Dari kondisi lingkungan alam yang kritis, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pendapatan perekonomian rata-rata rendah. Selain alasan tersebut,
pendapatan tersebut masih tergantung pada penanaman, perawatan dan keadaan cuaca yang baik dan normal. Untuk memberikan kepastian pendapatan perkapita
penduduk sulit sekali, namun begitu berdasarkan kenyataan yang ada di daerah Guluk-guluk, beberapa tokoh masyarakat di daerah ini memperkirakan bahwa
pendapatan rata-rata perkapita penduduk antara 2.250-2.350 kg beras pertahun.
26
atau antara Rp. 18.900.000,- sampai Rp. 19.740.000,- data desa Guluk-guluk 2010. Dengan pendapatan perkapita seperti ini bisa digolongkan bahwa
masyarakat Guluk-guluk termasuk kedalam kelas menengah kebawah. Di desa Guluk-guluk sendiri tanaman tembakau merupakan sumber mata pencaharian
yang cukup besar, disamping tanaman musim kering seperti, kacang-kacangan dan ubi-ubian atau terkadang pula dengan tanaman padi ketika musim penghujan
atau pada lahan yang berdekatan dengan sumber mata air.
3. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat
Sebagai masyarakat yang kuat dan kental dalam mempertahankan eksistensi agama dan pengalaman agama, yang hal ini tertuang kedalam
kehidupan sosial budaya masyarakat Guluk-guluk, sangat menjunjung tinggi tali persaudaraan, suka tolong manolong, antar sesama hubungan yang dibangun
saling hormat menghormati, sehingga jalinan komunikasi interaktif selalu terjadi yang menjurus kepada pertalian erat hubungan persaudaraan, persahabatan,
sehingga nuansa keharmonisan sangat tercermin dalam kehidupan masyarakat pedesaan.
26
Sumber dari hasil observasi lapangan dan olah data yang ada di Desa Guluk-guluk. Dan hal ini dibenarkan oleh Bpk. Aminullah, selaku Kepala Desa Di Desa Guluk-Guluk, Kec. Guluk-
guluk, Kabupaten Sumenep Madura.
Bentuk-bentuk ekspresi nilai keagamaan merupakan perwujudan tingkah laku masyarakat yaitu berakar kuat dalam adat istiadat. Sepanjang tahunnya
masyarakat Guluk-guluk tidak lepas dari dan penuh dengan selamatan-selamatan islam, selamatan untuk mengenang arwah keluarga yang telah meninggal dunia
haul, selamatan Kamis atau malam Jum‟at dengan membaca surat Yasin dan Tahlilan, merupakan suatu yang dianggap cukup sakral oleh masyarakat Guluk-
guluk sendiri. Terdapat juga tradisi yang dikaitkan dengan nilai keagamaan yang
beranekaragam jenis dan maksudnya, seperti kebiasaan selamatan Tajin Sorah bubur ayam pada bulam Muharram yang merupakan bulan pertama tahun Islam
yang bertujuan mengenang hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Dari Mekkah ke Madinah. Demikian pula pada bulan berikutnya yaitu selamatan Tajin Sappar
jenang yang terbuat dari tepung beras dan selamatan-selamatan lainnya yang masih bertahan dalam kehidupan masyarakat Guluk-guluk
4. Karakteristik Ekonomi Masyarakat Guluk-guluk Di PP Annuqayah
Dinamika ekonomi masyarakat di sekitar pesantren sendiri terus berkembang atau dikembangkan, baik masyarakat yang hanya menitipkan barang
dagangan di dalam pesantren, maupun masyarakat yang mendirikan usaha di sekitar pesantren mulai dalam bentuk usaha toko, warung, warnet, foto copy dan
tempat dagangan lainnya. Potensi ekonomi tumbuh dan berkembang cukup dinamis. Setidaknya berdasarkan hasil observasi langsung selama 3 hari berada di
lingkungan pesantren untuk mengamati usaha-usaha ekonomi yang ada di dalam pesantren, peneliti menemukan sedikitnya ada 27 unit usaha yang ada dan
berkembang di dalam lingkungan pesantren, baik yang menjadi milik pesantren