  analisis  wacana,  khusunya  untuk  menganalisis  teks  media.
Mulanya,  frame  dimaknai  sebagai  struktur  konseptual  atau  perangkat kepercayaan  yang  mengorganisir  pandangan  politik,  kebijakan,  dan
wacana,  serta  yang  menyediakan  kategori-kategori  standar  untuk mengapresiasi realitas. Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Goffman
pada 1947, yang mengandaikan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku strips of behavior yang membimbing individu dalam membaca realitas.
25
Dalam  perspektif  komunikasi,  analisis  framing  diapaki  untuk membedah  cara-cara  atau  ideologi  media  saat  mengkonstruksi  fakta.
Analisis  ini  mencermati  strategi  seleksi,  penonjolan,  dan  pert  autan  fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti dan lebih
diingat,  untuk  menggiring  interpretasi  khalayak  sesuai  perspektifnya. Dengan kata lain framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana
perspektif  atau  cara  pandang  yang  digunakan  oleh  wartawan  ketika menyeleksi atau menulis isu berita.
3. Konseptualisasi Framing Zhong dang Pan dan Kosicki
Zhong  Dang  Pan  dann  Kosicki  1993  melalui  tulisan  merek “Framing
Analysis:An Approach
To News
Discours” mengoperasionalisasikan  empat  dimensi  struktural  teks  berita  sebagai
perangkat  framing :sintaksis skrip, tematik, dan retoris.  Keempat dimensi struktural  ini  memebentuk  semacam  tema  yang  mempertautkan  elemen-
25
Alex  Sobur  Msi,  Drs,  Analisis  Teks  Media  Suatu  Pengantar  untuk  Analisi  Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006cet. Ke-4 h.162.
29
elemen  semantik  narasi  berita  dalam  suatu  koherensi  global.  Model  ini berasumsi  bahwa  setiap  berita  mempunyai  frame  yang  berfungsi  sebagai
pusat organisasi ide. Model  framing  yang  diperkenalkan  Pan  dan  Kosicki  ini  adalah
suatu  model  yang  paling  populer  dan  banyak  dipakai.  Model  itu  sendiri diperkenalkan lewat suatu tulisan di Jurnal Political Communication. Bagi
Pan  dan  Kosicki,  analisis  framing  ini  dapat  menjadi  salah  satu  altenatif dalam menganalisis teks media di samping analisis isi kuantitatif. Analisis
framing  dilihat  sebagaimana  wacana  publik  tentang  suatu  isu  atau kebijakan dikonstruksi dan dinegosiasikan. Dalam tulisannya tersebut, Pan
dan  Kosicki  tidak  hanya  membatasi  analisisnya  semata-mata  pada  isi media. Di sini, media dipandang sebagai bagian dari diskusi publik secara
luas.  Bagaimana  media  dapat  membentuk  bingkai  dan  kemasan  tertentu kepada  khalyak,  dan  bagaimana  partisipan  poltik  melakukan  pemaknaan
dan  konstruksi  atas  peristiwa  untuk  disediakan  kepada  publik.  Khalayak sendiri  juga    akan  melakukan  proses  dan  pemaknaan  yang  berbeda  atas
suatu isu atau peristiwa.
26
Frame merupakan sutu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda  dalam  teks  berita  -  kutipan  sumber,  latar  informasi,  pemakaian
kata  atau  kalimat  tertentu –  ke  dalam  teks  secara  keseluruhan.  Frame
berhubungan  dengan  makna.  Bagaimana  seseorang  memaknai  suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks.
26
Alex  Sobur  Msi,  Drs,  Analisis  Teks  Media  Suatu  Pengantar  untuk  Analisi  Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006cet. Ke-4 h.252