dibutuhkan bagi ibu hamil untuk meningkatkan pengalaman wanita, meningkatkan kesehatan, dan perkembangan anak-anak mereka dalam
masa kanak-kanak Henderson Kathleen Jones, 2001.
8. Gambaran Kunjungan ANC
Hasil penelitian memaparkan bahwa sebanyak 96.4 responden melakukan kunjungan ANC minimal empat kali selama tiga trimester
kehamilannya. Secara umum, tabel distribusi frekuensi ini menggambarkan bahwa angka cakupan K1 kunjungan pertama hingga K4 kunjungan
keempat di pemukiman kumuh Selapajang Jaya sudah sangat baik dan sudah sesuai dengan rekomendasi yang disarankan oleh Departemen
Kesehatan 2007 bagi ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC minimal empat kali selama masa kehamilan. Hasil ini bertentangan dengan
hasil penelitian Tumaji dkk 2013 yang menyatakan bahwa hanya 60 saja ibu hamil di kawasan kumuh perkotaan di Indonesia yang menerima
lengkap komponen ANC.
B. Analisis Bivariat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada komunitas ibu di pemukiman kumuh Kelurahan Selapajang Jaya, didapatkan bahwa 16
responden memiliki dukungan keluarga tidak baik 57.1, 15 orang diantaranya melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali. Sedangkan 12
responden lainnya memiliki dukungan keluarga yang baik 42.9 dan seluruhnya melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali. Dari data ini dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga yang
tidak baik, namun angka kunjungan ANC responden justru dapat dikatakan lengkap sebanyak 4 kali atau lebih. Sedangkan hasil uji Fisher didapatkan
p value sebesar 1.000 sig 0.05 yang bermakna Ho diterima atau tidak adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan
ANC. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi dukungan keluarga,
diantaranya faktor internal tahap perkembangan, pendidikan, emosi, spiritual dan faktor eksternal praktik di keluarga, sosioekonomi, budaya
Purnawan 2008, dalam Rahayu 2008. Jika dilihat pada variabel-variabel yang telah dibahas dalam analisis univariat, didapatkan bahwa sebagian
besar responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah serta berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah. Faktor-faktor inilah yang
mungkin mempengaruhi dukungan keluarga yang didapatkan responden, sehingga dukungan keluarga yang diperoleh responden selama hamil
cenderung tidak baik. Penyebab tidak adanya hubungan antara dukungan keluarga dan
frekuensi kunjungan ANC mungkin disebabkan adanya faktor lain yang lebih mempengaruhi ibu dalam melakukan kunjungan ANC. Penelitian
yang dilakukan oleh Rahman 2010 membuktikan bahwa terdapat beberapa faktor yang secara signifikan memiliki hubungan terhadap
perilaku ibu melakukan kunjungan ANC, seperti tingkat pendidikan ibu, lokasi pelayanan kesehatan, pekerjaan suami, pendapatan keluarga, dan