Definisi Framing Konseptualisasi Framing
25
merupakan dasar struktur kognitif yang memandu persepsi representasi realitas. Jadi, frame analysis adalah analisis untuk membongkar ideologi
dibalik penulisan informasi.
20
Dalam parktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain, dan menonokan
aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana, penempatan yang mencolok headline depan atau belakang, pengulangan,
pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi dan simplifikasi.
Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menadi bermakna dan diingat oleh khalayak.
21
Dengan framing kita juga bisa mengetahui bagaimana perpspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika mnyeleksi dan
menulis berita. Cara pandang atau perspektif ini pada khirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan hendak
dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita tersebut. Proses pemberitaan dalam organisasi media kan sangat
memepengaruhi rame berita yang akan diproduksinya. Farme yang diproses dalam organisasi media tidak lepas dari latar belakang pendidikan
wartawan sampai ideologi institusi media tersebut. Ada tiga proses framing dalam organisasi media. Proses tersebut adalah:
22
20
Darmanto, Membongkar Ideologi di Balik Penulisan Berita dengan Analisis Framing,makalah, Universitas Brawijaya. 2004
21
Ibid
22
Http:ekawenats.blogspot200612priming-framing-agenda-setting.html . diakses
tanggal 21 Desember 2010 pukul 02:00 WIB
26
a. Proses framing sebagai metode penyajian realitas diaman kebenaran
tentang suatu kajian tidak diingkari secara total, melainkan dibalikkan secra halus, dengan memberikan sorotan terhadap aspek-aspek tertentu
saja, dengan menggunakan istilah-istilah yang mempunyai konotasi tertentu, dan dengan bantuan foto, karikatur, dan alat ilustrasi lainnya.
b. Proses Framing merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
penyuntingan yang melibatkan semua pekerja di bagian keredaksian media cetak. Redaktur dengan atau tanpa konsultasi dengan redaktur
pelakana., menentukan apakah laporan si reporter akan dimuat ataukah tidak, serta menetukan judul yang akan diberikan.
c. Proses framing tidak hanya melibatkan sisi informasi yang ingin
ditonjolkannya,sambil menyembunyikan sisi lain. Proses framing menjadikan media massa sebagai arena dimana informasi tentang
masalah tertentu diperebutkan dalam suatu perang simbolik antara berbagai pihak yang sama-sama menginginkan pandangannya
didukung pembaca. Dalam proses framing pada akhirnya akan membawa efek. Karena
sebuah realitas bisa jadi bingkai dan dimaknai berbeda oleh media, bahkan pemaknaan itu bisa jadi sangat berbeda. Realita sosial yang kompleks
oenuh dimensi dan tidak beraturan, disajikan dalam berita sebagai suatu yang sederhana, beratua dan memenuhi logika tertentu.
27
Berdasarkan penyederhanaan atas kompleksnya realotas yang disajikan media, menimbulkan efek framing, yaitu:
23
a. Framing yang dilakukan media akan menonjolkan aspek tertentu dan
mengaburkan aspek yang lain. Framing umumnya ditandai dengen menonjolkan aspek tertentu dari realitas, akibatny ada aspek lain yang
tidak mendapat perhatian yag memadai. b.
Framing yang dilakukan oleh media akan menampilkan sisi tertentu dan melupakan sisi yang lain. Dengan menampilkan sisi tertentu dalam
berita ada sisi lain yang terlupakan, menyebabkan aspek lain yang penting dalam memahami realitas tidak mendapat liputan berita.
c. Framing yang dilakukan media akan menampilkan aktor tertentu dan
menyembunyikan aktor yang lain. Efek yang segera terlihat dalam pemberitaan yang memfokuskan pada satu pihak, menyebabkan pihak
lain yang mungkin relevan dalam pemberitaan menjadi tersembunyi.