Paradigma Penelitian Metodologi penelitian

7 longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. 6 Guba dan Lincoln mengemukakan bahwa paradigma adalah basic belief system atau sistem keyakinan dasar. Segala sesuatu yang tertanam secara dalam, meliputi kepercayaan, gagasan, pemahaman, dan harapan yang memiliki kekuatan luar biasa dalam mengarahkan sebuah perilaku. 7 Dalam studi mengenai bahasa, ada beberapa pandangan dalam analisisnya, yaitu Pandangan Positivisme, Pandangan Konstruktivisme, dan Pandangan Kritis. Dalam penelitian tentang framing pemberitaan buku ini, peneliti menggunakan Paradigma Konstruktivisme. menurut pandangan ini, bahasa tidak hanya dilihat dari segi gramatikal, tetapi juga melihat apa isi atau makna yang terdapat dalam bahasa itu, sehingga analisis framing yang disampaikan menurut pandangan ini adalah suatu analisis yang membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu yang disampaikan oleh sang subjek yang mengemukakan suatu pernyataan. 8

2. Metode Penelitian

Sebagai karya ilmiah, setiap pembahasan ini menggunakan metode untuk menganalisa dan mendeskripsikan suatu masalah. Metode itu sendiri berfungsi sebagai landasan dalam mengelaborasi suatu masalah, sehingga 6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda karya, cetakan kedelapan 1997 h. 30 7 Guba, E.G. Lincoln, Y.S. Competing Paradigms In Qualitative Research. Chapter 6 in N.K. Denzin Y.S. Lincoln Eds Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks, CA: Sage Publications 1994, h. 107 8 Jumroni dan Suhaemi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h. 83 8 suatu masalah dapat diuraikan dan dijelaskan dengan gamblang dan dapat dipahami. Penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang didasarkan karena sifat manusia yang mempunyai hasrat tinggi ingin tahu tentang sesuatu. Penelitian ilmiah merupakan suatu bentuk penelitian dengan mempergunakan cara berpikir yang sistematis, logis, dan obyektif. 9 Secara metodologis, berdasarkan cara pendekatannya penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksplanatif, yang bertujuan untuk mencari sebab dan alasan ”mengapa”, diantaranya menjelaskan secara akurat mengenai satu bahasan topik, menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan, dan membangun atau memodifikasi sebuah teori dalam topik baru atau menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah penjelasan atau teori. 10 Eksplanatif tidak hanya sekedar memberikan gambaran deskriptif dari sebuah permasalahan yang diteliti saja, melainkan juga berusaha menjelaskan pembahasan yang telah diteliti secara lebih mendalam lagi. 11 Pengamatan kualitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu, untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus 9 Jumroni dan Suhaemi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h. 83