sejak pertama kali dibukanya pengajian untuk masyarakat umum oleh kyai pada masa awal berdirinya pesantren Annuqayah.
31
Secara umum bila diklasifikasikan, ada beberapa kegiatan pokok yang menjadi consern BPM-PPA adalah:
1 Lingkungan hidup Penghijauan, Budidaya Lahan Kering, Pengembangan
Kesehatan Swadaya. 2
Pengembangan Ekonomi Masyarakat 3
Pendidikan Kemasyarakatan dan Advokasi.
32
Pengembangan masyarakat lapis bawah secara partisipatoris ini bertujuan untuk menumbuhkan keswadayaan yang merupakan komitmen, sejalan dengan
pembebasan kaum tertindas serta pemberantasan kemiskinan sebagai perwujudan dakwah bagi kalangan pesantren. Untuk itu yang menjadi fokus analisa penulis
dalam bab IV ini, yaitu tertuju kepada pengembangan ekonomi masyarakat, apa saja langkah-langkah yang telah dilakukan, bentuk atau program ekonomi seperti
apa yang telah dilakukan oleh Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah BPM-PPA sendiri untuk menunjang program tersebut.
A. Bentuk-bentuk Pengembangan Ekonomi di Pesantren Annuqayah
Pondok Pesantren Annuqayah merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki konsern terhadap pengembangan ekonomi dan kemasyarakatan.
Sebagai sebuah institusi, tentunya membutuhkan sumber-sumber ekonomi untuk menjalankan kegiatannya di samping sebagai upaya pemberdayaan atau
pengembangan ekonomi masyarakat. Adapun bentuk-bentuk pengembangan
31
Menurut keterangan M. Zammiel El-Muttaqien, tanggal, 03 Maret 2011
32
Profil. Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk Sumenep Madura, h. 17
ekonomi tersebut berformulasi pada tiga model pengembangan dengan kegiatan sebagai berikut:
a Pengembangan ekonomi internal pesantren yang berada di bawah
pengawasan yayasan
Yayasan Annuqayah sendiri berdiri tahun 1984, pada awalnya alasan pendirian yayasan dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mendirikan sekolah
tinggi, selain mengelola sarana madrasah, yayasan juga mengelola unit –unit
usaha yang menjadi aset dan sumber penghasilan yayasan, disamping dana yang datang juga dari donatur.
33
Adapun bentuk-bentuk usaha pengembangan ekonomi yang berada di bawah naungan yayasan tersebut baik yang sedang atau belum
berjalan adalah sebagai berikut:
1. Unit Usaha Produktif
Unit usaha pesantren terdiri dari enam 4 jenis usaha yaitu: 1. Usaha pertokoan
2. Pertanianperkebunan 3. Peternakan
4. Home industri Adapun usaha pertokoan tersebut, terdiri dari toko alat-alat sekolah, toko
onderdil, serta toko kelontong yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Seluruhnya terletak di luar lokasi pesantren dan dioperasikan oleh ustadz
pesantren yang sudah berkeluarga dan anggota masyarakat yang menjadi binaan pesantren.
34
Seperti yang dijelaskan saudara Moh. Zainal, 30 Tahun, penjaga toko Al- Barokah pada tabel IV, yang terletak di pasar Kemis, kec. Guluk-guluk, ia
33
Profil. Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk Sumenep Madura, h. 14
34
Menurut keterangan H. A. Panji Taufiq, selaku pengurus harian yayasan Annuqayah, dan penulis melakukan observasi langsung kelapangan, tanggal, 04 Maret 2011
membenarkan kalau toko yang dijaganya tersebut milik pesantren, menurutnya ia sendiri dikasih upah dalam menjaga toko tersebut.
35
Dan 9 toko lainnya yang tersebar di beberapa daerah seperti yang tampak dalam tabel berikut:
Tabel 10 Jenis Usaha Pertokoan Pesantren
No Nama Toko
Bentuk Dagangan Lokasi
1 Al - Barokah alat-alat sekolah
pasar kemis kec. Guluk-guluk 2 Al - Salam
alat-alat sekolah pasar Lenteng kec. Lenteng
3 As - sifa kebutuhan pokok pasar kopedi Kec. Prenduan
4 Al - Barokah 2 alat-alat sekolah
pasar ganding kec. Ganding 5
Toko BPM Annuqoyah
alat-alat sekolah kebutuhan
ruberru kec. Prenduan 6 toko al makmur I alat-alat sekolah
pasar Lenteng kec. Lenteng 7 toko al makmur II
kebutuhan pokok alat-alat
pasar kemis kec. Guluk-guluk 8 toko long
onderdil motor pasar Lenteng kec. Lenteng
9 toko pasar sore kebutuhan pokok pasar Brakung kec. Guluk-guluk
Sumber: dokumentasi yayasan Annuqoyah masa bakti 20062010
Sedangkan untuk usaha pertanianperkebunan, yaitu tanaman palawija yang terdiri dari tanaman jagung dan kedelai. Tanaman hortikultura yang terdiri
dari bawang, cabe, jamu dan merica di empat desa di kecamatan Guluk-guluk. Di antaranya berada di desa Lengkong Temor, desa Sumber Penang, desa
Panangkungan, dan desa Parebe‟en. Sedangkan perkebunan, yaitu kebun mente di dua desa, masing-masing kebun Assalam yang berada di desa Prancak
Pasongsongan, dan kebun As- sa‟adah di desa Sumber Pajung, kebun Assalam
seluas 20 hektar, dan kebun As- sa‟adah seluas 6 hektar. Dari kedua perkebunan
tersebut pada tahun 2010 diperoleh pendapatan sebesar Rp. 5.746.750.
36
Tabel 11
35
Hasil observasi di lapangan dan keterangan Moh. Zainal, tanggal: 04 Maret 2011
36
Dokumentasi Yayasan Annuqayah, dan Menurut keterangan H. A. Panji Taufiq, dan penulis melakukan observasi langsung kelapangan, tanggal, 05 Maret 2011