5. Persentase Kualitas jaringan atau kenyamanan customer dalam
melakukan maupun menerima panggilan tanpa terjadi kegagalan panggilan sebaiknya sebesar 98,83.
6. Persentase Customer Satification Index CSI merupakan indeks
kepuasan yang dirasakan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan sebaiknya sebesar 80,60.
Peningkatan dari usulan penetapan target DMU atau area operasi yang kurang efisien dapat dilihat pada tabel 5.19. beriku ini.
Tabel 5.19. Hasil Usulan Penetapan Target DMU 5 No
Variabel Satuan
Aktual Penetapan
Target Peningkatan
1 BTS
Unit 141
73 26,95
2 Rata-rata waktu perbaikan
Jam 7,41
5,24 15,79
3 Kualitas pelayanan
0,0025 0,0015
4,00 4
ARPU Rupaih
154709 134075
13,34 5
Kualitas jaringan 96,84
98,83 1,81
6 Customer Satification Index
CSI 82,60
80,60 11,74
Sumber : Pengolahan Data Penetapan Target Perbaikan Produktivitas
5.2.7. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengatahui seberapa besar kontribusi peningkatan atau penurunan target perbaikan yang telah dilakukan terhadap
peningkatan efisiensi relatif. Analisis ini menggunakan nilai dual price sebagai acuan, dikarenakan suatu fungsi pembatas akan meningkatkan fungsi tujuan jika
memikili dual price. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat nilai dual price, peningkatanpenurunan dan kontribusi efisiensi relatif untuk masing-masing
DMU atau area operasi yang kurang efisien.
Peningkatan efisiensi relatif DMUx = Efisiensi relatif DMUx + Jumlah kontribusi efisiensi relatif
5.2.7.1. Analisis Sensitivitas Flexi Trendy
Peningkatan efisiensi relatif untuk masing-masing DMU atau area operasi dapat diperoleh dari penjumlah efisiensi relatif pada saat sekarang dengan jumlah
kontribusi efisiensi relatif pada masing-masing area operasi atau DMU. Analisis sensitivitas Flexi Trendy dapat dilihat pada tabel 5.20. berikut ini.
Tabel 5.20. Analisis sensitivitas TELKOMFlexi untuk produk Flexi Trendy
No Variabel
DMU 1 DMU 5
Dual Price Peningkatan
Penurunan Kontribusi
Efisiensi Relatif Dual Price
Peningkatan Penurunan
Kontribusi Efisiensi Relatif
1 BTS
2 Rata-rata waktu
perbaikan 0,0062
0,0062 0,0062
3 Kualitas pelayanan
1,0001 0,1701
0,1701 0,0314
0,0314 0,0314
4 ARPU
0,1334 0,1334
0,1334 5
Kualitas jaringan 6
Customer Satification Index
CSI 0,8299
Jumlah 0,1701
Jumlah 0,1711
Sumber : Pengolahan Data Analisis Snensitivitas
Dilihat pada tabel 5.20. dapat diketahui peningkatan efisiensi relatif untuk masing-masing area operasi yang kurang efisien sebagai berikut:
a. Peningkatan efisiensi relatif untuk area operasi NAD atau DMU 1 yaitu:
Peningkatan efisiensi relatif DMUx = Efisiensi relatif DMUx + Jumlah kontribusi efisiensi relatif
= 0,8299 + 0,1701 = 1,0000 b.
Peningkatan efisiensi relatif untuk area operasi Palembang atau DMU 5 yaitu:
Peningkatan efisiensi relatif DMUx = Efisiensi relatif DMUx + jumlah kontribusi efisiensi relatif
= 0,8565 + 0,1711 = 1,0276 ≈ 1
5.2.7.2. Analisis Sensitivitas Flexi Classy
Peningkatan efisiensi relatif untuk masing-masing DMU atau area operasi dapat diperoleh dari penjumlah efisiensi relatif pada saat sekarang dengan jumlah
kontribusi efisiensi relatif pada masing-masing area operasi atau DMU. Analisis sensitivitas Flexi Classy dapat dilihat pada tabel 5.21. berikut ini.
Tabel 5.21. Analisis Sensitivitas TELKOMFlexi untuk produk Flexi Classy
No Variabel
DMU 2 DMU 5
Dual Price Peningkatan
Penurunan Kontribusi
Efisiensi Relatif Dual Price
Peningkatan Penurunan
Kontribusi Efisiensi Relatif
1 BTS
2 Rata-rata waktu
perbaikan 3
Kualitas pelayanan
1,1816 0,1791
0,2117 1,1650
0,1780 0,2073
4 ARPU
0,1057 0,3241
0,0343 5
Kualitas jaringan 6
Customer Satification Index
CSI 0,7883
0,5985 1
0,5985 Jumlah
0,245 Jumlah
0,8058
Sumber : Pengolahan Data Analisis Snensitivitas
Dilihat pada tabel 5,21. dapat diketahui peningkatan efisiensi relatif untuk masing-masing area operasi yang kurang efisien sebagai berikut:
a. Peningkatan efisiensi relatif untuk area operasi Medan atau DMU 2 yaitu:
Peningkatan efisiensi relatif DMUx = Efisiensi relatif DMUx + Jumlah kontribusi efisiensi relatif
= 0,7883 + 0,2459 = 1,0342 ≈ 1
b. Peningkatan efisiensi relatif untuk area operasi Palembang atau DMU 5 yaitu:
Peningkatan efisiensi relatif DMUx = Efisiensi relatif DMUx + jumlah kontribusi efisiensi relatif
= 0,5984 + 0, 8058 = 1,4042 ≈ 1
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis
6.1.1. DMU Decission Making Unit yang Efisien dan yang Kurang Efisien
DMU Decission Making Unit dikatakan efisien apabila nilai efisiensi relatifnya adalah sama dengan satu dan nilai slack variabelnya sama dengan nol
pada solusi optimalnya. Sedangkan DMU Decission Making Unit dikatakan kurang efisien apabila nilai efisiensi relatifnya adalah 1. Dari pengolahan data
dapat diketahui bahwa area operasi Flexi Trendy yang memiliki nilai efisiensi sama dengan 1 adalah area operasi Medan, Batam, Pekan Baru, sedangkan untuk
NAD dan Palembang memiliki nilai efisiensi relatifnya 1 yaitu sebesar 0,8299 untuk NAD dan 0,8565 untuk Palembang. Maka dapat dianalisis bahwa area
operasi yang efisien adalah Medan, Batam, Pekan Baru dan yang kurang efisien adalah area operasi NAD dan Palembang.
Area operasi Flexi Classy area operasi yang memiliki nilai efisiensi sama dengan 1 adalah area operasi NAD, Batam, Pekan Baru, sedangkan untuk Medan
dan Palembang memiliki nilai efisiensi relatifnya 1 yaitu sebesar 0,7883 untuk Medan dan 0,5984 untuk Palembang. Maka dapat dianalisis bahwa area operasi
yang efisien adalah NAD, Batam, Pekan Baru dan yang kurang efisien adalah area operasi Medan dan Palembang.