laporan keuangan di tahun 2013, keempat bank tersebut yaitu Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. Selain dilihat
dari kriteria jumlah asset yang dimiliki BUS tersebut, penilaian 4 BUS yang dipilih juga dinilai berdasarkan banyaknya jumlah Kantor Cabang, Kantor Cabang
Pembantu KCP dan Kantor Kas KK. Berikut jumlah Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu KCP dan Kantor Kas KK dari 7 BUS:
1. Bank Muamalat Indonesia memiliki 454 jaringan KC, KCP dan KK 2. BRI Syariah memiliki 51 KC, 196 KCP, dan 8 KK
3. BNI Syariah memiliki 65 KC, 161 KCP, dan 17 KK 4. Bank Mandiri Syariah memiliki 136 KC, 477 KCP, dan 57 KK
5. Bank BCA Syariah memiliki 7 KC, dan 3 KCP 6. Bank Mega Syariah, memiliki 8 KC, dan 13 KCP
7. Bank Panin Syariah 5 KC dan 5 KCP Berdasarkan kriteria tersebut, hanya ada 4 BUS yang memiliki jumlah
Kantor Cabang terbanyak, yaitu: Bank Muamalat Indonesia, BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri dan peringkat tersebut diatas bank BCA
Syariah, Bank Mega Syariah dan Bank Panin Syariah. Sehingga objek dalam penelitian ini hanya ada 4 BUS yang termasuk dalam kriteria pengambilan sampel
penelitian, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time series. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari lembaga
atau institusi tertentu, seperti Biro Pusat Statistik, Departemen Pertanian, dan lain-lain.
2
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data statistik dari Bank Indonesia, data laporan keuangan serta laporan GCG bank-
bank syariah yang menjadi sampel penelitian yang diperoleh dari website resmi bank-bank tersebut, serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan
penelitian.
D. Teknik Analisis data
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Teknik analisis tersebut sesuai untuk menggambarkan
atau mendeskripsikan keterkaitan antara beberapa variabel. Untuk membantu penelitian, peneliti akan menggunakan software pengolah data statistik, SPSS for
Windows version 17.0. Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan
untuk menggambarkan hubungan dua peubah atau lebih untuk peubah
2
Bagong suyanto dan sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan Jakarta: Kencana, 2011, h. 55.
kuantitatif.
3
Tujuan regresi berganda adalah memprediksi besar variabel tergantung dependent variable menggunakan data dari dua atau lebih variabel
bebas independent variable yang sudah diketahui besarnya.
4
Variabel terikat dependen yang dikaji dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan net profit margin NPM. Sedangkan variabel
bebas independen yang dikaji dalam penelitian ini adalah Corporate Governance yang diukur dengan indikator Dewan Komisaris, Dewan Direksi,
Komite-Komite dan Dewan Pengawas Syariah DPS.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang menjadi objek penelitian ini adalah:
1. Variabel terikat Dependent Variable
Variabel terikat adalah yang merupakan hasil dari pengamatan dan pengolahan bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja
perusahaan yang diukur dengan profitabilitas Net Profit Margin perusahaan perbankan.
2. Variabel Bebas Independent Variable
Variabel bebas merupakan variabel yang dipilih dan diolah oleh peneliti untuk dicari keterkaitan atau pengaruhnya dengan variabel terikat. Dalam
suatu persamaan regesi, variabel bebas bisa lebih dari satu multiple
3
Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2007, h. 135.
4
Singgih Santoso, Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012, h. 221.
regression. Jika variabel bebas bisa lebih dari satu, mungkin selain yang
kuantitatif ada pula yang kualitatif.
Dalam penelitian ini variabel bebasnya berupa: a. Dewan Komisaris
Dewan komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direksi serta
memastikan bahwa
perusahaan melakukan
GCG. Menggambarkan jumlah anggota dewan, termasuk komisaris independen,
diukur dengan mengetahui berapa jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu bank.
b. Direksi Dewan direksi merupakan pihak yang bertugs mengelola dan menjalankan
manajemen perusahaan. Menggambarkan jumlah anggota direksi, diukur untuk mengetahui berapa banyak jumlah anggota direksi dalam suatu bank.
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, direksi bertanggung jawab penuh atas kepengurusan perusahaan serta mewakili
perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan. c. Komite-Komite
Untuk membantu pelaksanaan tugasnya dan sesuai dengan ketentuan GCG. Dewan komisaris telah membentuk komite-komite yaitu Komite Audit, Komite