Kisi-kisi Instrument Wawancara Instrumen Penelitian

Berdasarkan tabel 4.5, dapat diambil kesimpulan hanya sebagian kecil orang tua yang membiasakan anaknya untuk mendengarkan lantunan-lantunan ayat suci Al- Qur’an. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan bahwa hanya 10 atau 3 responden yang menyatakan selalu memperdengarkan anak lantunan ayat-ayat suci Al- Qur’an, selanjutnya 26,7 atau 8 responden yang menyatakan sering memperdengarkan anaknya lantunan ayat suci Al- Qur’an, selanjutnya 53,3 atau 16 responden yang menyatakan kadang-kadang memperdengarkan anaknya lantunan ayat suci Al- Qur’an dan 10 atau 3 responden yang menyatakan tidak pernah memperdengarkan anaknya lantunan ayat suci Al- Qur’an. Dari hasil tersebut, maka terlihat bahwa jarangnya orang tua yang selalu memperdengarkan anaknya lantunan ayat suci Al- Qur’an. Begitupun dari hasil pengamatan penulis yang penulis lakukan di lingkungan RT 004 menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua yang memiliki anak yang berusia 10-17 tahun jarang bahkan tidak pernah memperdengarkan anaknya lantunan ayat suci Al- Qur’an ketika mengasuh anaknya. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat penulis simpulkan bahwa upaya orang tua untuk memperdengarkan ayat-ayat suci Al- Qur’an kepada anak sangat rendah. Tabel 4.6 Mengikutsertakan anak dalam kegiatan keagamaan seperti peringatan hari besar Islam No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 2 3 4 Selalu SL Sering SR Kadang-kadang KD Tidak Pernah TP 3 6 4 17 10 20 13,3 56,7 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 4.6, dapat diambil kesimpulan lebih dari setengah orang tua yang mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan keagamaan seperti peringatan hari besar Islam. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan bahwa hanya 3 responden atau 10 yang menjawab selalu menyertakan anak dalam kegiatan hari besar Islam seperti maulid Nabi, isra’Mi’raj dan lain sebagainya, ada 6 responden atau 20 yang menjawab sering, kemudian ada 4 responden atau 13,3 yang menjawab kadang-kadang dan sebagian besar menjawab tidak pernah yaitu sebanyak 17 responden atau 56,7. Dari hasil wawancara penulis kepada beberapa orang tua, ada beberapa orang tua yang mengatakan tidak pernah dengan alasan anak masih kecil, ada pula yang beralasan kerepotan jika membawa anak. namun ada responden yang menjawab selalu dengan alasan agar anak mengetahui kegiatan hari besar Islam tersebut. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa upaya orang tua dalam memberikan keteladanan dengan cara menyertakan anak dalam kegiatan keagamaan sangat rendah, hal tersebut terlihat dari hasil jawaban tidak pernah yang paling banyak dipilih oleh orang tua, juga dari hasil wawancara penulis yang menemukan banyaknya jawaban tidak pernah dari sebagian besar orang tua dengan alasan yang berbeda-beda. Tabel 4.7 Membiasakan anak mengucapkan salam ketika hendak masuk atau keluar rumah No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 2 3 4 Selalu SL Sering SR Kadang-kadang KD Tidak Pernah TP 27 3 90 10 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 4.7, dapat diambil kesimpulan bahwa hampir seluruhnya membiasakan anaknya untuk mengucapkan salam ketika hendak masuk atau keluar rumah. Hal tersebut terlihat dari hasil jawaban responden yaitu sebaanyak 90 atau 27 responden, sisanya menjawab sering yaitu sebanyak 10 atau 3