Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

91 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas : Nilai Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 115 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation .51227150 Most Extreme Differences Absolute .052 Positive .052 Negative -.050 Kolmogorov-Smirnov Z .558 Asymp. Sig. 2-tailed .914 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data sekunder diolah

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance serta Variance Inflation Factor VIF. Suatu model regresi disimpulkan tidak ada masalah multikolinearitas adalah apabila memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai variance inflation factor VIF lebih kecil dari 10 Ghozali, 2011:106. Selengkapnya hasil pengujian asumsi klasik multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini. 92 Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant LEV .873 1.146 AUD_QUA .868 1.152 EMP_DIFF .984 1.016 Dependent Variable: DA Sumber : Data sekunder diolah Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama yaitu semua variabel independen memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2011:110. 93 Pada penelitian ini, uji autokorelasi diuji dengan uji Durbin- Watson D-W test. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas dari masalah autokorelasi. Selengkapnya mengenai hasil uji autokorelasi penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Model Summary b Model Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .191 8.756 3 111 .000 1.920 Sumber: data sekunder diolah Dari tabel 4.6 di atas menunjukkan nilai D-W sebesar 1,920. Selanjutnya nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan tingkat signifikansi 5, jumlah sampel 115 n=115, dan variabel independen 3 k=3. Maka dari tabel Durbin Watson didapatkan nilai batas bawah dl adalah sebesar 1,693 dan batas atas du adalah sebesar 1,774. Oleh karena nilai D-W 1,920 lebih besar dari batas atas du 1,774 dan kurang dari 4 – 1,774 4 – du, maka dapat disimpulkan tidak terdapat masalah autokorelasi positif atau negatif du d 4 – du a. Predictors: Constant, EMP_DIFF, LEV, AUD_QUA b. Dependent Variable: DA 94 lihat tabel 3.1 pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi atau dengan kata lain tidak terdapat autokorelasi. Untuk memperkuat hasil penelitian ini maka digunakan uji run test, di mana gangguan autokorelasi terjadi jika signifikansi di bawah 0,05. Berikut adalah hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan run test. Tabel 4.7 Uji Autokorelasi- Run Test a. Median Sumber: Data sekunder diolah Dari hasil pengujian yang diperoleh dari tabel 4.7 menunjukkan nilai test adalah sebesar -0,03247 dengan probabilitas 0,224 yang berarti di atas signifikansi 0,05 0,224 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual acak atau random, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.03247 Cases Test Value 57 Cases = Test Value 58 Total Cases 115 Number of Runs 52 Z -1.217 Asymp. Sig. 2-tailed .224 95

d. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

1 8 123

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 9 123

Analisis Pengguna Leverage, Kualitas Audit, Diff dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2007/2011)

4 39 147

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)

4 69 85

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia)

0 0 23

ABSTRAK Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

0 0 14

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 1 13