Forum Corporate Governance in Indonesia FCGI berpendapat bahwa penerapan prinsip-prinsip dasar GCG dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
17
a. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders b. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak
rigid karena faktor kepercayaan yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value
c. Mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia
d. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan stakeholders value dan dividen, khusus bagi
BUMN akan dapat membantu penerimaan bagi APBN terutama bagi APBN terutama dari hasil privatisasi
Dengan demikian, tujuan Good Corporate Governance GCG adalah untuk mewujudkan keadilan, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan dan
Good Corporate Governance GCG bermanfaat untuk meningkatkan kinerja perusahaan demi menjaga loyalitas investor dan nasabah.
17
Forum For Corporate Governance in Indonesia, dikutip dari Johanes Ibrahim, h. 74-75.
3. Prinsip Dasar Good Corporate Governance
Good Corporate Governance diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan, dan konsisten dengan peraturan perundang-
undangan. Penerapan Good Corporate Governance perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai
regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha.
18
Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pilar adalah:
a. Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan yang menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan,
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten consistent law enforcement.
b. Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha.
c. Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan
kepedulian dan melakukan kontrol sosial social control secara objektif dan bertanggung jawab.
Dalam dunia perbankan, bank sebagai lembaga intermediasi dan lembaga kepercayaan, dalam melaksanakan kegiatan usahanya bank harus
menganut prinsip keterbukaan transparancy, memiliki ukuran kinerja dari
18
Moh. Wahyudin Zarkasyi, Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan lainnya, cet.I, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 36.
semua jajaran bank berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values, sasaran usaha dan strategi bank sebagai pencerminan
akuntabilitas bank accountability, berpegang pada prudential banking practices dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku sebagai
wujud tanggung jawab bank responsibility, objektif dan bebas dari tekanan pihak manapun dalam pengambilan keputusan independency, serta
senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran fairness.
19
Dalam hubungan dengan prinsip tersebut bank perlu memperhatikan 5 prinsip GCG diatas sebagai berikut:
a. Keterbukaan Transparancy 1 Bank harus mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai,
jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya.
2 Informasi yang harus diungkapkan meliputi dan tidak terbatas pada hal-hal yang bertalian dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi
perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, cross shareholding, pejabat eksklusif,
pengelola risiko risk management, sistem pengawas dan pengendalian intern, status kepatuhan, sistem dan pelaksanaan GCG
serta kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi bank.
19
Ibid., h. 113.
3 Prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan hak- hak pribadi.
4 Kebijakan bank harus tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan stakeholders dan yang berhak memperoleh informasi
tentang kebijakan tersebut. Transparancy berhubungan dengan kualitas informasi yang
disampaikan perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan kualitas informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang jelas, akurat, tepat waktu dan dapat dibandingkan dengan indikator-indikator yang sama.
Penyampaian informasi kepada publik secara terbuka, benar, kredibel, dan tepat waktu akan memudahkan untuk menilai kinerja dan risiko yang
dihadapi perusahaan serta mencegah terjadinya fraud.
20
b. Akuntabilitas Accountability 1 Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-
masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan
20
Bismar Nasution, “ Jurnal Hukum Bisnis: Prinsip Keterbukaan dalam Good Corporate Governance
”, Volume XXII, no 6 2003 : h. 5.