pekerjaan yang berat, serta dukungan emosional yang adekuat dari keluarga untuk ibu hamil Fischer, 2012.
2. Tujuan Antenatal care Prenatal Care
Menurut Saifudin 2002, dalam Indriyani 2013, tujuan dilakukannya antenatal care adalah sebagai berikut :
a. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, dan bayi.
c. Menganalisis secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit
secara umum, yaitu pembedahan dan kebidanan. d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI ekslusif. f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal.
3. Frekuensi Kunjungan Antenatal Care ANC
WHO merekomendasikan jumlah kunjungan Antenatal care bagi ibu hamil dengan tanpa komplikasi di negara berkembang, yakni minimal
sebanyak empat kali kunjungan Tran dkk. 2012. Sebagaimana yang dipaparkan dal
am “WHO Clinical Guidelines : The Four-Visit ANC
Model ”, bahwa ibu hamil disarankan melakukan kunjungan pertama kali
yakni pada usia kehamilan 8 – 12 minggu, kunjungan kedua pada usia
kehamilan 24 – 26 minggu, kunjungan ketiga di usia kehamilan 32
minggu, dan kunjungan keempat di usia kehamilan 36 – 38 minggu
Lincetto dkk, 2006. Tujuan dari kunjungan ANC di setiap trimester kehamilan, yaitu karena di setiap trimester kehamilan memiliki kegiatan
fokus pemeriksaan tersendiri sesuai dengan perkembangan ibu dan janin, misalnya pada kunjungan pertama, yakni usia kehamilan 8
– 12 minggu, fokus kegiatan ANC yakni mengkonfirmasi kehamilan, mendeteksi
kebutuhan jumlah kunjungan apakah hanya empat kali atau lebih, menentukan skrining apakah ibu membutuhkan pencegahan komplikasi
tertentu Lincetto dkk, 2006. Departemen Kesehatan RI 2007
dalam bukunya “Pedoman Pelayanan Antenatal
”, mencantumkan jumlah frekuensi kunjungan yang harus dilakukan oleh ibu hamil yakni paling sedikit 4 empat kali selama
kehamilan, dengan ketentuan waktu sebagai berikut : a. Minimal 1 satu kali pada trimester pertama = K
1
b. Minimal 1 satu kali pada trimester kedua = K
2
c. Minimal 2 dua kali pada trimester ketiga = K
3
dan K
4
Sedangkan jika ditemukan kelainan atau penyulit kehamilan seperti mual, muntah, keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak