DMU Decission Making Unit yang Efisien dan yang Kurang Efisien Peer group peer unit

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis

6.1.1. DMU Decission Making Unit yang Efisien dan yang Kurang Efisien

DMU Decission Making Unit dikatakan efisien apabila nilai efisiensi relatifnya adalah sama dengan satu dan nilai slack variabelnya sama dengan nol pada solusi optimalnya. Sedangkan DMU Decission Making Unit dikatakan kurang efisien apabila nilai efisiensi relatifnya adalah 1. Dari pengolahan data dapat diketahui bahwa area operasi Flexi Trendy yang memiliki nilai efisiensi sama dengan 1 adalah area operasi Medan, Batam, Pekan Baru, sedangkan untuk NAD dan Palembang memiliki nilai efisiensi relatifnya 1 yaitu sebesar 0,8299 untuk NAD dan 0,8565 untuk Palembang. Maka dapat dianalisis bahwa area operasi yang efisien adalah Medan, Batam, Pekan Baru dan yang kurang efisien adalah area operasi NAD dan Palembang. Area operasi Flexi Classy area operasi yang memiliki nilai efisiensi sama dengan 1 adalah area operasi NAD, Batam, Pekan Baru, sedangkan untuk Medan dan Palembang memiliki nilai efisiensi relatifnya 1 yaitu sebesar 0,7883 untuk Medan dan 0,5984 untuk Palembang. Maka dapat dianalisis bahwa area operasi yang efisien adalah NAD, Batam, Pekan Baru dan yang kurang efisien adalah area operasi Medan dan Palembang. Area operasi yang kurang efisien perlu dilakukan usulan penetapan target baik dalam input maupun output yang dihasilkan untuk masing-masing area operasi. Area operasi yang tidak efisien tersebut agar mencapai nilai efisiensi relatif sama dengan 1, maka perlu ditetapkan area operasi yang menjadi acuan peer group peer unit untuk area operasi yang kurang efisien tersebut dari area operasi yang memiliki efisiensi relatif sama dengan 1.

6.1.2. Peer group peer unit

Metode Data Envelpoment Analysis DEA memiliki kelebihan dalam penyelesaian masalah dengan menetapkan peer grouppeer unit untuk masing- masing area operasi yang relatif kurang efisien. Area operasi atau DMU yang kurang efisien akan ditetapkan peer grouppeer unit acuan dalam melakukan perbaikan produktivitas pada TELKOMFlexi Divisi Fixed Wireless Network di Sumatera. Berdasarkan nilai yang dihasilkan pada Squared Euclidean, maka pada Flexi Trendy yang berdekatan dengan area operasi NAD adalah area operasi Pekan Baru dan yang berdekatan dengan area operasi Pelambang adalah area operasi Medan, sehingga yang menjadi peer grouppeer unit pada Flexi Trendy adalah area operasi Medan dan area operasi Pekan Baru sebagai acuan untuk meningkatkan efisiensi relatif Flexi Trendy yang kurang efisien. Sedangkan pada Flexi Classy yang berdekatan dengan area operasi Medan adalah area operasi NAD dan yang berdekatan dengan area operasi Pelambang adalah area operasi NAD, sehingga yang menjadi peer grouppeer unit pada Flexi Classy adalah area operasi NAD sebagai acuan untuk meningkatkan efisiensi relatif Flexi Classy yang kurang efisien. Peer grouppeer unit yang diperoleh digunakan sebagai acuan dalam menetapkan target perbaikan produktivitas untuk area operasi yang kurang efisien dengan menambahkan atau menurunkan jumlah input dan output pada area operasi yang kurang efisien sehingga dapat meningkatkan nilai efisiensi relatif masing-masing area operasi menjadi sama dengan 1.

6.1.3. Usulan Penetapan Target Perbaikan Produktivitas