Metode Penulisan Akibat Hukum Pembatalan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Oleh Kemenkumham Terhadap Perseroan Terbatas (Studi Putusan Mk Nomor 84/Puu-Xi/2013)

Menurut Pasal Pasal 51 ayat 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi Pemohon judicial review adalah pihak yang menganggap hak danatau kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang yaitu : 11 1. perorangan warga negara Indonesia; 2. kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang; 3. badan hukum publik atau privat; atau 4. lembaga negara.

F. Metode Penulisan

Penelitian merupakan sarana yang digunakan oleh manusia memperkuat, membina, serta mengembangkan ilmu pengetahuan. 12 Skripsi ini sebagai hasil penelitian tentu dihasilkan dari penerapan metodologi penelitian sebagai pertanggungjawaban ilmiah terhadap komunitas pengemban ilmu hukum. 13 1. Spesifikasi penelitian Adapun metode penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : Skripsi ini merupakan jenis penelitian hukum normatif dan bersifat deskriptif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan 11 http:www.hukumonline.comklinikdetailcl4257perbedaan-judicial-review-dengan- hak-uji-materiil diakses tanggal 04 maret 2015 12 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. Ketiga Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 2005, hlm. 3. 13 Johny Ibrahim, Teori dan Metodologi: Penelitian Hukum Normatif, Ed. Revisi Malang: Bayumedia Publishing, 2008, hlm. 26. cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. 14 Penelitian hukum normatif ini mencakup: 15 a. Penelitian terhadap asas-asas hukum. b. Penelitian terhadap sistematika hukum. c. Penelitian terhadap tahap sinkronisasi hukum. d. Penelitian sejarah hukum. e. Penelitian perbandingan hukum. Penelitian hukum normatif sendiri mengacu pada berbagai bahan hukum sekunder, 16 yaitu inventarisasi berbagai peraturan hukum nasional dan internasional dalam bidang Perseroan Terbatas, jurnal-jurnal dan karya tulis lainnya, serta artikel-artikel berita terkait. Sedangkan penelitian deskriptif adalah penelitian yang pada umumnya bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu populasi atau daerah terentu mengenai sifat-sifat, karakteristik-karakteristik atau factor faktor tertentu. 17 Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu didalam memperkuat teori-teori lama, atau didalam kerangka menyusun teori-teori baru. 18 2. Data penelitian 14 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Ed. Pertama, Cet. Ketujuh Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003, hlm. 13-14. 15 Soerjono Soekanto, Op. Cit., hlm. 51. 16 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam praktek, Ed. Pertama, Cet. Kedua Jakarta: Sinar Grafika, 1996, hlm. 14 17 Bambang Suggono, Metodologi Penelitian Hukum: Suatu Pengantar, Ed. Pertama, Cet. Kedua Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,1998, hlm. 36. 18 Soerjono Soekanto, Op.Cit., hlm. 10. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini, menggunakan metode penelitian kepustakaan library research atau studi dokumen document study. Metode penelitian kepustakaan dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. 19 Menurut Soerjono Soekanto, data sekunder dalam penelitian hukum terdiri atas tiga bahan hukum, yaitu: 20 a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, seperti Undang-Undang, peraturan pemerintah, konvensi atau perjanjian internasional, dan berbagai peraturan hukum nasional dan internasional yang mengikat terutama yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas di Indonesia serta putusan-putusan hakim. b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: rancangan Undang-Undang, hasil- hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, dan berbagai karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan ini. c. Bahan hukum tersier tertier, yakni bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder; contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan seterusnya, selain itu bahan tersier ini juga meliputi berbagai bahan primer, sekunder, dan tersier diluar bidang hukum yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, terutama dibidang ekonomi dan Perseroan Terbatas. 3. Teknik pengumpulan data 19 Bambang waluyo, Op.Cit., hlm 13-14. 20 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op.Cit., hlm. 13. Teknik pengumpulan data diperlukan untuk memperoleh suatu kebenaran dalam penulisan skripsi, dalam hal ini digunakan metode pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan library research, yaitu mempelajari dan menganalisis data secara sistematis melalui buku-buku, surat kabar, makalah ilmiah, internet, peraturan perundang-undangan, dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan judul skripsi “Akibat hukum pembatalan hasil keputusan rapat umum pemegang saham oleh Kemenkumham terhadap Perseroan Terbatas studi kasus Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 84PUU-XI2013”. 4. Analisis data Pada penelitian hukum normatif yang menelaah data sekunder, maka biasanya penyajian data dilakukan sekaligus dengan analisisnya, metode analisis data yang dipergunakan penulis adalah metode kualitatif, yaitu dengan: a. Mengumpulakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang relevan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini. b. Melakukan pemilahan terhadap bahan-bahan hukum yang relevan tersebut agar sesuai dengan masing-masing permasalahan yang dibahas. c. Mengolah dan menginterpretasikan data guna mendapatkan kesimpulan dari permasalahan. d. Memaparkan kesimpulan dan saran yang dalam hal ini adalah kesimpulan kualitatif, yakni kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk pernyataan dan tulisan.

G. Sistematika Penulisan