makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, terus bersabar serta mendampinginya setiap memeriksakan kehamilan Anshor dan Abdullah
Ghalib, 2010. Manuaba dkk 2003, menyatakan bahwa ibu hamil yang kekurangan dukungan psikologis dan sosial budaya dari keluarga yang
paling dekat, khususnya suami, akan cenderung mengalami stress pada kehamilan. Mahmunah 2010 juga menambahkan bahwa jika seluruh
keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih
percaya diri, lebih bahagia dan siap menjalani kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
B. Konsep Antenatal Care
1. Definisi Antenatal Care
Pelayanan Antenatal care atau prenatal care merupakan langkah identifikasi medis dan psikologis yang mungkin dapat mempengaruhi
kesehatan maternal dan perinatal serta mengurangi adanya komplikasi tak terdeteksi yang dapat menyebabkan konsekuensi serius bagi ibu dan bayi
Potter dkk, 2009. Intervensi esensial dalam ANC adalah identifikasi dan manajemen komplikasi obstetrik seperti preeklampsia, imunisasi tetanus
toksoid, penanganan pencegahan intermitten untuk malaria, manajemen infeksi HIV, sipilis dan penyakit menular seksual lainnya Lincetto dkk,
2006. ANC juga merupakan wadah edukasi bagi ibu hamil dan keluarga mengenai pentingnya asupan makanan yang adekuat, mengurangi
pekerjaan yang berat, serta dukungan emosional yang adekuat dari keluarga untuk ibu hamil Fischer, 2012.
2. Tujuan Antenatal care Prenatal Care
Menurut Saifudin 2002, dalam Indriyani 2013, tujuan dilakukannya antenatal care adalah sebagai berikut :
a. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, dan bayi.
c. Menganalisis secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit
secara umum, yaitu pembedahan dan kebidanan. d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI ekslusif. f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal.
3. Frekuensi Kunjungan Antenatal Care ANC
WHO merekomendasikan jumlah kunjungan Antenatal care bagi ibu hamil dengan tanpa komplikasi di negara berkembang, yakni minimal
sebanyak empat kali kunjungan Tran dkk. 2012. Sebagaimana yang dipaparkan dal
am “WHO Clinical Guidelines : The Four-Visit ANC