45 Berdasarkan  keterkaitan  antara  leverage  dengan  kecurangan
laporan  keuangan  di  atas  maka  dapat  dirumuskan  melalui  hipotesis alternatif satu yang diajukan sebagai berikut:
Ha
1
:  Leverage  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.
2. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
Akuntan publik telah dikritik secara luas sepanjang dekade terakhir ini, karena gagal dalam melindungi kepentingan investor, khususnya sejak
skandal  korporasi  Enron  Levitt,  1998;  Jenkis  et  al.,  2006  dalam Herusetya,  2012:1.  Auditor  atau  kantor  akuntan  publik  memiliki  peran
yang sangat penting sebagai salah satu gatekeeper pasar modal yang dapat memberikan  kepastian  assurance  atas  kualitas  pelaporan  keuangan
perusahaan  publik  Roonen  dan  Yaari,  2008  dalam  Herusetya,  2012:1. Kualitas audit audit quality didefinisikan sebagai probabilitas gabungan
dari  kemampuan  seorang  auditor  untuk  menemukan  suatu  pelanggaran dalam  pelaporan  keuangan  klien,  dan  melaporkan  pelanggaran  tersebut
DeAngelo,  1981  dalam  Herusetya,  2012:2.  Dalam  penelitian  ini, variabel kualitas audit diproksikan dengan reputasi auditor yaitu Big Four
dan Non-Big Four. Menurut  Teoh  dan  Wong  1993  dalam  Herusetya  2009:52
auditor  Big  Four  memiliki  kualitas  audit  yang  lebih  tinggi  dibandingkan auditor  Non-Big  Four  dengan  argumentasi  bahwa  KAP  besar  memiliki
pengetahuan,  pengalaman  teknis,  kapasitas  dan  reputasi  yang  lebih
46 superior  dibandingkan  KAP  yang  lebih  kecil.  Dengan  demikian,
menggunakan  auditor  Big  Four  akan  menghasilkan  kualitas  audit  yang lebih  tinggi  dan  mengurangi  kesempatan  perusahaan  untuk  melakukan
kecurangan  fraud  Brazel  et  al.,  2009:1153.  Oleh  karena  itu,  dari keterkaitan  antara  kualitas  audit  dengan  kecurangan  laporan  keuangan
yang  telah  diuraikan  tersebut  maka  dapat  dirumuskan  melalui  hipotesis alternatif kedua sebagai berikut:
Ha
2
:  Kualitas  Audit  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.
3. Pengaruh Employee Diff  terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
Menurut  Brazel  et  al.,  2009:1138  pendeteksian  kecurangan laporan  keuangan  dengan  hanya  menggunakan  rasio-rasio  keuangan
adalah  tidak  efektif  karena  hanya  menghasilkan  salah  klasifikasi  yang tinggi.  Hal  ini  disebabkan  karena  rasio-rasio  keuangan  berasal  dari  data
laporan keuangan  yang telah dimanipulasi oleh  manajemen. Oleh karena itu,  Brazel  et  al.,  2009  meneliti  apakah  ukuran  nonkeuangan  yang
tersedia  untuk  publik  seperti  jumlah  karyawan,  jumlah  cabang,  jumlah retail,  luas  gudang,  jumlah  fasilitas  produksi,  jumlah  kunjungan  pasien
dapat  digunakan  untuk  membantu  mendeteksi  kecurangan  laporan keuangan financial statement fraud.
Perbedaan  substansial  antara  data  keuangan  dan  ukuran nonkeuangan  dapat  menyediakan  red  flagsinyal  kepada  auditor  dan
mengarahkan  auditor  untuk  bertanya  kepada  manajemen  dan  melakukan
47 pengujian pendukung serta menguji respon manajemen, bahkan jika perlu
untuk  menyarankan  manajemen  untuk  melakukan  audit  forensik  Brazel et  al
.,  2009:1141.  Hasil  penelitian  Brazel  et  al.,  2009:1156, menunjukkan  employee  diff  untuk  perusahaan  yang  melakukan
kecurangan  secara  signifikan  lebih  besar  dibandingkan  perusahaan  yang tidak melakukan kecurangan. Perbedaan ini employee diff berhubungan
positif  dengan  kecurangan  laporan  keuangan.  Employee  diff  yang  lebih besar mengindikasikan risiko kecurangan  yang lebih besar Brazel et al.,
2009:1158. Berdasarkan keterkaitan antara employee diff dan kecurangan laporan  keuangan  yang  telah  diuraikan  di  atas  maka  dapat  dirumuskan
hipotesis alternatif ketiga yang diajukan sebagai berikut:
Ha
3
: Employee  Diff  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  terhadap
Kecurangan Laporan Keuangan. 4.
Pengaruh  Leverage,  Kualitas  Audit  dan  Employee  Diff  terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Brazel  et  al.,  2009 bahwa  leverage,  kualitas  audit  dan  employee  diff  berpengaruh  secara
simultan  terhadap  kecurangan  laporan  keuangan.  Begitupun  dengan Robert  dan  Gagaring  2011  yang  menyatakan  bahwa  corporate
governance ,  ukuran  perusahaan,  dan  leverage  secara  bersama-sama
berpengaruh  terhadap  manajemen  laba.  Adapun  Agnes  2001 menyatakan  reputasi  auditor,  jumlah  dewan  direksi,  leverage  dan
persentase  saham  yang  ditawarkan  kepada  publik  pada  saat  melakukan
48 IPO  Initial  Public  Offerring  berpengaruh  secara  simultan  terhadap
manajemen laba. Oleh karena itu, dari keterkaitan antara leverage, kualitas audit dan
employee diff dengan kecurangan laporan keuangan  yang telah diuraikan
tersebut maka dapat dirumuskan melalui hipotesis alternatif keempat yang diajukan sebagai berikut:
Ha
4
: Leverage, Kualitas Audit, dan Employee Diff memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan. C.
Hasil-Hasil Penelitan Terdahulu
Penelitian  ini  merupakan  replikasi  dan  pengembangan  dari  penelitian- penelitian  sebelumnya,  yang  peneliti  jadikan  landasan  dasar  pengujian
hipotesis dalam penelitian ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh: 1.  Christopher D. Ittner dan David F. Larcker 1999
Penelitian  tentang  ukuran  nonkeuangan  kepuasan  konsumen sebagai  indikator  kinerja  keuangan.  Data  yang  digunakan  dalam
penelitian  ini  adalah  data  primer,  yaitu  data  dari  perusahaan telekomunikasi.  Analisis  penelitian  ini  menggunakan  pengujian  linear
regresi.  Pengujian  dalam  penelitian  ini  menguji  tiga  variabel  independen yaitu,  kepuasan  pelanggan  individual,  kepuasan  pelanggan  level  bisnis
unit dan kepuasan pelanggan level perusahaan. Hasil penelitian ini adalah 1  indeks  kepuasan  konsumen  berhubungan  positif  dengan  konsumen
retensi,  pendapatan  dan  perubahan  pendapatan  di  tahun  1996  untuk pelanggan  tingkat  individual,  2  untuk  kepuasan  pelanggan  level  bisnis
49 unit,  digunakan  data  primer  berupa  data  dari  73  cabang  bank  negara
bagian  barat  Amerika  Serikat.  Hasilnya  adalah  perubahan  indeks kepuasan  pelanggan  tidak  signifikan  mempengaruhi  perubahan  dalam
pendapatan, margin atau pengembalian penjualan return on sales. Akan tetapi, perubahan indeks kepuasan pelanggan berhubungan positif dengan
perubahan  dalam  konsumen  retail  di  masa  depan,  dan  perubahan konsumen retail berhubungan positif dengan perubahan dalam pendapatan
dan  margin,  3  untuk  menguji  kepuasan  pelanggan  level  perusahaan digunakan data sekunder yaitu data dari American Customer Satisfaction
Index  ACSI ,  sebuah  indikator  ekonomi  nasional  tentang  kepuasan
ekonomi  yang  dikelola  oleh  National  Quality  Research  Center  di University  of  Michigan  Business  School  and  the  American  Society  for
Quality ,  hasil  pengujian  ini  adalah  ukuran  kepuasan  pelanggan
menyediakan pengetahuan kedalam nilai perusahaan yang tidak tercermin dalam metode akuntansi nilai buku.
2.  Agnes Utari Widyaningdyah 2001 Penelitian  ini  tentang  analisis  faktor-faktor  yang  berpengaruh
terhadap  earning  management.  Metode  analisis  yang  digunakan  adalah multiple  regression.
Sampel  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  51 perusahaan untuk tahun pengamatan 1994-1997. Pemilihan tahun tersebut
karena pada tahun tersebut perekonomian Indonesia dirasa cukup mapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh
reputasi  auditor,  jumlah  dewan  direksi,  leverage  dan  persentase  saham
50 yang  ditawarkan  kepada  publik  pada  saat  melakukan  IPO  Initial  Public
Offerring di  Bursa  Efek Jakarta  pada  tahun  1994-1997.  Hasil  penelitian
ini  menunjukkan  bahwa  hanya  faktor  leverage  yang  berpengaruh signifikan  terhadap  earning  management.  Hal  ini  berarti  earning
management berkaitan  dengan  sumber  dana  eksternal  khususnya  utang
yang digunakan untuk membiayai kelangsungan perusahaan. 3.  Charalambos T. Spathis 2002
Penelitian  mengenai  pendeteksian  kecurangan  laporan  keuangan dengan  menggunakan  data  yang  dipublikasikan.  Penelitian  ini  dilakukan
di  Yunani,  pengujian  penelitian  dilakuan  dengan  analisis  univariat  dan multivariat  dengan  menggunakan  analisis  regresi  logistik.  Sampel
penelitian  sebanyak  76  perusahaan  terdiri  dari  38  perusahaan  yang melakukan  kecurangan  laporan  keuangan  dan  38  perusahaan  yang  tidak
melakukan kecurangan laporan keuangan. Dalam penelitian ini digunakan sepuluh variabel yaitu rasio debt to equity, sales to total assets, net profit
to  sales,  accounts  receivable  to  sales,  net  profit  to  total  assets,  working capital to total assets, gross profit to total assets, inventory to sales, total
debt  to  total  assets, dan  financial  distress  z-score.  Hasil  pengujian
adalah  perusahaan  dengan  rasio  inventory  to  sales,  total  debt  to  total assets
yang  tinggi  memiliki  probabilitas  yang  lebih  tinggi  untuk melakukan  kecurangan  laporan  keuangan.  Hasil  penelitian  juga
menunjukkan  model  memiliki  tingkat  akurasi  sebesar  84  persen  secara efektif  dalam  mendeteksi  kecurangan  laporan  keuangan,  sehingga  dapat
51 membantu  auditor  baik  eksternal  maupun  internal,  petugas  pajak,
perbankan,  dan  lembaga  terkait  lainnya  dalam  mendeteksi  kecurangan laporan keuangan.
4.
I Gusti Ngurah Arya wirawan 2004 Penelitian tentang pengaruh ukuran kinerja nonfinansial dan ukuran
kerja  finansial.  Penelitian  dilakukan  pada  sektor  industri  penerbangan  di Indonesia  dengan  jumlah  sampel  sebanyak  10  perusahaan  pada  tahun
1999-2003.  Hasil    penelitian  ini  adalah  nilai-nilai  relevan  dari  kinerja nonfinansial meliputi on time performance, market share dan load factor.
Secara  umum,  dapat  digambarkan  bahwa  on  time  performance,  market share,
mempunyai  pengaruh  pada  rasio  profitabilitas  perusahaan  baik secara langsung maupun tidak langsung dengan mediator passenger load
factor .
5.  Tri Ramaraya Koroy 2008 Penelitian  ini  dalam  bentuk  makalah  mengenai  pendeteksian
kecurangan fraud laporan keuangan oleh auditor eksternal. Makalah ini mengidentifikasi  dan  menguraikan  permasalahan  dalam  pendeteksian
kecurangan  dalam  audit  atas  laporan  keuangan  oleh  auditor  eksternal. Berdasarkan  telaah  atas  berbagai  penelitian  yang  dilakukan,  terdapat
empat  faktor  penyebab  besar  mengapa  auditor  gagal  dalam  mendeteksi kecurangan  laporan  keuangan.  Pertama,  karakteristik  terjadinya
kecurangan  sehigga  menyulitkan  proses  pendeteksian.  Kedua,  standar pengauditan  belum  cukup  memadai  untuk  menunjang  pendeteksian  yang
52 sepantasnya.  Ketiga,  lingkungan  kerja  audit  dapat  mengurangi  kualitas
audit  dan  keempat  metode  dan  prosedur  audit  yang  ada  tidak  cukup efektif untuk melakukan pendeteksian kecurangan.
6.  Joseph F. Brazel, Keith L. Jones dan Mark F. Zimbelman 2009 Penelitian  tentang  penggunaan  ukuran  nonkeuangan  dalam
mendeteksi  kecurangan  laporan  keuangan.  Penelitian  ini  menggunakan data  sekunder  berupa  perusahaan  yang  ditetapkan  oleh  SEC  Security  of
Exchange  Commisioner melakukan  fraud  atau  kecurangan  laporan
keuangan.  Penelitian  ini  mengidentifikasi  sampel  perusahaan  fraud berdasarakan  tiga  sumber  yaitu,  publikasi  laporan  the  Committee  of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSO “Fraudulent Financial Reporting: 1987–1997, An Analysis of U.S. Public
Companies” Beasley et al., 1999, Accounting and Auditing Enforcement Releases AAERs
periode 1987-1997, media massa untuk mencari kasus fraud
seperti  The  Wall  Street.  Pengujian  hipotesis  dilakukan  dengan analisis  multivariat  dengan  menggunakan  regresi  logistik  logistic
regression, karena variabel independennya merupakan kombinasi antara
metric dan  non  metric  nominal.  Hasil  penelitian  ini  memberikan  bukti
empiris  bahwa  perbedaan  antara  ukuran  keuangan  dan  nonkeuangan capacity  diff
dan  employee  diff  lebih  besar  untuk  perusahaan  yang melakukan  fraud  dibandingkan  perusahaan  yang  tidak  melakukan  fraud
dan  perbedaan  ini  secara  signifikan  berhubungan  dengan  kecurangan laporan keuangan.
53 7.  Patricia  M.  Dechow,  Weili  Ge,  Chad  R.  Larson  dan  Richard  G.  Sloan
2010 Penelitian ini tentang prediksi kecurangan laporan keuangan melalui
lima  dimensi  yaitu  kualitas  akrual,  kinerja  keuangan,  ukuran nonkeuangan,  aktivitas  off  balance  sheet  dan  pengukuran  berdasarkan
kinerja  pasar.  Sampel  yang  digunakan  berasal  dari  Accounting  and Auditing  Enforcement  Release
AAERs  dari  tahun  1982  sampai  tahun 2005 dengan jumlah sampel sebanyak 2.190 perusahaan. Hasil penelitian
ini  1  tingkat  akrual  tinggi  untuk  perusahaan  yang  melakukan kecurangan  laporan  keuangan,  2  kinerja  keuangan  menurun  untuk
perusahaan  yang  melakukan  kecurangan  laporan  keuangan,  hal  ini ditutupi  dengan  peningkatan  jumlah  asset  yang  sarat  atas  penilaian
manajer,  3  terdapat  peningkatan  leasing  untuk  perusahaan  yang melakukan kecurangan laporan keuangan, 4 terdapat penurunan jumlah
karyawan  secara  tidak  normal  bagi  perusahaan  yang  melakukan kecurangan  laporan  keuangan  dan  5  perusahaan  yang  melakukan
kecurangan  laporan  keuangan  sedang  melakukan  tambahan  dana,  dan memiliki  kinerja  harga  saham  yang  tinggi  pada  tahun  sebelumnya.  Hasil
ringkasan  penelitian  terdahulu  dapat  dilihat  pada tabel  2.1  pada  halaman berikutnya.
54
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Independen
Variabel Dependen
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1.  Christopher D. Ittner dan
David F. Larcker
1991 Are
Nonfinancial Measures
Leading Indicators of
Financial Performance?
An Analysis of Customer
Satisfaction
  Ukuran nonkeuangan
Kepuasan Konsumen
  Kinerja keuangan
pendapatan dan margin
  Data Primer   Pelanggan
perusahaan telekomunika
si   Metode
penelitian menggunakan
analisis regresi linear.
Kepuasan pelanggan berhubungan positif
dengan pendapatan dan margin, serta
menyediakan pengetahuan yang
tidak tercermin dalam metode akuntansi nilai
buku.
2.  Agnes Utari Widyaningdyah
2001 Analisis Faktor-
Faktor yang Bepengaruh
Terhadap Earning
Management Pada
Perusahaan Go Public
di Indonesia
  Reputasi
auditor
  Jumlah dewan
direksi   Leverage
  Persentase saham saat
IPO
  Manajemen
laba
  Data
Sekunder
  Analisis regresi
berganda.
Hanya variabel leverage
yang berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba.
Berlanjut ke halaman berikutnya
55
Lanjutan Tabel 2.1 No
Peneliti Tahun
Judul Variabel
Independen Variabel
Dependen Metode
Penelitian Hasil Penelitian
3.  Charalambos T. Spathis
2002 Detecting False
Financial Statement
Using Published
Data: Some Evidence From
Greece
Sepuluh rasio keuangan
diantaranya rasio debt to
equity, sales to total assets
dan total debt to total assets
Kecurangan laporan
keuangan
  Data
sekunder
  Analisis regresi
logistik
Rasio total debt to total  assets
leverage secara signifikan
berpengaruh positif terhadap kecurangan
laporan keuangan.
4.  I Gusti Ngurah Arya Wirawan
2004 Analisis Model
Pengaruh Ukuran Kinerja
Non-Finansial dan Ukuran
Kinerja Finansial Pada
Sektor Industri Penerbangan di
Indonesia Ukuran kinerja
non-finansial yaitu
pelayanan penumpang
on time performance
dan market share
.
Ukuran kinerja keuangan rasio
profitabilitas.
  Data sekunder
  Industri Penerbangan
  Purposive sampling
  Tahun 1999- 2003
  Analisis regresi
berganda. Ukuran kinerja non-
finansial terdiri dari on time performance,
market share
dan load factor
berpengaruh pada rasio
profitabilitas perusahaan.
Berlanjut ke halaman berikutnya
56
Lanjutan Tabel 2.1
Berlanjut ke halaman berikutnya
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Independen
Variabel Dependen
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
5.  Tri Ramaraya Koroy
2008 Pendeteksian
Kecurangan Fraud
Laporan Keuangan oleh
Auditor Eksternal.
Tidak ada                 Tidak ada Analisis dalam
penelitian ini dilakukan dalam
bentuk makalah secara
komperhensif membahas
mengenai pendeteksian
kecurangan laporan
keuangan. Empat faktor
penyebab auditor gagal mendeteksi
kecurangan laporan keuangan:
  Karakteristik kecurangan yang
melibatkan penyembunyian.
  Standar pengauditan belum
cukup memadai.   Lingkungan kerja
audit yang mengurangi
kualitas audit.   Metode dan
prosedur audit yang ada tidak
cukup efektif.
57
Lanjutan Tabel 2.1
Berlanjut ke halaman berikutnya
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Independen
Variabel Dependen
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
6. Joseph F.
Brazel, Keith L. Jones dan
Mark F. Zimbelman
2009 Using
Nonfinancial Measures to
Assess Fraud Risk
Ukuran nonkeuangan
terdiri dari:   Employee
diff dan
  Capacity diff
  Kecurangan Laporan
Keuangan
  Data sekunder
  Purposive sampling
  Analisis regresi
logistik. Memberikan bukti
empiris bahwa ukuran nonkeuangan
employee diff dan capacity diff
secara signifikan lebih
besar untuk perusahaan yang
melakukan kecurangan laporan
keuangan.
7. Patricia M.
Dechow, Weili Ge, Chad R.
Larson dan Richard G.
Sloan 2010
Predicting Material
Accounting Misstatement.
  Kualitas
akrual
  Kinerja
keuangan
  Ukuran nonkeuanga
n
  Aktivitas off balance
sheet
  Kecurangan Laporan
Keuangan   Data
sekunder
  Purposive
sampling
  Analisis regresi
logistik
Perusahaan yang melakukan
kecurangan laporan keuangan memiliki
ciri-ciri:
  Tingkat akrual tinggi
  Kinerja keuangan turun
  Terdapat peningkatan
jumlah leasing
58
Lanjutan Tabel 2.1
Sumber: diolah dari berbagai referensi pendukung penelitian
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Independen
Variabel Dependen
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
  Market based
measure
  Terjadi penurunan
jumlah karyawan secara tidak
normal dan
  Memiliki kinerja saham yang
tinggi pada tahun sebelumnya.
59
D. Kerangka Berpikir