59
D. Kerangka Berpikir
Kecurangan laporan keuangan yang tidak terdeteksi oleh auditor eksternal, dapat berubah menjadi skandal keuangan yang besar bahkan dapat
menyebabkan kebangkrutan. Kerugian tidak hanya dirasakan oleh perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor dan kreditor tetapi juga
oleh auditor eksternal berupa risiko reputasi dan kerugian finansial ketika laporan keuangan mengandung salah saji material tidak terdeteksi dalam
proses auditnya. Kecurangan laporan keuangan lebih sulit dideteksi dibandingkan
kekeliruan karena melibatkan penyembunyian. Tetapi, adanya kondisi- kondisi yang terjadi dapat memperingatkan auditor eksternal. Kondisi
tersebut diantaranya leverage, dimana perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi diduga melakukan kecurangan laporan keuangan untuk menghindari
risiko gagal bayar dan pelanggaran perjanjian utang atau untuk mendapatkan tambahan utang baru.
Kecurangan laporan keuangan terjadi salah satu sebabnya karena lemahnya pengawasan. Auditor Big Four dapat mendeteksi kecurangan
laporan keuangan lebih dini, karena mereka memiliki pengetahuan, pengalaman teknis, dan reputasi yang lebih superior dibandingkan auditor
Non-Big Four. Selanjutnya, pendeteksian kecurangan laporan keuangan hanya dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan tidak efektif, karena perusahaan dapat memanipulasi rasio-rasio tersebut sehingga terlihat normal. Oleh karena itu,
60 dalam penelitian ini digunakan ukuran nonkeuangan yaitu jumlah karyawan,
karena jumlah karyawan berhubungan dengan pendapatan dan profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan akan
memiliki pola yang tidak konsisten antara ukuran keuangan pendapatan dengan ukuran nonkeuangan jumlah karyawan.
Sampel ditentukan menggunakan metode purposive sampling, dengan tujuan mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria. Kriteria tersebut
diantaranya perusahaan sektor manufaktur, tidak keluar dari bursa selama periode penelitian tahun 2007-2011. Memiliki data lengkap mengenai semua
variabel yang diteliti. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda karena
model terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Agar model dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis, sebelumnya model harus
diuji apakah sudah terbebas dari asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik terdiri
dari uji
normalitas, multikolinearitas,
autokorelasi dan
heteroskedastisitas. Kemudian, untuk mengetahui ketepatan model dalam menjelaskan variabel dependen dapat diuji dengan koefisien determinasi
adjusted R
2
. Terakhir, uji hipotesis dilakukan melalui uji statistik F dan uji statistik t. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh
variabel independen terhadap variabel dependen, dan uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Selengkapnya, mengenai kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.2 halaman berikutnya.
61
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Adanya kasus kebangkrutan yang disebabkan oleh kegagalan audit
Variabel Independen
Leverage Spathis, 2002
Kualitas Audit Agnes, 2001;
Brazel et al., 2009
Employee Diff Brazel et al., 2009;
Dechow et al., 2010 Kecurangan
Laporan Keuangan
Rezaee, 2002; Ujiyantho dan
Pramuka, 2007
Purposive Sampling
Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik Koefisien Determinasi Adj R
2
1. Normalitas Uji Hipotesis
2. Multikolonieritas 1. Uji F
3. Autokorelasi 2. Uji t
4. Heterokedastisitas
Kesimpulan, Implikasi dan Saran
Variabel Dependen
62
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu leverage,
kualitas audit, dan employee diff terhadap variabel dependen yaitu kecurangan laporan keuangan financial statement fraud. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai 2011 untuk mengetahui perkembangan perusahaan yang
melakukan kecurangan laporan keuangan. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun
2007-2011. B.
Metode Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling, artinya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria
tertentu. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2011 dan terdapat laporan auditor independen.