Perangkat Framing Zhong Dang Pan dan Gerald M.Kosicki

32 kalimat atau hubungan antarkalimat yang memebentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini ka melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam yang bentuk lebih kecil. Keempat, struktur retoris.Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai bukan hanya pendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada pembaca. Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan wartwawan dalam memahami suatu peristiwa dapat diamati dari keempat struktur tersebut. Dengan kata lain, ia dapat diamati dari bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang dipilih. Ketika menulis berita menekankan makna atas peristiwa, wartawan akan memakai semua strategi wacana itu untuk meyakinkan khalayak pembaca bahwa berita yang dia tulis adalah benar. Sintaksis. Dalam pengertian umum, sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat, bagaimana kalimat bentuk, susunan yang dipilih. Dalam wacana berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dari bagian bertia – headline, lead, latar informasi, sumber, penutup – dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Headline merupakan aspek sintaksis dari wacana berita dengan tingkat kemenonjolan yang tinggi yang menunjukkan kecenderungan 33 berita. 30 Pembaca cenderung lebih mengingat headline yang dipakai diabndingkan bagian berita. Headline mempunyai fungsi framing yang kuat. Headline mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti untuk kemudian digunakan dalam membuat pengertian isu dan peristiwa sebagaimana mereka beberkan. Selain headlinejudul, lead adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead yang baik umumnya memeberikan sudut pandang dari berita, menunjukkan perspektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan. Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang ingin ditulis wartawan. Latar yang dipilih menentukkan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks. 31 Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik arti yang akan ditampilkan. Bagian berita lain yang penting adalah pengutipan sumber berita. Bagian ini dalam pengutipan berita dimaksudkan untuk membangun objektivitas – prinsip keseimbangan dan tidak memihak. Ia juga merupakan bagian berita yang menekankan bahwa berita yang ditulis oleh wartawan bukan pendapat wartwan semata, melainkan pendapat dari orang yang mempunayi otoritas tertentu. Skrip, laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini karena dua hal, banyak laporan berita yang beruasaha menunjukkan 30 Eriyanto, Analsis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Pengantar Dr Deddy Mulyana, M.A Yogyakarta: PT Lkis Plangi Aksara, 2005, h 257 31 Ibid 34 hubungan, peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan peristiwa yang sebelumnya. Kedua, berita umunya mempunyai orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan lingkungan komunal pembaca. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W + 1H – who, what, when, where, why, dan how. Meskipun pola ini tidak selalu dijumpai dalam berita yang ditampilkan, kategosri informasi ini diharapkan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan. Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam menkonstruksi berita: bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skrip memebrikan tekanan mana yang didahulukan. Bagian mana yang bisa kemudian sebgai strategi untuk menyembunyikan informasi penting. Tematik, bagi Pan dan Kosicki berita mirip pengjuian hipotesis: peritwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang diungkapkan – semua perangkat itu digunakan untuk membuat dukungan yang logis bagi hipotesis yang dibuat. Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Bagaimana fakta ditulis, kalimat yang dipakai, bagaimana menempatkan dan menulis sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan. Secara keseluruhan unit yang dianalisis pada struktutr tematik adalah tema sebuah cerita. Tema theme, menurut stanton dan kenny adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. 32 32 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkaji Fiksi, Yogyakarta:Gadjah Mada University press, 2005, h.67 35 Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik ini. Diantaranya adalah koherensi: pertalian atau jalinan makna antarakata, proposisi atau kalimat. Dua buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan dengan menggunakan koherensi. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun menjadi hubungan ketika seseorang menghubungkannya. Detail merupakan strategi bagaimana wartwan komunikator mengekpresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap yang dikembangkan oleh wartawan kadang kala tidak perlu disampaikan secara terbuka, tetapi detail bagian mana yang dikembangkan dan mana yang diberitakan. 33 Detail merupakan elemen yang berhubungan dengan kontol informasi yang ditampilkan seseorang. Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan. Ada beberapa macam koherensi. Pertama, sebab-akibat. Proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab dari proposisi lain. Kedua, koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat dilihat sebagai penjelas. Propsisi atau kalimat lain. Ketiga, koherensi pembeda. Proposisi atau kalimta satu dipandang kebalikan atau lawan dari proposisi atau kalimat lain. 34 33 Eriyanto, Analsis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Pengantar Dr Deddy Mulyana, M.A Yogyakarta: PT Lkis Plangi Aksara, 2005, h. 238 34 Ibid , 2005, h 263 36 Dalam elemen ini juga terdapat bentuk kalimat. Bentuk kalimat merupakan sesuatu yang berhubungan dengan cara berfikir logis. Kata ganti adalah elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang diapaki oleh komunikator untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam wacana. Proposisi menurut puspoprodjo 1999 adalah suatu penuturan yang uth. Atau ungkapan keputusan dalam kata-kata, atau juga menaifestasi luaran dari sebuah keputusan. 35 Proposisi juga merupakan rancangan usulan, ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. 36 Dalam struktur ini, gaya bahasa juga mendapat perhatian dalam pengkajiannya. Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahsa sekelompok penulis sastra dan ciri khas dalam menyatakan oikiran dan perasaan baik lisan maupun tertulis. 37 Retoris. Struktur retoris dari wacana berita mengambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh wartawan. Wartawan menggunakan pernagkat retoris untuk membuat cerita, meningkatkan kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatau berita. 35 Poespoprodjo, Logika Scientifika: Pengantar Dialektika dan Ilmu, Bandung:Pustaka Grafika, 1999 h. 170 36 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Depdikbud 37 Gunawan Sudarsana, Pedoman Umum Ejaan Bahsa Indonesia Yang Disempurnakan, Yogyakarta:Indonesia Tera, 2007, h. 61. lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 37 Struktur retoris dar wacana berita juga menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu kebenaran. 38 Ada beberapa elemen struktur retoris yang dipakai wartawan. Yang paling penting adalah leksikon, pemilihan, dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau mengambarkan peristiwa. Suatu fakta umumnya tersiri atas beberapa kata yang merujuk kepada fakta. Leksikon merupakan kosa kata; kamus yang sederhana; daftar istilah dalam suatu bidang disusun menurut abjad dan dilengkapi keterangannya; komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa; kekayaan kata yang dimiliki suatu bahasa. 39 Dalam arti lain leksikon dapat diartikan sebgai tersusunnya uraian atau pandangan segingga bagian-bagiannya berkaitan satu sama lain; keselarasan yang mendalam antara bentuk dan isi; hubungan logis antara bagian-bagian karangan atau antara kalimat-kalimat dalam satu paragraf, daya tarik antara molekul-molekul untuk mengindarkan terpisahnya bagian-bagian bila ada kekuatan dari luar. 40 Kalimat adalah satuan bahasa terikat dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. 41 Selain leksikon dalam struktur retoris juga ada idiom yang berarti bentuk bahasa berupa gabungan makna katanya tidak dapat dijabarkan dari mana unsur gabungan misal: “kambing hitam” yang berarti “orang yang 38 Ibid h. 264. lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 39 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Depdikbud 40 Ibid 41 E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Akademika Pressindo, 1995, Edisi Baru, Cetakan Ke-1, h.78 38 dipersalahkan ” ; kebiasaan khusus dalam suatu bahasa. Dalam ensiklopedia jilid 3 dikatakan, “idiom adalah kekhususan bentuk bahasa; segala ungkapan, susun – kata yang tidak menyimpang dari kaidah bahasa pada umumnya. Iddom juga meliputi segala ungkapan, rangkaian kata, serta susun – kata yang menunjukkan kekhususan dalam suatu bahasa sehingga membedakannya dengan bahasa-bahasa lain; idiom biasanya tidak diterjemahkan. Selain lewat kata, penekanan pesan dalam berita itu juga dapat dilakukan dengan menggunakan unsur grafis, grafis adalah bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan yang berarti dianggap penting oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Elemen grafis ini muncul dalam bentuk foto, gambar atau tabel untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan. 42 Dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaian caption, raster, grafik, gambar, tabel untuk mendukung arti penting suatu pesan. Elemen grafis juga muncul dalam bentuk foto, gambar, dan tabel untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan. Elemen grafik memberikan efek kognitif, ia mengontrol perhatian dan ketertarikan secara intensif dan menunjukkan apakah suatu 42 JS Badudu, Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II, Jakarta: PT Gramedia, 1986,h. 29 39 informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga harus dipusatkan atau difokuskan. Dalam elemen yang keempat ini juga terdapat unsur metafora. Yakni pesan tidak hanya disampaikan lewat teks atau bahsa formal, tetapi juga kiasan, ungkapan dan metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu yang dipakai untuk memperkuat pesan utama.

D. Agenda Setting Theory

Mc Comb dan Shaw melakukan sebuah penelitian yang memperlihatkan hubungan yang kuat antara agenda media dan agenda publik. Agenda publik adalah sebuah refleksi virtual dari agenda media. Penelitian McCombs dan Shaw di Chapel Hill pada tahun 1972. Mereka menggabungkan dua metoda sekaligus, yaitu analisa isi untuk mengetahui agenda media di Chapel Hill dan survey terhadap 100 responden untuk mengetahui prioritas agenda publiknya. Studi tersebut menemukan bukti bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat 0,975 antara urutan prioritas pentingnya lima isu yang dilansir oleh media di Chapel Hill bersesuaian dengan urutan prioritas pada responden. 43 Walaupun penelitian tersebut hanya dapat membuktikan pengaruh kognitif media atas audiens, namun studi agenda setting tersebut sudah dapat dipakai sebagai upaya untuk mengkaji, mengevaluasi, dan menjelaskan hubungan antara agenda media dan agenda publik. McCombs dan Shaw 43 Kathrine Miller, Communication Theories, New York : Mc Graw-Hill Companies 2001 h.257-259 40 meyakini bahwa hipotesa agenda setting tentang fungsi media terbukti - terdapat korelasi yang hampir sempurna antara prioritas agenda media dan prioritas agenda publik. Asumsi dasar teori agenda seting adalah bahwa jika media itu akan mempengarhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi, apa yang dianggap penting bagi media, maka penting juga bagi masyarakat. Oleh karena itu apabila media memberi perhatian kepada isu-isu tertentu dan yang mengabaikan yang lainnya, akan mempengaruhi pendapat umum. 44 Mc Combs dan Shaw mengatakan pula, bahwa audiense tidak hanya mempelajari berita-berita dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan kepada suatu isu atau topik. 45 Sebagai contoh:seseorang membaca sebuah artikel pada surat kabar tentang sebuah virus computer baru yang menghancurkan penyimpanan data pada sebuah komputer pemerintah dan sebuah perbincangan ambigu mengarah kepada pengertian virus beberapa menit kemudian, orang akan lebih berfikir virus sebagai program komputer yang daripada sebuah organisme mikroskopis. 46

E. Representasi Media dari Dunia Sosial

David Croteau dan William Hoynes dalam MediaSociety: Industries, Images, and Audiences: Second Edition, 2000: 194-196 mengatakan bahwa entertainment dan media berita tidak selalu merefleksikan dunia nyata. 44 Ibid h 260 45 Ibid h. 261 46 Ibid h. 261