Bentuk-bentuk ekspresi nilai keagamaan merupakan perwujudan tingkah laku masyarakat yaitu berakar kuat dalam adat istiadat. Sepanjang tahunnya
masyarakat Guluk-guluk tidak lepas dari dan penuh dengan selamatan-selamatan islam, selamatan untuk mengenang arwah keluarga yang telah meninggal dunia
haul, selamatan Kamis atau malam Jum‟at dengan membaca surat Yasin dan Tahlilan, merupakan suatu yang dianggap cukup sakral oleh masyarakat Guluk-
guluk sendiri. Terdapat juga tradisi yang dikaitkan dengan nilai keagamaan yang
beranekaragam jenis dan maksudnya, seperti kebiasaan selamatan Tajin Sorah bubur ayam pada bulam Muharram yang merupakan bulan pertama tahun Islam
yang bertujuan mengenang hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Dari Mekkah ke Madinah. Demikian pula pada bulan berikutnya yaitu selamatan Tajin Sappar
jenang yang terbuat dari tepung beras dan selamatan-selamatan lainnya yang masih bertahan dalam kehidupan masyarakat Guluk-guluk
4. Karakteristik Ekonomi Masyarakat Guluk-guluk Di PP Annuqayah
Dinamika ekonomi masyarakat di sekitar pesantren sendiri terus berkembang atau dikembangkan, baik masyarakat yang hanya menitipkan barang
dagangan di dalam pesantren, maupun masyarakat yang mendirikan usaha di sekitar pesantren mulai dalam bentuk usaha toko, warung, warnet, foto copy dan
tempat dagangan lainnya. Potensi ekonomi tumbuh dan berkembang cukup dinamis. Setidaknya berdasarkan hasil observasi langsung selama 3 hari berada di
lingkungan pesantren untuk mengamati usaha-usaha ekonomi yang ada di dalam pesantren, peneliti menemukan sedikitnya ada 27 unit usaha yang ada dan
berkembang di dalam lingkungan pesantren, baik yang menjadi milik pesantren
sendiri, ataupun dimiliki oleh individu keluarga pesantren. Berikut usaha-usaha
yang ada di lingkungan pesantren diantaranya: Tabel 8
JUMLAH DAN JENIS USAHA DI LINGKUNGAN PESANTREN ANNUQAYAH
No Usaha
Tempat Pemilik
1 Kantin Late Putra
Pesantren 2 Koperasi
Late Putra Pesantren
3 Kantin Late Putra
Individu 4 Rental Komputer Late Putra
Individu 5 Foto Copy
Sebelah Late Utara II Individu
6 Kantin Selatan Kantor M.Ts
masyarakat 7 Koperasi
Selatan Kantor M.Ts An-nuqoyah Individu 8 Kantin
Depan blok F lubangsa putra masyarakat
9 Kantin Nirmala
masyarakat 10 Rental Komputer Nirmala
Individu 11 toko
Jalan Masuk Ke STIKA Yayasan
12 warnet sebelah barat toko yayasan
Individu 13 Koperasi
Lubangsa Selatan Pesantren
14 toko Lubangsa Putri
masyarakat 15 Kantin
Lubangsa Putri masyarakat
16 Toko Late II
Individu 17 Toko
Late II Individu
18 Toko Lubangsa Selatan Putri
Individu 19 Kantin
Lubangsa Selatan Putri masyarakat
20 Kantin kusuma Bangsa
masyarakat 21 Toko
Nirmala Putri masyarakat
22 Koperasi Sewajarin
Yayasan 23 Koperasi
Sewajarin Pesantren
24 Koperasi Sewajarin
Pesantren 25 Kantin
Sewajarin Individu
26 Koperasi Utara Kampus STIKA Putri
Individu 27 Koperasi
Lubangsa Tengah Yayasan
Sumber : Hasil observasi di lapangan
Dalam keterkaitan tersebut, khusus unit usaha yang menjadi milik pesantren, pada awalnya memang didanai oleh pengasuh, hanya saja dalam
perkembangan berikutnya, toko atau unit usaha tersebut diserah-kelolakan kepada