Metode Penelitian Metodologi penelitian

8 suatu masalah dapat diuraikan dan dijelaskan dengan gamblang dan dapat dipahami. Penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang didasarkan karena sifat manusia yang mempunyai hasrat tinggi ingin tahu tentang sesuatu. Penelitian ilmiah merupakan suatu bentuk penelitian dengan mempergunakan cara berpikir yang sistematis, logis, dan obyektif. 9 Secara metodologis, berdasarkan cara pendekatannya penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksplanatif, yang bertujuan untuk mencari sebab dan alasan ”mengapa”, diantaranya menjelaskan secara akurat mengenai satu bahasan topik, menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan, dan membangun atau memodifikasi sebuah teori dalam topik baru atau menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah penjelasan atau teori. 10 Eksplanatif tidak hanya sekedar memberikan gambaran deskriptif dari sebuah permasalahan yang diteliti saja, melainkan juga berusaha menjelaskan pembahasan yang telah diteliti secara lebih mendalam lagi. 11 Pengamatan kualitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu, untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus 9 Jumroni dan Suhaemi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h. 83 10 Ipah Farihah, Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006, h. 35-36 11 Junaidi, Analisis Framing Film Berbagi Suami karya Nia Dinata, Jakarta: Penelitian UIN Syahid 2007, h. 10 9 mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. 12 Menurut Creswell, yang dikutip oleh Turnomo Rahardjo mengemukakan secara ringkas perbedaan penelitian kuantitatif dengan penelitian pendekatan kualitatif. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor yang telah dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 13

3. Tehnik Pengumpulan Data

Wawancara atau interview merupakan alat pengumpulan informasi langsung tentang beberapa jenis data. 14 Wawancara atau dialog secara langsung dengn pihak yang terkait yang berhubungn langsung dengan tema penulis kaji. Yaitu dengan Very Herdiman, Redaktur Berita Politik harian Jurnal Nasionasl sekaligus wartawan yanng menulis beberapa berita dalam rangkaian pemberitaan terhadap buku Membongkar Gurita Cikeas. Adapun instrumen yang digunakan dalam wawancara yang digunakan adalah alat perekam atau kamera. Wawancara ini juga merupakan cara yang penulis gunakan dalam rangka mengumpulkan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. 15 Penulis melakukan wawancara bebas terpimpin, yaitu pertanyaan yang diajukan tidak hanya berpedoman pada sistematika pertanyaan yang 12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda karya, cetakan kedelapan 1997 h. 30 13 Lexy, h. 3 14 Ibid, h 19 15 Marzuki, Metodologi Riset, Yogykarta : BPFE-UII, 1995 , h 62 10 telah disediakan, data-data yang diperolah dalam teknis ini adalah dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka langsung dan narasumber dapat menjawab dengan bebas dan terbuka.

4. Tehnik Analisis Data

Dengan analisis data maka penelitian ini menampilkan temuan tentang letak perbedaan teks media yang dihasilkan dan temuan berdasarkan model analisis framing yang ditetapkan. Menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki adalah Strategi konstuksi dan memproses berita. Perangkat kognisi yang digunakan dalam mengkode informasi, menafsirkan peristiwa, dan dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi pembentukan berita. Model framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan kosicki ini lebih dikenal dengan singkatan MPK Model Pan dan Kosicki. MPK 1993 melalui tulisan mereka “Framing Analiysis: An Approach to News Discourse” mengoperasionalisasikan empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing, yaitu: Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris. Keempat dimensi struktural ini membentuk semacam tema yang mempertautkan elemen-elemen semantik narasi berita dalam suatu koherensi global. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. 16 16 Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki, “Framing Analiysis: An Approach to Newa Discourse” Jurnal Political Communication, vol. 10 no.1, 1993, h. 55-57