Kesimpulan Akibat Hukum Pembatalan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Oleh Kemenkumham Terhadap Perseroan Terbatas (Studi Putusan Mk Nomor 84/Puu-Xi/2013)

94 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa hal yang telah dikemukakan pada bagian penulisan skripsi ini, maka rumusan yang dapat dikemukakan sebagai kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Perseroan Terbatas sebagai suatu badan hukum diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Adapun pengaturan perseroan terbatas antara lain pengaturan tentang perseroan terbatas meliputi perseroan terbatas sebagai badan hukum, pendirian perseroan terbatas, struktur modal dalam perseroan terbatas, pengurusan dalam perseroan terbatas, dan pembubaran perseroan terbatas. PT sebagai bentuk badan usaha yang juga wajib dibangun untuk beberapa bentuk kegiatan usaha tertentu, seperti usaha yang bergerak dalam bidang perbankan, pasar modal, bahkan Badan Usaha Milik Negara persero harus didirikan dalam bentuk badan usaha PT. Walaupun PT tersebut memiliki berbagai jenis kegiatan usaha, Namun tetap harus tetap tunduk terhadap UUPT juga peraturan perundang-undangan yang mengatur secara spesifik terhadap jenis kegiatan tersebut. 2. Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan dengan memenuhi syarat formil dan syarat materil. Syarat formil yaitu bahwa keputusan tidak sah jika syarat-syarat formil yang tercantum dalam undang-undang atau anggaran dasar tidak dipenuhi, serta dalam hal pemanggilan para pemegang saham atau jangka waktu pemanggilan tersebut tidak dilakukan menurut yang ditentukan dalam anggran dasar PT dan undang-undang. sedangkan syarat materill yaitu bahwa suatu keputusan batal jika keputusan itu bertentangan dengan ketentuan materil dalam undang-undang maupun dalam anggran dasar. 3. Pembatalan pengesahan keputusan RUPS oleh Kemenkumham menimbulkan akibat dimana dalam kasus ini terkait dengan keputusan RUPS yang mengangkat kepengurusan baru, akan menimbulkan akibat hukum antara lain terhadap internal perseroan yaitu bahwa kepengurusan yang baru dimana Nofrialdi, Amd.EK diangkat sebagai Direktur Utama PT Metro Mini menjadi tidak menjalankan fungsinya sebagai direksi secara seluruhnya. Karena meskipun secara internal perubahan kepengurusan tersebut tetap efektif, namun hanya terbatas untuk melaksanakan fungsi direksi dalam bidang pengurusan perseroan, namun untuk fungsi mewakili perseroan direksi tidak bisa dikarenakan kepengurusan tersebut belum terdaftar dalam daftar perseroan. Akibat hukum lain adalah terhadap pihak ketigaeksternal, keputusan RUPS tersebut tidak memenuhi asas publisitas dan menyebabkan keputusan RUPS Ketiga tersebut tidak mengikat kepada pihak ketigamasyarakat luas. Sehingga masyarakat luas tidak mengakui keputusan RUPS tersebut.

B. Saran