Konseptualisasi Framing Zhong dang Pan dan Kosicki

29 elemen semantik narasi berita dalam suatu koherensi global. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Model framing yang diperkenalkan Pan dan Kosicki ini adalah suatu model yang paling populer dan banyak dipakai. Model itu sendiri diperkenalkan lewat suatu tulisan di Jurnal Political Communication. Bagi Pan dan Kosicki, analisis framing ini dapat menjadi salah satu altenatif dalam menganalisis teks media di samping analisis isi kuantitatif. Analisis framing dilihat sebagaimana wacana publik tentang suatu isu atau kebijakan dikonstruksi dan dinegosiasikan. Dalam tulisannya tersebut, Pan dan Kosicki tidak hanya membatasi analisisnya semata-mata pada isi media. Di sini, media dipandang sebagai bagian dari diskusi publik secara luas. Bagaimana media dapat membentuk bingkai dan kemasan tertentu kepada khalyak, dan bagaimana partisipan poltik melakukan pemaknaan dan konstruksi atas peristiwa untuk disediakan kepada publik. Khalayak sendiri juga akan melakukan proses dan pemaknaan yang berbeda atas suatu isu atau peristiwa. 26 Frame merupakan sutu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita - kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu – ke dalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks. 26 Alex Sobur Msi, Drs, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisi Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006cet. Ke-4 h.252 30 Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatan informasi lebih dari yang lain sehingga khalayak tertuju pada pesan tersebut. Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsep dari framing yang saling berkaitan. 27 a. Dalam konsep psikologi. Framing dalam konsep ini lebih menekankan pada bagaimana seorang memproses informasi dalam dirinya. Framing ini berkaitan dalam struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu. Framing disini dilihat sebagai penempatan informasi dalam suatu konteks yang unik atau khusus dan menempatkan elemen tertentu dari suatu isu dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi seseorang. Elemen-elemen yang diseleksi dari suatu isu maupun peristiwa tersebut menjadi lebih penting dalam mempengaruhi pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas. b. Konsep sosiologis. Kalau pandangan psikologis lebih melihat pada prses internal seseorang, maka pandangan sosiologis lebih melihat pada bagaimana konstruksi sosial atas realitas. Dalam konstruksi realitas, bahasa merupakan unsur utama. Ia merupakan instrumen pokok untuk menceritakan realitas. 28 Frame disini dipahami sebagai proses bagaimana seseorang mengklasifikasikan, mengorganiasikan, dan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas diluar dirinya. Frame disini berfungsi membuat suatu realita 27 Ibid h.252-53 28 Ibnu Hamad, Agus Sudibyo, M. Qodari, Kabar-kabar Kebencian Prasangka di Media Massa, Jakarta:ISAI, 2001, H.69. 31 menjadi teridentifikasi, dipahami, dan dapat dimengerti karena sudah dilabeli dengan label tertentu.

4. Perangkat Framing Zhong Dang Pan dan Gerald M.Kosicki

Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame ini adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita seperti kutipan sumber, latar, informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam teks secara keseluruhan. Dalam pendekatan ini, perangkat framing dapat dibagi ke dalam empat stuktur besar. 29 Pertama, struktur sintaksis, berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun berita – pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa - ke dalam bentuk susunan umum berita. Struktur semantik ini dengan demikian dapat diamati dari bagan berita lead yang dipakai, latar dateline, latar headline, kutipan yang diambil, dan sebgainya. Intinya ia mengamati bagaimana wartawan memahami peritiwa yang dapat dilihat dari cara ia menyusun fakta ke dalam bentuk umum berita. Kedua, struktur skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau mnceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana strategi cara bercerita atau bertutur dipakai oleh wartawa dalam mengemas peristiwa ke dlam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik. Tematik berhubungandengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa dala proposisi, 29 Eriyanto, Analsis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Pengantar Dr Deddy Mulyana, M.A Yogyakarta: PT Lkis Plangi Aksara, 2005, h.255 32 kalimat atau hubungan antarkalimat yang memebentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini ka melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam yang bentuk lebih kecil. Keempat, struktur retoris.Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai bukan hanya pendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada pembaca. Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan wartwawan dalam memahami suatu peristiwa dapat diamati dari keempat struktur tersebut. Dengan kata lain, ia dapat diamati dari bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang dipilih. Ketika menulis berita menekankan makna atas peristiwa, wartawan akan memakai semua strategi wacana itu untuk meyakinkan khalayak pembaca bahwa berita yang dia tulis adalah benar. Sintaksis. Dalam pengertian umum, sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat, bagaimana kalimat bentuk, susunan yang dipilih. Dalam wacana berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dari bagian bertia – headline, lead, latar informasi, sumber, penutup – dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Headline merupakan aspek sintaksis dari wacana berita dengan tingkat kemenonjolan yang tinggi yang menunjukkan kecenderungan