35 probabilitas tertinggi dalam hal hubungan dengan kecurangan fraud
Jones et al., 2007:21.
6. Leverage
Leverage adalah utang sebagai sumber dana yang digunakan untuk
membiayai asset perusahaan diluar sumber dana modal atau ekuitas Sam’ani, 2008:49. Leverage diartikan sebagai seberapa jauh perusahaan
menggunakan pendanaan melalui utang. Dalam penelitian ini, leverage adalah perbandingan antara utang dan aktiva. Ukuran ini berhubungan
dengan keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang Agnes, 2001:93. Tingkat utang yang tinggi dapat meningkatkan probabilitas
kecurangan laporan keuangan karena adanya perpindahan risiko dari pemilik modal dan manajer kepada kreditor pemberi pinjaman Spathis,
2002:184. Manajemen dapat memanipulasi laporan keuangan untuk memenuhi perjanjian utang. Leverage memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi memiliki probabilitas yang lebih
tinggi untuk melakukan kecurangan laporan keuangan Spathis, 2002:188. Oleh karena itu, leverage dapat digunakan untuk mendeteksi
kecurangan laporan keuangan financial statement fraud. Hal serupa juga diungkapkan oleh Brazel et al., 2009:1152 yang
menggunakan variabel leverage sebagai proksi dari financial distress tekanan keuangan. Perusahaan yang mengalami tekanan keuangan
36 memiliki insentif yang lebih besar untuk melakukan kecurangan
dibandingkan perusahaan yang tidak mengalami tekanan keuangan. Tingkat leverage yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan
melakukan kecurangan laporan keuangan saat mengalami tekanan keuangan financial distress, hal ini memberi motivasi bagi manajemen
untuk melakukan kecurangan Spathis, 2002:188. Perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang
dibandingkan dengan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga melakukan earning management karena perusahaan terancam default yaitu
tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya. Perusahaan
akan berusaha
menghindarinya dengan
membuat kebijaksanaan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan
demikian akan memberikan posisi bargaining yang relatif lebih baik dalam negosiasi atau penjadwalan ulang utang perusahaan Jiambalvo,
1996 dalam Agnes, 2001:93.
7. Kualitas Audit