84
B. Analisis dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum dan
minimum dari masing-masing variabel Ghozali, 2011:19. Mean digunakan untuk mengetahui besar rata-rata data yang bersangkutan.
Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk
mengetahui nilai terbesar dari data yang bersangkutan. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui nilai terkecil dari data yang bersangkutan.
Variabel yang digunakan meliputi variabel independen yaitu leverage LEV, kualitas audit AUD_QUA, dan employee diff EMP_DIFF,
dengan variabel dependen yaitu kecurangan laporan keuangan keuangan yang diproksikan dengan discertionary accruals DA. Hasil pengujian
statistik deskriptif atas ketiga variabel independen dan satu variabel dependen dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
DA 115
-2.27 .69
-.8651 .56967
LEV 115
.07 2.79
.5759 .55477
AUD_QUA 115
.00 1.00
.4870 .50202
EMP_DIFF 115
-2.85 2.37
.1123 .43012
Valid N
listwise 115
Sumber : Data sekunder diolah
85 Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah data valid N yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah 115 sampel data yang diambil dari laporan keuangan publikasi perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di
BEI tahun 2007-2011. Hal ini berarti semua data sampel dapat diolah dan tidak terdapat data yang hilang.
Variabel dependen yaitu pendeteksian kecurangan laporan keuangan dengan alat ukur discretionary accruals DA. Karena manajer dapat
menggunakan fleksibilitas dalam standar akuntansi dalam menyusun laporan keuangannya dan seringkali fleksibilitas ini digunakan untuk
kepentingan manajer. Hasil statistik deskriptif di atas data variabel dependen kecurangan laporan keuangan yang diproksikan dengan
discretionary accruals DA memperlihatkan nilai rata-rata mean
discretionary accruals DA dari perusahaan yang diteliti sebesar -0,8651.
Dengan nilai discretionary accruals tertinggi sebesar 0,69 diperoleh PT KMI Wire and Cable Tbk., pada tahun 2009. Sedangkan nilai
discretionary accruals terendah sebesar -2,27 diperoleh PT KMI Wire and
Cable Tbk., pada tahun 2011. Nilai rata-rata DA sebesar -0,8651 menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini melakukan discretionary accruals dalam bentuk penurunan laba income decreasing. Hal tersebut terjadi karena manajer memiliki
motivasi untuk menghindari regulasi tertentu atau untuk menghindari pajak. Nilai standar deviasi DA adalah sebesar 0,56967. Hal ini berarti
bahwa sebesar 0,56967 data bervariasi dari rata-rata.
86 Variabel
independen leverage
LEV dihitung
dengan membandingkan total utang dan total asset. Data rasio leverage
memperlihatkan bahwa rata-rata mean leverage pada perusahaan yang diteliti sebesar 0,5759 58 hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
perusahaan yang diteliti memiliki rasio total utang yang cukup besar yaitu di atas 50 dalam struktur modal perusahaan. Nilai leverage tertinggi
maksimum sebesar 2,79 279 diperoleh PT Eratex Djaja, Tbk pada tahun 2010 dan nilai leverage terendah minimum sebesar 0,07 7 yang
diperoleh PT Mandom Indonesia, Tbk pada tahun 2007. Nilai standar deviasi adalah sebesar 0,55477.
Variabel independen kualitas audit AUD_QUA dalam penelitian ini diukur menggunakan variabel dummy, yaitu nilai satu untuk perusahaan
yang diaudit oleh KAP Big Four dan nilai nol untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Non-Big Four. Data kualitas audit AUD_QUA
memperlihatkan nilai rata-rata sebesar 0,4870 dengan nilai kualitas audit tertinggi sebesar 1 dan terendah sebesar 0. Nilai standar deviasi untuk data
kualitas audit AUD_QUA adalah sebesar 0,50202. Dari hasil statistik deskriptif variabel kualitas audit dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan afiliasinya sebanyak 48 dan sisanya sebanyak 52 perusahaan yang diteliti diaudit oleh KAP Non
Big Four .
Variabel independen employee diff EMP_DIFF memperlihatkan rata-rata mean 0,1123 atau 11 hal ini disebabkan meskipun jumlah
87 perusahaan dengan employee diff negatif lebih sedikit daripada perusahaan
dengan employee diff positif, namun perusahaan dengan nilai employee diff negatif memiliki rata-rata yang cukup besar. Nilai employee diff tertinggi
maksimum sebesar 2,37 atau 237 diperoleh PT Semen Indonesia Persero pada tahun 2010. Hal ini disebabkan pada tahun 2010 PT Semen
Indonesia Persero mengalami peningkatan pendapatan yang sangat besar yaitu sebesar 2,30 atau 230 dari tahun sebelumnya, sedangkan jumlah
karyawan mengalami penurunan sebesar 0,07 atau 7 dari tahun sebelumnya, sehingga nilai employee diff PT Semen Indonesia Persero
Tbk menjadi sangat besar. Nilai employee diff terendah minimum sebesar -2,85 atau 285 diperoleh PT Akasha Wira International Tbk pada tahun
2011. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2011 PT Akasha Wira Internasional Tbk mengalami peningkatan yang sangat besar pada jumlah
karyawan yaitu sebesar 3,22 atau 322 dari tahun sebelumnya, sedangkan pendapatan PT Akhasa Wira Internasional Tbk pada tahun 2011
meningkat hanya sebesar 0,37 atau 37 sehingga nilai employee diff PT Akhasa Wira Internasional Tbk pada tahun 2011 menjadi negatif. Nilai
standar deviasi untuk data employee diff adalah sebesar 0,43012.
88
2. Uji Asumsi Klasik