41 Penelitian akedemis, menyarankan bahwa prosedur analitis yang
dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan adalah tidak efektif karena auditor mungkin tidak menyadari
tren dan rasio yang tidak biasa dalam laporan keuangan karena mereka tidak cukup memahami lingkungan bisnis klien mereka Erickson et al.,
2000 dalam Brazel et al., 2009:1138. Auditor cenderung mempercayakan penjelasan manajemen tanpa kecukupan pengujian validitas mereka
Anderson dan Koonce 1995; Hirst dan Koonce 1996; Bierstaker et al., 1999 dalam Brazel et al., 2009:1138. Prosedur analitis tradisional
menggunakan data keuangan yang rentan terhadap salah klasifikasi missclassification
yang mengakibatkan
keberhasilan untuk
mengidentifikasi kecurangan menjadi terbatas Beneish, 1999; Kaminski dan Wetzel, 2004; Hogan et al., 2008 dalam Brazel et al., 2009:1138.
Oleh karena itu, jika auditor dan pihak yang berkepentingan seperti direksi, kreditor, investor, dan regulator dapat mengidentifikasi ukuran
nonkeuangan nonfinancial measures yang berhubungan dengan ukuran keuangan financial measures, ketidakkonsistenan pola antara keuangan
dan nonkeuangan dapat digunakan untuk mendeteksi perusahaan dengan risiko kecurangan yang tinggi Brazel et al., 2009:1138.
9. Employee Diff
Employee Diff adalah variabel yang digunakan untuk mengukur
perbedaan persentase perubahan dalam pendapatan dengan persentase perubahan jumlah karyawan Brazel et al., 2009:1150. Dalam ilmu
42 ekonomi, tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. Investasi
dalam tenaga kerja dan peralatan dapat menaikkan penjualan di masa depan dan profitabilitas. Bagaimanapun, tidak seperti pengeluaran modal,
pengeluaran dalam tenaga kerja harus dibebankan ketika terjadinya. Oleh karena itu, diduga manajer akan berusaha untuk menutupi penurunan
kinerja keuangan dengan mengurangi jumlah karyawan, dengan tujuan menaikkan laba bersih Dechow et al., 2010:22. Tetapi, penurunan
jumlah karyawan ini tidak akan sesuai dengan peningkatan pendapatan, karena tidak mungkin bagi perusahaan untuk melipatgandakan
profitabilitas dengan mengurangi jumlah karyawan Brazel et al., 2009:1141.
Pendeteksian kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan adalah tidak efektif karena hanya menghasilkan salah
klasifikasi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena rasio-rasio keuangan berasal dari data laporan keuangan yang telah dimanipulasi oleh
manajemen. Oleh karena itu, Brazel et al., 2009 meneliti ukuran-ukuran nonkeuangan yang tersedia di publik seperti jumlah karyawan, jumlah
cabang, jumlah kunjungan pasien, jumlah fasilitas produksi, jumlah paten, jumlah pusat distribusi dan luas fasilitas produksi untuk mendeteksi
kecurangan laporan keuangan. Dalam penelitian ini hanya digunakan jumlah karyawan single NFM. Karena jumlah karyawan single NFM
menunjukkan hubungan sebesar 62 dengan pertumbuhan pendapatan, sedikit lebih besar dibandingkan dengan jumlah rata-rata ukuran
43 nonkeuangan average NFM menunjukkan hubungan sebesar 61
dengan pertumbuhan pendapatan Brazel et al., 2009:1156. Alasan lainnya penggunan ukuran nonkeuangan berupa jumlah karyawan yaitu
berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep- 06PM2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang
pedoman penyajian laporan keuangan. Berdasarkan peraturan ini, laporan keuangan
yang dibuat
oleh perusahaan
publikemiten harus
mengungkapkan jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah karyawan selama periode yang bersangkutan. Sehingga data yang
dimaksud yaitu jumlah karyawan tersedia untuk publik. Hasil penelitian Brazel et al., 2009:1156, menunjukkan employee
diff untuk perusahaan yang melakukan kecurangan secara signifikan lebih
besar dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan. Employee diff
yang lebih besar mengindikasikan risiko kecurangan yang lebih besar Brazel et al., 2009:1158. Penelitian Dechow et al., 2010:23
menemukan bahwa terjadi pengurangan jumlah karyawan secara tidak normal bagi perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan.
B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
Adapun keterkaitan antar variabel dependen dan independen dalam penelitian ini adalah:
1. Pengaruh Leverage terhadap Kecurangan Laporan Keuangan