Namun dalam kenyataannya, di wilayah hukum Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe, masih ada masyarakat yang melakukan pelanggaran terhadap jarimah
maisir perjudian. Hal ini berdasarkan hasil penelitian awal di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 terdapat 5 kasus
pelanggaran maisir perjudian yang sampai saat ini belum dilaksanakan putusan meskipun telah mempunyai kekuatan hukum tetap inkracht van gewijsde. Hal ini
tentu bertentangan dengan Pasal 22 huruf i Qanun Nomor 13 Tahun 2003 dimana penuntut umum mempunyai kewenangan melaksanakan putusan dan penetapan
hakim.
10
Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut agar mendapatkan gambaran yang berkaitan dengan pelaksanaan putusan
Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe terhadap pelanggaran jarimah maisir perjudian.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaturan maisir perjudian dalam Qanun Nomor 13 Tahun 2003.
2. Bagaimanakah pelaksanaan putusan maisir perjudian di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe.
____________________
10
Lihat Pasal 22 huruf i Qanun Nomor 13 Tahun 2003 tentang Maisir Perjudian.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor-faktor apa yang menjadi hambatan pelaksanaan putusan maisir perjudian di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe dan bagaimana solusi
terhadap hambatan tersebut.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam usulan penelitian tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaturan maisir perjudian dalam Qanun
No. 13 Tahun 2003. 2.
Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan putusan maisir perjudian di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi hambatan pelaksanaan
putusan maisir perjudian di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe dan bagaimana solusi terhadap hambatan tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Adapun kontribusi penelitian ini adalah: 1.
Secara teoritis diharapkan dapat memberikan kontribusi yang mendalam terhadap pengembangan ilmu hukum terutama hukum pidana mengenai
pelaksanaan putusan mahkamah syar’iyah terhadap pelanggaran jarimah maisir perjudian di Aceh. Kontribusi dimaksud berupa penjelasan mengenai
kondisi yang terjadi di lapangan maupun kerangka konseptual yang berkaitan dengan permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
2. Secara praktis diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang
positif dalam pelaksanaan syari’at Islam berdasarkan Qanun Nomor 13 Tahun 2003 tentang jarimah maisir perjudian. Kontribusi yang dimaksud dapat
berupa data maupun pemikiran konseptual mengenai permasalahan yang diteliti yang kiranya dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan baik kepada
Pemerintah Aceh maupun Pemerintah KabupatenKota. Pada tataran praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi Pemerintah
Aceh dan Pemerintah KabupatenKota untuk dapat merealisasikan amanat Qanun Nomor 13 Tahun 2003.
E. Keaslian Penulisan