Ukuran Keuangan dan Nonkeuangan

38 kualitas yang lebih tinggi dibandingkan auditor Non-Big Six, karena auditor Big Six memiliki karakteristik lebih yang berhubungan dengan kualitas audit seperti pelatihan spesialisasi dan peer review. Auditor Big Six terbukti menyediakan sumber daya yang lebih banyak untuk pelatihan staff dan pengembangan di bidang spesialisasi industri dibandingkan auditor non-Big Six Craswell et al.,1995 dalam Krishnan, 2002:5. Oleh karena itu, menggunakan auditor Big Four akan meningkatkan kualitas audit dan mengurangi probabilitas perusahaan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan Brazel et al., 2009:1153. Selain itu juga, terdapat dugaan bahwa auditor yang bereputasi baik dapat mendeteksi kemungkinan adanya earning management secara lebih dini Agnes, 2001:93.

8. Ukuran Keuangan dan Nonkeuangan

Financial And Nonfinancial Measures Sistem pengukuran kinerja performance measures systems memiliki tujuan untuk membantu menerapkan strategi. Sistem pengukuran kinerja merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki probabilitas bahwa organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan berhasil. Pengukuran kinerja memiliki peran penting dalam sebuah organisasi yang sedang berjalan. Peran ini diantaranya menerjemahkan strategi kedalam perilaku yang diharapkan dan hasil-hasilnya, pengawasan, memberikan umpan-balik, dan motivasi karyawan melalui 39 kinerja berdasarkan hadiah dan hukuman atau sanksi Chow dan Stede, 2006:1. Pengukuran kinerja untuk beberapa waktu yang lalu menggunakan dasar akuntansi. Tetapi dengan peningkatan dalam realitas persaingan baru seperti peningkatan kustomisasi, fleksibilitas dan respon cepat atas ekspektasi konsumen, perusahaan menerapkan praktik Just in Time dan Total Quality Management , dimana banyak yang berpendapat bahwa pengukuran kinerja berdasarkan akuntansi sudah tidak mencukupi lagi Chow dan Wim Stede, 2006:1. Berdasarkan penelitian Chow dan Stede 2006:2 terdapat beberapa jenis pengukuran kinerja yaitu ukuran keuangan financial measures, ukuran nonkeuangan nonfinancial measures dan ukuran subjektif subjective measures. Ukuran subjektif yang dimaksud adalah ukuran nonkeuangan yang ditentukan dari penilaian subjektif subjective judgment. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa nonfinancial measures objektif dan subjektif terbukti lebih baik dibandingkan financial measures ukuran keuangan dalam membantu perusahaan mengimplementasikan strateginya. Ukuran nonkeuangan nonfinancial measures dalam hal ini, indeks kepuasan konsumen terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja akuntansi yang akan datang. 40 Kepuasan pelanggan merupakan indikator utama dari perilaku pembelian konsumen retensi, pendapatan, dan pertumbuhan pendapatan. Pertumbuhan jumlah konsumen dan kinerja akuntansi pendapatan bisnis unit, profit margin, dan tingkat pengembalian penjualan. Kepuasan konsumen tingkat perusahaan secara ekonomi relevan dengan harga pasar saham, yang tidak semuanya tercermin dalam sistem akuntansi nilai buku. Ittner dan Larcker, 1998:2. Hal ini dapat dimengerti, karena dalam sistem pengukuran kinerja terdapat pengukuran pemicu perubahan. Dengan mengidentifikasi ukuran hasil dan pemicu sedemikian rupa, menyebabkan perusahaan bertindak sesuai dengan strateginya. Setelah, mengidentifikasi ukuran hasil dan pemicu, selanjutnya adalah mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara ukuran-ukuran tersebut. Dengan menampilkan secara eksplisit hubungan sebab-akibat tersebut, suatu organisasiperusahaan akan memahami bagaimana ukuran-ukuran nonkeuangan misalnya kualitas produk memicu ukuran-ukuran keuangan misalnya pendapatan Anthony dan Govindarajan, 2009:175. Oleh karena itu, selain untuk mengetahui kinerja akuntansi, ukuran nonkeuangan juga dapat digunakan secara efektif untuk menilai risiko kecurangan dalam laporan keuangan fraud. Ukuran nonkeuangan dapat digunakan auditor untuk menilai kewajaran kinerja akuntansi dan dengan demikian dapat mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan Brazel et al ., 2009:1140. 41 Penelitian akedemis, menyarankan bahwa prosedur analitis yang dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan adalah tidak efektif karena auditor mungkin tidak menyadari tren dan rasio yang tidak biasa dalam laporan keuangan karena mereka tidak cukup memahami lingkungan bisnis klien mereka Erickson et al., 2000 dalam Brazel et al., 2009:1138. Auditor cenderung mempercayakan penjelasan manajemen tanpa kecukupan pengujian validitas mereka Anderson dan Koonce 1995; Hirst dan Koonce 1996; Bierstaker et al., 1999 dalam Brazel et al., 2009:1138. Prosedur analitis tradisional menggunakan data keuangan yang rentan terhadap salah klasifikasi missclassification yang mengakibatkan keberhasilan untuk mengidentifikasi kecurangan menjadi terbatas Beneish, 1999; Kaminski dan Wetzel, 2004; Hogan et al., 2008 dalam Brazel et al., 2009:1138. Oleh karena itu, jika auditor dan pihak yang berkepentingan seperti direksi, kreditor, investor, dan regulator dapat mengidentifikasi ukuran nonkeuangan nonfinancial measures yang berhubungan dengan ukuran keuangan financial measures, ketidakkonsistenan pola antara keuangan dan nonkeuangan dapat digunakan untuk mendeteksi perusahaan dengan risiko kecurangan yang tinggi Brazel et al., 2009:1138.

9. Employee Diff

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

1 8 123

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 9 123

Analisis Pengguna Leverage, Kualitas Audit, Diff dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2007/2011)

4 39 147

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)

4 69 85

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia)

0 0 23

ABSTRAK Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

0 0 14

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 1 13