Peran Orang Tua Sebagai Teladan
dirinya, bersedia memikirkan orang lain, dan yang lebih penting juga mampu menunjukkan simpati pada orang lain.
Dalam memberikan pujian dan hadiah setiap orang tua harus bertindak proporsional, jadi orang tua hanya memuji dan memberi
hadiah pada anak yang berhasil melaksanakan tugasnya. Di sisi lain pemberian pujian kepada anak tidak terlalu banyak
memberi manfaat. Hal ini akan menimbulkan sikap sombong pada diri anak karena ia merasa lebih dari yang lain. Pujian dan pemberian
hadiah ini bertujuan memberi semangat dan dorongan kepada anak sebagai apresiasi agar anak mampu menjadi yang lebih baik lagi.
3 Menghargai Anak
Menghargai anak dalam setiap tingkah lakunya merupakan dorongan yang akan merangsang anak melakukan hal-hal yang baik
untuk dirinya. Tindakan ini juga dapat menanamkan toleransi diantara anak dan orang tua.
Orang tua sering kali mengolok-olok anak dalam bentuk apapun, hal ini menyebabkan si anak merasa tidak dihargai. Hukuman,
perintah, larangan yang dilakukan tanpa alas an yang masuk akal dan wajar juga menyebabkan anak merasa tidak dihargai. Demikian pula
tindakan dan sikap orang tua yang selalu menunjukkan kekuasaan dan kebesaran akan memberikan pengertian pada anak bahwa ia tidak
dihargai. Akibat dari hilangnya rasa harga diri itu antara lain anak akan merasa rendah diri, tindak berani bertindak, lekas marah dan
sebagainya.
26
Empati, merupakan cara yang tepat dilakukan oleh orang tua guna memahami dan menyelami perasaan anak sehingga ia merasa
dihargai. Dengan adanya penghargaan dari orang tuanya akan timbul di dalam diri anak rasa percaya diri.
26
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Gunung Agung, 2001, cet. XXIII, h. 88.
4 Menciptakan Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak
Masalah yang tidak pernah habis dibicarakan orang dalam kehidupan manusia ialah hubungan atau komunikasi antara orang tua
dan anak. “Pada hakikatnya, komunikasi yang bisa menguntungkan kedua
belah pihak ialah komunikasi timbal balik, yang di dalam komunikasi tersebut terdapat spontanitas serta keterbukaan”.
27
Dalam kondisi seperti ini, orang tua akan dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan jalan pikiran anak. Orang tua dapat
menggunakan situasi komunikasi untuk anak berkembang dan belajar. Sedangkan untuk si anak, pikiran anak akan berkembang karena anak
dapat mengungkapkan isi hati pikirannya, bisa memberi usul dan pendapat berdasarkan penalarannya.
Gagal berkomunikasi dengan anak mungkin juga merupakan suatu bentuk penolakan, namun tidak selalu demikian. Barang kali
orang tua sibuk, sehingga tidak mau diganggu oleh anaknya, atau lupa bahwa ia mempunyai anak yang memerlukan perhatian. Oleh karena
itu, hendaknya setiap orang tua menyediakan waktu mereka untuk bisa mendengarkan pendapat mereka, dan hendaklah bersikap bijaksana
atau berempati untuk menjadi pendengar yang baik untuk anak- anaknya.
Kasih sayang adalah sesuatu yang indah, suci dan diidamkan oleh setiap orang. Sebagaimana cinta, kasih sayang tidak akan lahir
tanpa orang yang melahirkannya. Seseorang tidak akan memperoleh kasih sayang apabila tidak ada orang lain yang memberi. Secara
demikian wajar kalau kita mengenal berbagai macam bentuk kasih sayang, semua sangat tergantung kepada kondisi penyayang dan yang
disayangi. Dengan bertitik tolak kepada kasus hubungan orang tua dengan anaknya bisa membedakan berbagai bentuk kasih sayang
berikut ini:
28
27
Alex Sobur, Anak Masa Depan, Bandung: Angkasa, 1986, cet. X, h. 228.
28
Djoko Widagho, dkk., Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 1994, h. 43.