2. Profitabilitas Keuangan Perbankan Syariah
Penilaian aspek
profitabilitas guna
mengetahui kemampuan
menciptakan profit, yang sudah barang tentu penting bagi para pemilik. Dengan kinerja bank yang baik pada akhirnya akan berdampak baik pada
intern maupun bagi pihak ekstern bank.
26
Tujuan dari analisis rasio profitabilitas adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan tingkat
profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Pembahasan rasio profitabilitas ini merupakan perhitungan yang pada intinya menilai
tingkat kemampuan aktiva dalam mengahsilkan laba. Rasio ini sering disebut juga sebagai rasio rentabilitas.
Toto Pribadi mendifinisikan rasio profitabilitas sebagai penilaian atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dalam perhitungannya
dikaitkan dengan penjualan, aset atau modal.
27
Sedangkan Kasmir memaparkan bahwa rasio profit mampu memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan dengan menilai tingkat laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Jadi, rasio profitabilitas ini dapat
menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan.
28
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Sedangkan rasio profitabilitas itu sendiri ialah sekelompok rasio
yang menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, pengelolaan aktiva, dan
26
Ibid., h. 239.
27
Toto Pribadi, Praktis Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS PSAK Jakarta: PPM Manajemen, 2012, h. 164.
28
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, h. 196.
pengelolaan utang terhadap hasil-hasil operasi.
29
Rasio profitabilitas ini terdiri atas rasio marjin laba atau penjualan atau disebut juga sebagai net profit
margin.
30
Pada intinya, rasio profitabilitas ini menunjukkan nilai yang menggambarkan pengukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba, baik dengan menggunakan nilai dari seluruh aktiva yang dimilikinya maupun dengan menggunakan modal sendiri tentunya dalam satu periode
akuntansi tertentu.
31
Rasio profitabilitas memiliki fungsi khusus baik bagi perusahaan secara internal maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
a. Untuk mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu
b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri
f. Untuk mnegukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan.
29
J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, ed. IX, Jilid I, Jakarta: Erlangga, 1990, h. 304.
30
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004, h. 36.
31
Moeljadi, Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Jilid I, Malang: Bayumedia Publishing, 2006, h. 52.
Rasio profitabilitas di antaranya adalah: a. Net Profit Margin NPM
Rasio laba bersih terhadap penjualan sangat penting artinya bagi pemilik. Bagi pemilik, pada akhirnya sangat penting untuk mengetahui
berapakah laba yang menjadi haknya. Rasio ini mengukur hasil akhir dari seluruh kegiatan perusahaan. Selisih laba bersih dengan laba usaha dapat
mencerminkan berapa beban yang ditanggung perusahaan untuk beban- beban non operasional. Net profit margin ini berfungsi untuk menilai
sejauh mana kemampuan setiap rupiah dari penjualan dalam menghasilkan laba bersih earnings after tax, EAT.
32
Kasmir mendifinisikan rasio profit sebagai marjin laba bersih yang merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba bersih
setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.
33
Dewi Astuti mendefinisikan rasio marjin atas penjualan sebagai rasio yang mampu mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
mengendalikan biaya dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan.
34
Sofyan Syafri mengungkapkan bahwa angka yang diperoleh dari perhitungan rasio Net Profit Margin dengan menghitung pendapatan
bersih dibandingkan dengan penjualan ini menunjukkan seberapa besar
32
Moeljadi, Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, h. 52.
33
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, h. 200.
34
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, h. 36.