Ruang Lingkup Penelitian Operasional Variabel Penelitian

62

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu leverage, kualitas audit, dan employee diff terhadap variabel dependen yaitu kecurangan laporan keuangan financial statement fraud. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai 2011 untuk mengetahui perkembangan perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. B. Metode Penentuan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling, artinya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan terdapat laporan auditor independen. 63 2. Perusahaan manufaktur yang telah listing di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun 2007. 3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah dan periode laporan keuangan berakhir pada 31 Desember. 4. Perusahaan tidak keluar delisting di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun 2007-2011. 5. Memiliki data yang lengkap untuk seluruh variabel yang diteliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan financial statement dari perusahaan manufaktur yang telah diaudit oleh auditor independen dan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan Capital Market Directory untuk tahun 2007-2011. Sumber data dan informasi yang diperlukan berasal dari laporan keuangan auditan perusahaan, dan yang terdaftar di www.idx.co.id . 1. Data untuk variabel dependen

a. Kecurangan laporan keuangan

Variabel kecurangan laporan keuangan dalam penelitian ini diproksikan dengan earning management. Earning management dihitung dari discretionary accruals, yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan untuk tahun penelitian 2007-2011. Laporan keuangan diunduh dari www.idx.co.id , untuk laporan keuangan yang tidak tersedia di www.idx.co.id peneliti mengunduh dari website perusahaan dan mengunjungi ICaMEL Indonesia Capital Market 64 Electronic Library Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, DKI Jakarta. 2. Data untuk variabel independen

a. Leverage

Variabel leverage dihitung dari total debt dibagi total assets, yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan untuk tahun penelitian 2007-2011. Laporan keuangan diunduh dari www.idx.co.id , untuk laporan keuangan yang tidak tersedia di www.idx.co.id peneliti mengunduh dari website perusahaan dan mengunjungi ICaMEL Indonesia Capital Market Electronic Library. Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, DKI Jakarta. b. Kualitas audit Variabel kualitas audit dalam penelitian ini diproksikan dengan reputasi auditor Big Four dan Non-Big Four. Hal ini diketahui dari laporan auditor independen yang menyertai laporan keuangan laporan keuangan yang sudah diaudit untuk tahun penelitian 2007- 2011. Laporan keuangan yang sudah diaudit diunduh dari www.idx.co.id , untuk laporan keuangan auditan yang tidak tersedia di www.idx.co.id peneliti mengunduh dari website perusahaan dan mengunjungi ICaMEL Indonesia Capital Market Electronic Library. Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, DKI Jakarta. 65

c. Employee Diff

Employee diff dalam penelitian ini adalah perbedaan jumlah pertumbuhan pendapatan dengan pertumbuhan jumlah karyawan. Pertumbuhan pendapatan dilihat dari laporan keuangan perusahaan, jumlah karyawan dilihat dari catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan dan catatan atas laporan keuangan diunduh dari www.idx.co.id , website perusahaan atau ICaMEL Indonesia Capital Market Electronic Library. Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, DKI Jakarta. D. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam mengolah dan menganalisis data digunakan analisis dan pengujian kuantitatif. Analisis kuantitatif menyangkut pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus yang dapat diterapkan untuk menganalisis data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Sebelum analisis regresi dilakukan, maka harus diuji dahulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi yang digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokolerasi. Jika terpenuhi maka model analisis layak untuk digunakan. 66 Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dan pengujian asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik yaitu berupa output SPSS. SPSS yang digunakan adalah SPSS versi 20.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam kondisi sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum dan generalisasi. Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi data dari variabel dependen berupa kecurangan laporan keuangan financial statement fraud, serta variabel independen berupa leverage, kualitas audit, dan employee diff. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum dan minimum dari masing-masing variabel Ghozali, 2011:19. Statistik data yang disajikan dapat disajikan dengan menggunakan tabel statistik deskriptif yang memaparkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata- rata mean, dan standar deviasi standard deviation. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk melihat besar data berbeda dari rata-rata sampel. Maksimum digunakan untuk melihat nilai tebesar dan minimum digunakan untuk melihat nilai terkecil dari sampel. 67

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 1 Analisis Grafik Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: a Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya Ghozali, 2011:163. Oleh karena itu dalam penelitian ini 68 digunakan uji statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov memiliki tingkat signif ikan di atas α 0,05 berarti regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2011:165.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen adalah sama dengan nol. Salah satu cara untuk mendeteksi multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor dan tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinear itas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2011:106. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas Agnes, 2001:97. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya. Jika terjadi 69 korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model korelasi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pada penelitian ini, uji autokorelasi diuji dengan uji Durbin-Watson DW test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Tabel 3.1 Tabel Keputusan Autokorelasi Durbin-Watson Hipotesis nol Keputusan Jika  Tidak ada autokorelasi positif  Tidak ada autokorelasi positif  Tidak ada korelasi negatif  Tidak ada korelasi negatif  Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif  Tolak  No decision  Tolak  No decision  Tidak ditolak  0 d dl  dl ≤ d ≤ du  4 – dl d 4  4 – du ≤ d ≤ 4 – dl  du d 4 – du sumber : Ghozali, 2011:111

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139. Dalam penelitian ini, asumsi heteroskedastisitas akan diuji menggunakan analisis grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel 70 terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi R 2 pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Koefisien Determinasi R 2 adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai Koefisien Determinasi R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011:97. Tetapi, penggunaan koefisien determinasi R 2 memiliki kelemahan mendasar yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Jadi, setiap tambahan satu variabel independen, maka koefisien determinasi R 2 akan meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan digunakan nilai adjusted R 2 , untuk mengevaluasi model regresi Ghozali, 2011:97. 71 DA = α + β1 LEV + β2 AUD_QUA + β3 EMP_DIFF + ε

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis data yang valid dan mendukung hipotesis yang dikemukakan pada penelitian ini. Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model persamaan regresi berganda. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Keterangan: DA = Discretionary Accruals α = Konstanta β1 = Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 1 berubah 1 satuan LEV = Leverage  2 = Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 2 berubah 1 satuan AUD_QUA = Kualitas Audit  3 = Koefisien regresi ketiga, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 3 berubah 1 satuan EMP_DIFF = Employee Diff ε = Error term 72 pengujian hipotesis dilakukan dengan, uji F dan uji t. a. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statisitik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independenbebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2011:98. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolakH a diterima, hal ini berarti bahwa semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H tidak dapat ditolakH a ditolak, hal ini berarti bahwa semua variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2011:98. b. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui adatidaknya pengaruh masing-masing variabel independen, secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2011:98. Langkah yang digunakan dalam menguji hipotesis ini adalah dengan 73 menentukan level of significance-nya. Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5 atau α = 0,05. Jika sign t 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign t 0,05 maka Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen Ghozali, 2011:98.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu variabel terikat dependen variabel dan variabel bebas independen variabel. Variabel-variabel tersebut antara lain: 1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecurangan laporan keuangan financial statement fraud. Kecurangan laporan keuangan financial statement fraud didefinisikan oleh Eliot dan Willingham 1980 dalam Spathis 2002:179 sebagai “kecurangan yang sengaja dilakukan oleh manajemen yang melukai investor dan kreditor melalui laporan keuangan yang secara material menyesatkan”. Selanjutnya, penelitian ini memproksikan kecurangan laporan keuangan dengan earning management. Rezaee 2002:7 menyatakan bahwa: “suatu financial statement fraud sering kali diawali dengan salah saji atau manajemen laba dari laporan kuartal yang dianggap tidak material tetapi akhirnya tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara material”. 74 Oleh karena itu, earning management digunakan sebagai proksi dari kecurangan laporan keuangan. Earning management merupakan suatu cara penyajian laba yang disesuaikan dengan tujuan yang diinginkan oleh manajer, melalui pemilihan suatu set kebijakan akuntansi atau melalui pengelolaan akrual Scott, 2000 dalam Fivi dan Ira, 2008:27. Fleksibilitaskeleluasaan dalam Standar Akuntansi Keuangan, menyebabkan manajemen dapat melakukan tindakan manajemen laba. Selain adanya fleksibilitas dalam Standar Akuntansi Keuangan, dasar akrual juga dapat digunakan oleh manajer untuk melakukan manajemen laba. Akrual adalah mengakui dampak transaksi terhadap laporan keuangan dalam periode waktu ketika pendapatan dan beban terjadi, oleh sebab itu, pendapatan diakui pada waktu dihasilkan dan beban pada waktu terjadi, tidak perlu waktu kas berpindah tangan Weygant, 1995 dalam Fivi dan Ira, 2008:28. Dasar akrual disepakati sebagai dasar penyusunan laporan keuangan, karena lebih rasionalwajar dibanding dasar kastunai. Tetapi bisa jadi sebagian dari akrual yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan digunakan oleh manajer untuk mempengaruhi keputusan stakeholder. Oleh karena itu, akrual dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunan laporan keuangan nondiscretionary accrual dan bagian yang merupakan hasil rekayasa discretionary accruals Fivi dan Ira, 2008:29. Manajemen laba terjadi dimana manajemen memiliki pilihan 75 kebijakan discretionary dengan tingkat akrual yang signifikan dan tidak biasa sebagai area dengan risiko tinggi. Area dengan risiko tinggi ini, apabila ditambah prosedur audit spesifik akan meningkatkan pendeteksian kecurangan Hogan et al., 2008:17. Earning management diukur dengan menggunakan proksi discretionary accruals dan dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model . Alasan penggunaan Modified Jones Model adalah karena model ini dapat mendeteksi earning management lebih baik dibandingkan dengan model-model lainnya Dechow et al., 1995 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007:11. Model perhitungannya sebagai berikut Ujiyantho dan Pramuka, 2007:11: TAC = Ni t – CFO it ...................................................................................1 Nilai total accrual TA yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS sebagai berikut: TA it A it-1 = β1 1A it-1 + β2 ΔRevtA it-1 + β3 PPE t A it-1 + e.............2 Dengan menggunakan koefisien regresi diatas, nilai non discretionary accruals NDA dapat dihitung dengan rumus : NDAit = β1 1A it-1 + β2 ΔRev t A it-1 – ΔRec t A it-1 + β3 PPE t A it-1 ..3 Selanjutnya discretionary accruals DA dapat dihitung sebagai berikut: DA it = TA it A it-1 – NDA it ...................................................................... 4 Keterangan : DA it = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t NDA it = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t 76 TA it = Total Accrual perusahaan i pada periode ke t Ni t = Laba Bersih perusahaan i pada periode ke t CFO it = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t A it-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1 ΔRev t = perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t PPE t = aktiva tetap perusahaan pada periode ke t ΔRec t = perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t e = error. 2. Variabel independen terdiri leverage, kualitas audit, dan employee diff. Definisi operasional variabel-variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Leverage Leverage diartikan sebagai seberapa jauh perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang. Dalam penelitian ini, leverage adalah perbandingan utang dan aktiva. Ukuran ini berhubungan dengan keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang Agnes, 2001:93. Tingkat utang yang tinggi dapat meningkatkan probabilitas kecurangan laporan keuangan Spathis, 2002:184. Hal serupa juga diungkapkan oleh Brazel et al., 2009:1152 yang menggunakan variabel leverage sebagai proksi dari financial distress tekanan keuangan. Perusahaan yang mengalami tekanan keuangan memiliki insentif yang lebih besar untuk melakukan kecurangan dibandingkan perusahaan yang tidak mengalami tekanan keuangan. Perusahaan yang 77 mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang dibandingkan dengan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga melakukan earning management karena perusahaan terancam default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya. Perusahaan akan berusaha menghindarinya dengan membuat kebijaksanaan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba Jiambalvo, 1996 dalam Agnes, 2001:93. Leverage dihitung dengan rumus yang digunakan oleh Brazel et al., 2009:1151 yaitu: LEV= Short-Term Debt + Long-Term DebtTotal Assets Keterangan : LEV = leverage Short-Term Debt = utang jangka pendek perusahaan Long-Term Debt = utang jangka panjang perusahaan Total Assets = Total Assets perusahaan b. Kualitas audit Kualitas audit audit quality didefinisikan sebagai probabilitas gabungan dari kemampuan seorang auditor untuk menemukan suatu pelanggaran dalam pelaporan keuangan klien, dan melaporkan pelanggaran tersebut De Angelo, 1981 dalam Herusetya, 2012:2. Dalam penelitian ini, variabel kualitas audit diproksikan dengan variabel reputasi auditor. Berdasarkan penelitian Brazel et al., 2009:1153 reputasi auditor dibedakan menjadi KAP Big Four dan 78 Non -Big Four. KAP Big Four menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan KAP Non-Big Four. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana kategori 1 untuk laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four dan afiliasinya, dan kategori 0 untuk laporan keuangan perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP The Big Four dan afiliasinya Brazel et al ., 2009:1153. Kantor akuntan publik di Indonesia yang berafiliasi dengan The Big Four adalah : a. KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and Young EY; b. KAP Haryanto Sahari Co. yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers PwC; c. KAP Osman Bing Satrio Co. yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Thomatsu DTT; d. KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG. 79 c. Employee Diff Penilaian risiko kecurangan melalui ukuran keuangan saja tidak efektif karena data yang digunakan berasal dari laporan keuangan yang menjadi objek manipulasi manajemen, maka auditor akan gagal untuk dapat mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan Brazel et al ., 2009:1138. Oleh karena itu, Brazel et al, 2009 meneliti ukuran-ukuran nonkeuangan yang tersedia di publik seperti jumlah karyawan, jumlah cabang, jumlah kunjungan pasien, jumlah fasilitas produksi, jumlah paten, jumlah pusat distribusi dan luas fasilitas produksi untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Employee Diff adalah variabel yang digunakan untuk mengukur perbedaan persentase perubahan dalam pendapatan dengan persentase perubahan jumlah karyawan Brazel et al., 2009:1150. Hasil penelitian Brazel et al ., 2009:1156, menunjukkan employee diff untuk perusahaan yang melakukan kecurangan lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan. Employee diff yang lebih besar mengindikasikan risiko kecurangan yang lebih besar Brazel et al., 2009:1158. Cara perhitungan untuk mencari employee diff, pertama hitung persentase perubahan pendapatan revenue growth. Kedua, hitung persentase perubahan jumlah karyawan employee growth. Employee diff didapat dari selisish perubahan persentase pendapatan revenue growth dengan perubahan jumlah karyawan employee 80 growth . Cara perhitungan seperti ini digunakan oleh Brazel et al., 2009. Rumus untuk mencari revenue growth: Revenue Growth = Revenue t – Revenue t-1 Revenue t-1 Keterangan : Revenue t = pendapatan pada periode t Revenue t-1 = pendapatan pada periode t-1 Rumus untuk mencari employee growth: Employee Growth = employee t − employee t −1 employee t-1 Keterangan : employee t = jumah karyawan pada periode t employee t −1 = jumlah karyawan pada periode t-1 Setelah mendapatkan nilai employee growth, selanjutnya kita akan mencari Employee Diff dengan rumus: Employee Diff = Revenue Growth - Employee Growth Keterangan: Revenue Growth = Revenue t – Revenue t-1 Revenue t-1 Employee Growth = Employee t − Employee t −1 Employee t-1 t = periode tahun 81 Definisi operasional variabel di atas dapat diringkas dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Sumber Dependen Y Kecurangan Laporan Keuangan Salah saji material yang disengaja dalam laporan keuangan. diproksikan dengan earning management . Dihitung berdasarkan discretionary accruals DA modified jones. TAC = NI- CFO TAA it-1 = β1 1A it- 1 + β2 ΔRevA it-1 + β3 PPEA it-1 + e NDA = β1 1A it-1 + β2 ΔRevA it-1 – ΔRecA it-1 + β3 PPEA it-1 DA = TAA it-1 – NDA Rasio Rezaee 2002; Ujiyantho dan Pramuka 2007 Independen X1 Leverage Penggunaan utang sebagai sumber dana perusahaan untuk membiayai aset perusahaan. Short-Term Debt + Long-Term Debt Total Assets Rasio Spathis 2002 Independen X2 Kualitas Audit Diproksikan dengan reputasi auditor. Auditor Big Four menghasilkan audit yang lebih berkualitas dibandingkan auditor Non-Big Four Menggunakan variabel dummy: satu untuk perusahaan yang diaudit KAP Big Four dan nol jika diaudit oleh KAP Non-Big Four Nominal Agnes 2001; Brazel et al ., 2009 Independen X3 Employee Diff Selisih pertumbuhan pendapatan dengan pertumbuhan jumlah karyawan Revenue Growth – Employee Growth Rasio Brazel et al ., 2009; Dechow et al ., 2010 Sumber: diolah dari berbagai referensi pendukung penelitian 82

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria sampel, diperoleh sampel penelitian sebanyak 23 perusahaan per tahun yang digunakan untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 115 perusahaan. Selengkapnya mengenai rincian sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian Kriteria Jumlah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 134 Perusahaan manufaktur yang baru listing tahun 2007 15 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan, laporan keuangan tidak dalam rupiah dan periode laporan keuangan tidak berakhir pada 31 Desember selama periode tahun 2007-2011 8 Perusahaan dengan data tidak lengkap tidak ada laporan auditor independen, tidak mencantumkan jumlah karyawan, mencantumkan jumlah karyawan tetapi tidak diaudit dan jumlah karyawan rata-rata selama periode tahun 2007-2011 88 Jumlah sampel penelitian dalam setahun 23 Total keseluruhan sampel selama 5 tahun 23 x 5 115 Sumber : Data sekunder diolah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

1 8 123

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 9 123

Analisis Pengguna Leverage, Kualitas Audit, Diff dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2007/2011)

4 39 147

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)

4 69 85

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia)

0 0 23

ABSTRAK Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

0 0 14

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 1 13