lokomotif di mana hukum materilnya ada namun hukum acaranya tidak lengkap sehingga lokomotif tanpa rel tentu tidak bisa berjalan.
168
Selanjutnya, Yunus Damanik menyatakan ada beberapa tersangka yang diperiksa dengan ancaman
hukuman cambuk yang tidak selesai penyidikannya karena tersangka melarikan diri, ini disebabkan tidak dilakukan penahanan selama pemeriksaan oleh penyidik polisi
karena qanun tentang maisir perjudian tidak mengatur sama sekali mengenai masalah penahanan.
169
Irwansyah, jaksa penuntut umum Kota Lhokseumawe juga menyatakan sangat susah untuk mengadakan penahanan terhadap terdakwa karena belum ada aturan
khusus dari qanun yang mengatur tentang penahanan terdakwa. Selain itu pengaturan tentang satu perbuatan pidana dalam qanun seharusnya tidak hanya mengatur deliknya
saja akan tetapi juga dibarengi oleh pengaturan cara bekerjanya qanun tersebut melalui aparat penegak hukum criminal justice system karena aparat penegak hukum
akan bekerja sesuai dengan prosedur hukum yang jelas agar hambatan dalam pelaksanaan hukuman tidak terjadi.
170
2. Asas Personalitas
Pemberlakuan asas personalitas dalam qanun dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang merupakan hambatan terhadap
pelaksanaan hukuman maisir atau eksekusi cambuk. Pasal 128 ayat 2 Undang- ____________________
168
AIPDA Yunus Damanik, op cit.
169
Ibid.
170
Irwansyah, op cit.
Universitas Sumatera Utara
Undang Nomor 11 Tahun 2006 menyatakan: “Mahkamah Syar’iyah merupakan pengadilan bagi setiap orang yang beragama Islam yang berada di Aceh.
171
Berdasarkan penjelasan umum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh disebutkan yang dimaksud dengan setiap orang yang beragama
Islam adalah siapapun yang beragama Islam tanpa membedakan kewargaankedudukan dan status; jadi di sini jelas siapa saja yang beragama Islam
yang melanggar qanun tentang maisir perjudian maka terhadap orang tersebut dapat dikenakan hukuman yang terdapat dalam qanun tersebut. Hal ini berkenaan dengan
asas personalitas. Selain asas personalitas dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh juga asas teritorial yang berkenaan dengan isi Pasal 128 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 yaitu pernyataan yang berada di Aceh; di sini
jelas bahwa qanun maisir ini hanya berlaku bagi orang yang melakukan jinayah yang berada dalam lingkup teritorial Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Dasar yuridis berlakunya asas personalitas dan teritorial keislaman ini juga dipertegas dalam penjelasan umum Pasal 23 Qanun Nomor 13 Tahun 2003 tentang
maisir yaitu: ayat 1, yang dimaksud dengan setiap orang adalah orang Islam; ayat 2, yang dimaksud dengan setiap orang adalah orang yang berada di
Nanggroe Aceh Darussalam.
172
____________________
171
Lihat Pasal 128 2 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
172
Lihat penjelasan Pasal 23 Qanun Nomor 13 Tahun 2003 tentang Maisir Perjudian.
Universitas Sumatera Utara
Asas ini tidak berlaku mutlak terhadap orang Islam, namun bagi orang yang bukan beragama Islam juga dibolehkan menundukkan diri atau memilih pemberlakuan
qanun terhadap dirinya seperti apa yang disyaratkan dalam Pasal 129 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang isinya:
173
1 Dalam hal terjadi perbuatan jinayah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
secara bersama-sama yang di antaranya beragama bukan Islam, pelaku yang beragama bukan Islam dapat memilih dan menundukkan diri secara sukarela
pada hukum jinayah.
2 Setiap orang yang beragama bukan Islam melakukan perbuatan jinayah yang
tidak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau ketentuan pidana di luar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana berlaku hukum jinayah.
3 Penduduk Aceh yang melakukan perbuatan jinayah di luar Aceh berlaku Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana. Berdasarkan pasal tersebut di atas maka dapat dilihat, meskipun bagi penduduk
Aceh yang beragama Islam tapi melakukan jinayah di luar teritorial Nanggroe Aceh Darussalam maka qanun tidak berlaku lagi terhadapnya dan ini juga merupakan salah
satu hambatan bagi pelaksanaan hukuman cambuk karena apabila terdakwa terbukti melakukan jarimah maisir namun bila dia melarikan diri ke luar Wilayah Nanggroe
Aceh Darussalam maka tidak dapat dilakukan upaya paksa untuk mendatangkan kembali terdakwa ke Daerah Nanggroe Aceh Darussalam untuk menjalani proses
peradilan atau pelaksanaan eksekusi hukuman cambuk.
174
Pernyataan ini juga diperkuat oleh Fauzan, SAg., bahwa qanun di Aceh tidak menyentuh bagi pelanggar maisir perjudian. Hal ini disebabkan walaupun terbukti
____________________
173
Lihat Pasal 129 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
174
Fitriel Hanif, MA., op cit.
Universitas Sumatera Utara
seseorang melakukan jarimah maisir namun bila dia melarikan diri ke luar Nanggroe Aceh Darussalam, aparat penegak hukum tidak bisa berbuat apa-apa
sehingga terlihat seolah-olah adanya diskriminatif terhadap pelaksanaan hukuman di mana bagi terdakwa yang mempunyai uang untuk melarikan diri ke luar Aceh tentu
hal yang sangat mudah sedangkan bagi terdakwa yang tidak mempunyai uang tentu harus menjalani ‘uqubat cambuk. Hal ini sangat tidak adanya kepastian hukum dan
keadilan.
175
3. Birokrasi yang panjang