Tugas dan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan

B. Tugas dan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan

Terbatas Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa organ PT seperti tercantum dalam UUPT Pasal 1 angka 2 dikatakan bahwa “Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris.” Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ perusahaan yang kedudukannya adalah sebagai organ yang memegang kekusaan tertinggi dalam perseroan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 butir 4 UUPT yang mengatakan “Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang ini danatau Anggaran Dasar.” Akan tetapi, bila kita melihat pada bunyi kalimat “memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris”, maka apa yang dimaksud di dalam Pasal 1 butir 4 UUPT tersebut di atas sebenarnya kekuasaan RUPS adalah tidak mutlak. Artinya, kekuasaan tertinggi yang diberikan oleh undang-undang kepada RUPS tidak berarti bahwa RUPS dapat melakukan lingkup tugas dan wewenang yang telah diberikan undang-undang dan anggaran dasar kepada direksi dan komisaris. Kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh RUPS hanya mengenai wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris. Dengan demikian, bahwa direksi atau komisaris mempunyai wewenang yang tidak dapat dipengaruhi oleh RUPS. Tugas, kewajiban, dan wewenang dari setiap organ, termasuk RUPS sudah diatur secara mandiri otonom di dalam UUPT. 99 Menurut Pasal 75 ayat 1 UUPT, mengatakan RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini danatau anggaran dasar perseroan. Ketentuan ini sejatinya memberikan penegasan bahwa sumber kewenangan RUPS berasal dari undang-undang dan perjanjian yang dibuat oleh seluruh pemegang saham dalam format anggaran dasar. Namun demikian, sebenarnya kewenangan RUPS dapat juga bersumber dari keputusan RUPS itu sendiri sepanjang memenuhi syarat kuorum yang diatur dalam UUPT atau ditetapkan dalam anggaran dasar. Dengan kata lain, kedudukan ketiga organ Perseroan yaitu RUPS, direksi dan dewan komisaris adalah sejajar dan bukan yang satu membawahi yang lain. Masing-masing organ mempunyai tugas dan kewenangannya sendiri menurut dan dalam batas yang diatur dalam undang-undang Perseroan dan anggaran dasar. 100 Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan umum atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi Berdasarkan Pasal 1 angka 5 UUPT menyebutkan bahwa pengertian direksi dalam PT adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, bukan untuk kepentingan pemegang saham, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar. 99 Agus Budiarto, Op.Cit., hlm. 57 100 Tri Budiyono, Op.Cit., hlm. 149. nasihat kepada direksi. Ketentuan yang berkatan dengan dewan komisaris diatur dalam Pasal 1 ayat 6, Pasal 108 sampai dengan Pasal 121 UUPT. 101 Secara khusus UUPT tidak mengatur mengenai tugas dari RUPS, namun tugas dari RUPS dapat dilihat dari kewenangan yang diberikan oleh UUPT danatau Anggaran Dasar perseroan. Bentuk dan luasan wewenang RUPS telah ditentukan dalam UUPT danatau anggaran dasar perseroan Antara lain : 102 1. Mengubah Anggaran Dasar Pasal 19 UUPT. 2. Menyetujui pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan Pasal 38 UUPT. 3. Menyetujui penambahan modal perseroan Pasal 41 ayat 1 UUPT. 4. Memutuskan pengurangan modal perseroan Pasal 44 ayat 1 UUPT. 5. Menyetujui rencana kerja yang diajukan oleh direksi. Pasal 64 ayat 3. 6. Memutuskan penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan Pasal 71 ayat 1. 7. Memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari direksi danatau komisaris Pasal 71 ayat 2. 8. Mengatur tata cara pengambilan deviden yang telah dimasukkan ke cadangan khusus Pasal 73 UUPT. 9. Memutuskan tentang penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan, pengajuan permohonan agar perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan waktu berdirinya, dan pembubaran perseroan Pasal 89 ayat 1 UUPT. 101 Mulhadi, Op.Cit., hlm. 106. 102 Orinton Purba, Op.Cit., hlm. 28-29. 10. Memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direksi dalam hal direksi terdiri atas 2 anggota direksi atau lebih Pasal 92 ayat 5 UUPT. 11. Mengangkat anggota direksi Pasal 94 ayat 1 UUPT. 12. Memutuskan ketentuan tentang besarnya gaji dan tunjangan anggota direksi Pasal 96 ayat 1 UUPT. 13. Memutuskan tentang kewenangan direksi untuk mewakili perseroan dalam hal direksi lebih dari 1 orang Pasal 98 ayat 3 UUPT. 14. Menunjuk pihak lain untuk mewakili perseroan apabila seluruh anggota direksi atau dewan komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan perseroan Pasal 99 Ayat 2 huruf c UUPT. 15. Menyetujui untuk mengalihkan kekayaan perseroan, atau menjadikan jaminan utang kekayaan perseroan, yang merupakan lebih dari 50 jumlah kekayaan bersih perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak Pasal 102 ayat 1 UUPT. 16. Menyetujui dapat atau tidaknya direksi mengajukan permohonan pailit atas Perseroan kepada Pengadilan Niaga Pasal 104 UUPT. 17. Memberhentikan anggota direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya. Pasal 105 UUPT. 18. Memberi keputusan atas pembubaran perseroan Pasal 142 ayat 1 huruf a UUPT. 19. Menerima pertanggungjawaban likuidator atas penyelesaian likuidasi Pasal 143 ayat 1 UUPT. Menurut Pasal 78 UUPT, jenis RUPS dapat dipilah menjadi dua macam yaitu RUPS Tahunan dan RUPS lainnya luar biasa : 1. RUPS Tahunan . RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat enam bulan setelah tahun buku berakhir. Pada RUPS Tahunan. Pada RUPS Tahunan, harus diajukan semua dokumen dari laporan tahunan perseroan. Laporan tahunan PT meliputi : 103 a. Laporan keuangan yang terdiri atas Sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya. Laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan. Laporan arus kas. Laporan perubahan ekuitas. Catatan atas laporan keuangan tersebut. b. Laporan mengenai kegiatan Perseroan. c. Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau. f. Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. g. Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau. 103 Adib Bahari, Op.Cit., hlm. 11. 2. RUPS lainnya RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perseroan. Ini antara lain jika perseroan mengalami krisis atau keadaan mendesak sehingga memerlukan penyelenggaraan RUPS untuk menyelesaikan persoalan tersebut. 104

C. Mekanisme penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham di