H. Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
A. Good Corporate
Governance Bank Umum Syariah
Dewan Komisaris X
1
Dewan Direksi X
2
Komite- Komite X
3
Kinerja Perbankan yaitu Net Profit
Margin Y Analisis
regresi linear
berganda di antaranya uji asumsi klasik, persamaaan
regresi linier berganda
, Uji
F dan Uji t.
Hipotesis:
H
o
: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap variabel X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
terhadap variabel Y. H
a
: terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap variabel X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
terhadap variabel Y. DPS X
4
Keterangan gambar:
1. Di dalam Bank Umum Syariah terdapat mekanisme Good Corporate Governance GCG. GCG
diajukan guna peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen serta menjamin akuntabilitas
manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan.
2.
Dalam penerapan GCG terdapat indikator yang terdiri dari 4 empat variabel yaitu dewan komisaris X
1
, dewan direksi X
2
, komite-komite X
3
, dan DPS X
4
.
3.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda diantaranya uji asumsi klasik, persamaan regresi liner berganda,
uji F dan uji t.
4.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H
o
: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap variabel dewan komisaris X
1
, dewan direksi X
2
, komite-komite X
3
, dan DPS X
4
terhadap variabel kinerja perbankan Y, dan H
a
: terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap variabel dewan komisaris X
1
, dewan direksi X
2
, komite-komite X
3
, dan DPS X
4
terhadap variabel kinerja perbankan Y
5. Variabel terikat yang diteliti dalam penelitian ini adalah kinerja perbankan yang diukur dengan profitabilitas Net Profit Margin NPM.
Demikianlah penjelasan pada bab ini mengenai metedologi penelitian. Dengan penjelasan tersebut diharapkan dapat memahami lebih dalam
mengenai metode analisis data yang akan digunakan. Pada bab berikutnya akan dijelaskan tentang hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah
dilakukan mengenai penerapan good corporate governance oleh dewan komisaris, dewan direksi, komite-komite, dan DPS terhadap kinerja
perbankan pada bank umum syariah di Indonesia tahun 2010-2013.
69
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Bank Muamalat Indonesia
1. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Muamalat Indonesia.
PT bank Muamalat Indonesia didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 November 1991, diprakarsai oleh Majlis Ulama Indonesia MUI dan
Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan
Cendekiawan Muslim se-Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari
komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 Miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara
silaturrahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal
senilai Rp 106 Miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,
Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah
pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.
Pada tahun 2013, aset Bank Muamalat Indonesia telah mencapai Rp. 54,9 Triliun dengan jumlah kantor sebanyak 454 jaringan.
1
2. Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Indonesia
Visi: menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dan dikagumi di pasar rasional.
Misi: Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi role model lembaga keuangan syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan,
keunggulan manajemen, dan orientasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
B. Gambaran Umum PT. BNI Syariah
1. Sejarah dan Perkembangan PT. BNI Syariah.
BNI Syariah mulai beroperasi pada tanggal 29 April 2000 sebagai Unit Usaha Syariah UUS BNI. Pada awalnya berdirinya, UUS BNI terdiri atas 5
kantor cabang yakni di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin.
2
Berdasarkan keputusan
Gubernur Bank
Indonesia Nomor
1241KEP.GBI2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun
2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin
1
www.muamalatbank.com
2
www.bnisyariah.co.id
off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah BUS. Realisasi
waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 tahun
2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara SBSN dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
Pada Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan
Gerak dan 20 Payment Point.
3
2. Visi dan Misi PT. BNI Syariah
Visi: menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.
Misi: a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan. b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah. c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
3
Ibid