xiv 119
  PPh Yang Masih Harus dibayar: Total PPh Terutang
:          127.108.950 Kredit Pajak PPh 23
:            55.908.864 - PPh Yang Masih Harus dibayar
: 71.200.086
Pada  tabel  4.31  terlihat  bahwa  pajak  yang  masih  harus dibayar  oleh  Koperasi  Satya  Ardhia  Mandiri  KOSAMI  sama
dengan  jika  pajak  ditanggung  oleh  karyawan.  Hal  ini  disebabkan karena  Pajak  Penghasilan  Pasal  21  yang  ditanggung  oleh
perusahaan  termasuk  sebagai  bentuk  kenikmatan,  sehingga  harus dilakukan koreksi positif terhadap biaya PPh 21.
c. Pajak Penghasilan Pasal 21 di Gross up
Tabel 4.33 Laporan LabaRugi
Jika Pajak Penghasilan Pasal 21 Di Gross up
dalam rupiah No
Keterangan Jumlah
I
II A
Pendapatan Usaha Pendapatan Simpin
Pendapatan Simpin Multiguna Pendapatan Voucher
Pendapatan Pengadaan Barang Pendapatan Greeting Service
Pendapatan Jasa Tenaga Outsourcing Pendapatan Pengadaan Motor
Pendapatan Vending Machine Pendapatan Aquarium
Pendapatan Toko 634 Jumlah Pendapatan Usaha
Biaya Usaha Biaya Operasional Simpin
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Pajak Jamsostek
250.956.102,00 154.879.836,00
851.660.163,00 821.084.476,00
444.348.165,00
18.102.734.303,00 62.062.249,00
18.000.000,00 16.715.636,00
38.386.755,00
20.760.827.685,00
65.353.165,00 3.153.958,00
754.458,00 3.594.308,00
xv 120
Lanjutan Tabel 4.33 No
Keterangan Jumlah
B C
D E
Jumlah Biaya Operasional Simpin Biaya Operasional Voucher
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Pajak Jamsostek
Biaya Sewa Ruangan Biaya Sewa Listrik
Biaya Pembelian Barang Dagangan Jumlah Biaya Operasional Voucher
Biaya Operasional Pengadaan Biaya Gaji
Tunjangan Hari Raya Tunjangan Pajak
Jamsostek Biaya Pengadaan Barang
Jumlah Biaya Op. Pengadaan Biaya Operasional Greeting Service
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Pajak Jamsostek
Biaya SurchartKonsesi Biaya Sewa Ruangan
Biaya Listrik Biaya Air
Biaya Telepon Biaya Operasional
Jumlah Biaya Op. Greeting Service Biaya Operasional Outsourcing
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Pajak Jamsostek
Biaya Seragam Dinas Biaya Terminasi
Biaya Pembinaan Biaya AVSEC
Biaya Pas Jumlah Biaya Op. Outsourcing
72.855.889,00
154.313.580,00 8.866.250,00
1.073.700,00 9.092.210,00
60.000.000,00 200,000,00
539.247.590,00 772.793.330,00
43.451.880,00 2.501.500,00
524.250,00 2.237.774,00
667.370.270,00 716.085.674,00
118.941.780,00 6.919.750,00
1.333.000,00 6.303.866,00
29.132.255,00 108.330.000,00
5.400.000,00 331.545,00
8.497.514,00 44.855.000,00
330.044.710,00
8.457.399.200,00 467.400.000,00
68.456.636,00 473.289.056,00
409.440.000,00 950.884.715,00
150.750.000,00
6.566.378.900,00 49.901.000,00
17.593.899.507,00
xvi 121
Lanjutan Tabel 4.33 No
Keterangan Jumlah
F G
H
III
IV Biaya Operasional Aquarium
Biaya Peralatan Jumlah Biaya Operasional Aquarium
Biaya Operasional Toko 634 Biaya Pembelian
Jumlah Biaya Toko 634 Biaya Administrasi  Umum
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Pajak Jamsostek
Honorarium Pengurus Biaya Seragam Dinas
Biaya Listrik Biaya Administrasi
Biaya ATK Biaya Rapat
Biaya Air Minum Biaya Perlengkapan
Biaya Telpon  Fax Biaya Ijin Usaha
Biaya Penyusutan Biaya Cetak
Biaya Bahan Bakar Biaya Materai
Bonus Biaya Perawatan Kendaraan
Jumlah Biaya Administrasi  Umum Jumlah Biaya Usaha
Jumlah Hasil Usaha Pendapatan Non Usaha
Pendapatan Bunga Pendapatan Lain-lain
Jumlah Pendapatan Non Usaha Biaya Non Usaha
Biaya Administrasi Bank Biaya Bunga Bank
Biaya Transfer Bank Jumlah Biaya Non Usaha
Jumlah Hasil Non Usaha 3.833.000,00
3.833.000,00
34.700.445,00 34.700.445,00
285.698.832,00 14.223.408,00
5.434.704,00 12.156.876,00
129.000.000,00 15.000.000,00
2.661.948,00 83.142.663,00
60.905.339,00 97.264.974,00
2.748.600,00 14.706.950,00
17.474.531,00 3.050.000,00
58.561.697,00 2.374.304,00
3.542.880,00 1.656.000,00
15.000.000,00 2.041.737,00
826.645.443,00 20.350.857.998,00
409.969.687,00
101.255.949,23 10.658.000,00
111.913.949,23
4.288.866,00 23.977.373,17
14.972.500,00 43.238.739,17
68.675.210,06
xvii 122
Lanjutan Tabel 4.33 No
Keterangan Jumlah
Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak PPh Terhutang
Laba Bersih 478.644.897,06
109.956.841,00 368.688.057,00
Sumber: Intern Koperasi Satya Ardhia Mandiri diolah
Berikut  adalah  perhitungan  Pajak  Penghasilan  PPh  Badan Koperasi Satya Ardhia Mandiri KOSAMI tahun 2011:
  Peredaran Usaha :    20.760.827.685
  Dasar Pengenaan Pajak Laba SHU Sebelum Pajak
:         478.644.897 Koreksi Positif
:           18.673.646 + Dasar Pengenaan Pajak DPP
:         497.318.543 Pembulatan DPP
:         497.318.000   PPh Terhutang :
a. Bagian  penghasilan  kena  pajak  atau  dasar  pengenaan
pajak  yang  memperoleh  fasilitas  adalah  sebesar Rp 4.800.000.000Rp 20.760.827.685 x Rp 497.318.000
= Rp 114.982.362; PPh  terutang  50  x  25  x  Rp  114.982.362  =
Rp 14.372.795 b.
Bagian  penghasilan  kena  pajak  atau  dasar  pengenaan pajak  yang  tidak  memperoleh  fasilitas  adalah  sebesar
Rp 497.318.000 - Rp 114.982.362 = Rp 382.336.181; PPh  Terutang  sebesar  25  x  Rp  382.336.181  =
Rp 95.584.045 c.
Total  PPh  terutang  Rp  14.372.795  +  Rp  95.584.045  = Rp 109.956.841
xviii 123
  PPh Yang Masih Harus dibayar: Total PPh Terutang
:          109.956.841 Kredit Pajak PPh 23
:            55.908.864 - PPh Yang Masih Harus dibayar
: 54.047.977
Untuk  metode  perhitungan  Pajak  Penghasilan  Di-gross  up pajak  yang  masih  harus  dibayar  oleh  Koperasi  Satya  Ardhia
Mandiri KOSAMI yaitu sebesar Rp  54.047.977.
iv 124
Tabel 4.34 Perbandingan Perhitungan LabaRugi Tahun 2011
Koperasi Satya Ardhia Mandiri                                          dalam rupiah
No
Keterangan PPh Pasal 21
Ditanggung Karyawan
PPh Pasal 21 Ditanggung
Perusahaan
PPh Pasal 21 Di- gross up
Pendapatan Usaha Pendapatan Simpin
Pendapatan Simpin Multiguna Pendapatan Voucher
Pendapatan Pengadaan Barang Pendapatan Greeting Service
Pendapatan Jasa Tenaga Outsourcing Pendapatan Pengadaan Motor
Pendapatan Vending Machine Pendapatan Aquarium
Pendapatan Toko 634 Jumlah Pendapatan Usaha
Biaya Usaha Biaya Operasional Simpin
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Pajak Biaya PPh 21
Jamsostek Jumlah Biaya Operasional Simpin
250.956.102,00 154.879.836,00
851.660.163,00 821.084.476,00
444.348.165,00
18.102.734.303,00 62.062.249,00
18.000.000,00 16.715.636,00
38.386.755,00
20.760.827.685,00
65.353.165,00 3.153.958,00
- -
3.594.308,00 72.101.431,00
250.956.102,00 154.879.836,00
851.660.163,00 821.084.476,00
444.348.165,00
18.102.734.303,00 62.062.249,00
18.000.000,00 16.715.636,00
38.386.755,00
20.760.827.685,00
65.353.165,00 3.153.958,00
- 813.313,00
3.594.308,00 72.914.744,00
250.956.102,00 154.879.836,00
851.660.163,00 821.084.476,00
444.348.165,00
18.102.734.303,00 62.062.249,00
18.000.000,00 16.715.636,00
38.386.755,00
20.760.827.685,00
65.353.165,00 3.153.958,00
754.458,00 -
3.594.308,00 72.855.889,00
v 125
Lanjutan Tabel 4.34 No
Keterangan PPh Pasal 21
Ditanggung Karyawan
PPh Pasal 21 Ditanggung
Perusahaan
PPh Pasal 21 Di- gross up
D Biaya Operasional Voucher
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Biaya PPh 21 Jamsostek
Biaya Sewa Ruangan Biaya Sewa Listrik
Biaya Pembelian Barang Dagangan Jumlah Biaya Operasional Voucher
Biaya Operasional Pengadaan Biaya Gaji
Tunjangan Hari Raya Tunjangan Pajak
Biaya PPh 21 Jamsostek
Biaya Pengadaan Barang Jumlah Biaya Operasional Pengadaan
Biaya Operasional Greeting Service Biaya Gaji
Tunjangan Hari Raya Tunjangan Pajak
Biaya PPh 21 Jamsostek
154.313.580,00 8.866.250,00
- -
9.092.210,00 60.000.000,00
200,000,00 539.247.590,00
771.719.630,00
43.451.880,00 2.501.500,00
- -
2.237.774,00 667.370.270,00
715.561.424,00
118.941.780,00 6.919.750,00
- -
6.303.866,00 154.313.580,00
8.866.250,00 -
1.443.800,00 9.092.210,00
60.000.000,00 200,000,00
539.247.590,00 773.163.430,00
43.451.880,00 2.501.500,00
- 618.200,00
2.237.774,00 667.370.270,00
716.179.624,00
118.941.780,00 6.919.750,00
- 1.598.400,00
6.303.866,00 154.313.580,00
8.866.250,00 1.073.700
- 9.092.210,00
60.000.000,00 200,000,00
539.247.590,00 772.793.330,00
43.451.880,00 2.501.500,00
524.250,00 -
2.237.774,00 667.370.270,00
716.085.674,00
118.941.780,00 6.919.750,00
1.333.000,00 -
6.303.866,00
iv 126
Lanjutan Tabel 4.34 No
Keterangan PPh Pasal 21
Ditanggung Karyawan
PPh Pasal 21 Ditanggung
Perusahaan
PPh Pasal 21 Di- gross up
E
Biaya SurchartKonsesi Biaya Sewa Ruangan
Biaya Listrik Biaya Air
Biaya Telepon Biaya Operasional
Jumlah Biaya Operasional Greeting Service Biaya Operasional Outsourcing
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Pajak Biaya PPh 21
Jamsostek Biaya Seragam Dinas
Biaya Terminasi Biaya Pembinaan
Biaya AVSEC Biaya Pas
Jumlah Biaya Operasional Outsourcing Biaya Operasional Aquarium
Biaya Peralatan Jumlah Biaya Operasional Aquarium
29.132.255,00 108.330.000,00
5.400.000,00 331.545,00
8.497.514,00 44.855.000,00
328.711.710,00
8.457.399.200,00 467.400.000,00
- -
473.289.056,00 409.440.000,00
950.884.715,00 150.750.000,00
6.566.378.900,00 49.901.000,00
17.525.442.871,00
3.833.000,00 3.833.000,00
29.132.255,00 108.330.000,00
5.400.000,00 331.545,00
8.497.514,00 44.855.000,00
330.310.110,00
8.457.399.200,00 467.400.000,00
- 87.864.746,00
473.289.056,00 409.440.000,00
950.884.715,00 150.750.000,00
6.566.378.900,00 49.901.000,00
17.613.307.617,00
3.833.000,00 3.833.000,00
29.132.255,00 108.330.000,00
5.400.000,00 331.545,00
8.497.514,00 44.855.000,00
330.044.710,00
8.457.399.200,00 467.400.000,00
68.456.636,00 -
473.289.056,00 409.440.000,00
950.884.715,00 150.750.000,00
6.566.378.900,00 49.901.000,00
17.593.899.507,00
3.833.000,00 3.833.000,00
v 127
Lanjutan Tabel 4.34 No
Keterangan PPh Pasal 21
Ditanggung Karyawan
PPh Pasal 21 Ditanggung
Perusahaan
PPh Pasal 21 Di- gross up
Biaya Operasional Toko 634 Biaya Pembelian
Jumlah Biaya Toko 634 Biaya Administrasi  Umum
Biaya Gaji Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Pajak Biaya PPh 21
Jamsostek Honorarium Pengurus
Biaya Seragam Dinas Biaya Listrik
Biaya Administrasi Biaya ATK
Biaya Rapat Biaya Air Minum
Biaya Perlengkapan Biaya Telpon  Fax
Biaya Ijin Usaha Biaya Penyusutan
Biaya Cetak Biaya Bahan Bakar
Biaya Materai Bonus
Biaya Perawatan Kendaraan 34.700.445,00
34.700.445,00
280.522.174,00 13.558.659,00
- -
12.156.876,00 129.000.000,00
15.000.000,00 2.661.948,00
83.142.663,00 60.905.339,00
97.264.974,00
2.748.600,00 14.706.950,00
17.474.531,00 3.050.000,00
58.561.697,00 2.374.304,00
3.542.880,00 1.656.000,00
15.000.000,00 2.041.737,00
34.700.445,00 34.700.445,00
285.698.832,00 14.223.408,00
- 5.841.408,00
12.156.876,00 129.000.000,00
15.000.000,00 2.661.948,00
83.142.663,00 60.905.339,00
97.264.974,00
2.748.600,00 14.706.950,00
17.474.531,00 3.050.000,00
58.561.697,00 2.374.304,00
3.542.880,00 1.656.000,00
15.000.000,00 2.041.737,00
34.700.445,00 34.700.445,00
285.698.832,00 14.223.408,00
5.434.704,00 -
12.156.876,00 129.000.000,00
15.000.000,00 2.661.948,00
83.142.663,00 60.905.339,00
97.264.974,00
2.748.600,00 14.706.950,00
17.474.531,00 3.050.000,00
58.561.697,00 2.374.304,00
3.542.880,00 1.656.000,00
15.000.000,00 2.041.737,00
iv 128
Lanjutan Tabel 4.34 No
Keterangan PPh Pasal 21
Ditanggung Karyawan
PPh Pasal 21 Ditanggung
Perusahaan
PPh Pasal 21 Di- gross up
III
IV Jumlah Biaya Administrasi  Umum
Jumlah Biaya Usaha Jumlah Hasil Usaha
Pendapatan Non Usaha Pendapatan Bunga
Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan Non Usaha
Biaya Non Usaha Biaya Administrasi Bank
Biaya Bunga BanK Biaya Transfer Bank
Jumlah Biaya Non Usaha Jumlah Hasil Non Usaha
Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak PPh Terhutang
Laba Bersih 821.210.739,00
20.273.281.250,00 487.546.435,00
101.255.949,23 10.658.000,00
111.913.949,23
4.288.866,00 23.977.373,17
14.972.500,00 43.238.739,17
68.675.210,06
556.221.645,06 127.108.950,00
429.112.695,00 827.461.147,00
20.371.461.117,00 389.366.568,00
101.255.949,23 10.658.000,00
111.913.949,23
4.288.866,00 23.977.373,17
14.972.500,00 43.238.739,17
68.675.210,06
458.041.778,06 127.108.950,00
330.932.828,00 826.645.443,00
20.350.857.998,00 409.969.687,00
101.255.949,23 10.658.000,00
111.913.949,23
4.288.866,00 23.977.373,17
14.972.500,00 43.238.739,17
68.675.210,06
478.644.897,06 109.956.841,00
368.688.057,00
Sumber :Data Internal Koperasi Satya Ardhia Mandiri Diolah
iv 129
Dari tabel 4.34 yaitu tabel perbandingan labarugi diatas kita dapat  melihat  bahwa  untuk  metode  gross  atau  Pajak  Penghasilan
Ditanggung  Karyawan  biaya  gaji  dapat  diperhitungkan  sebagai pengurang  penghasilan  bruto.  Karena  biaya  gaji  yang  diterima
karyawan sudah dikurangkan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21. Untuk  metode  Pajak  Penghasilan  Pasal  21  Ditanggung
Perusahaan,  pajak  yang  masih  harus  dibayar  oleh  Koperasi  Satya Ardhia  Mandiri  KOSAMI  sama  dengan  jika  pajak  ditanggung
oleh karyawan. Hal ini disebabkan karena Pajak Penghasilan Pasal 21  yang  ditanggung  oleh  perusahaan  termasuk  sebagai  bentuk
kenikmatan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 3 huruf d yaitu  berbunyi sebagai berikut.
Yang dikecualikan dari objek pajak adalah: penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh  dalam  bentuk  natura  danatau  kenikmatan  dari  Wajib Pajak  atau  Pemerintah,
kecuali  yang  diberikan  oleh  bukan  Wajib Pajak,  Wajib  Pajak  yang  dikenakan  pajak  secara
final  atau  Wajib Pajak  yang  menggunakan  norma  penghitungan  khusus  deemed
profit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15. Dan  Pasal  9  ayat  1  huruf  e  yang  berbunyi  yaitu  Untuk
menentukan  besarnya  Penghasilan  Kena  Pajak  bagi  Wajib  Pajak dalam  negeri  dan  bentuk  usaha  tetap  tidak  boleh  dikurangkan:
penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
v 130
yang  diberikan  dalam  bentuk  natura  dan  kenikmatan,  kecuali penyediaan  makanan  dan  minuman  bagi  seluruh  pegawai  serta  di
daerah  tertentu  dan  yang  berkaitan  dengan  pelaksanaan  pekerjaan yang  diatur  penggantian  atau  imbalan  dalam  bentuk  natura  dan
kenikmatan dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Dan  juga  diatur  dalam  Kep.  Dirjen  Pajak  No.  31PJ.2009
Pasal  8  ayat  2  menegaskan  bahwa  Pajak  Penghasilan  yang ditanggung  oleh  pemberi  kerja,  termasuk  yang  ditanggung  oleh
pemerintah,  merupakan  penerimaan  dalam  bentuk  kenikmatan. Sehingga  secara  fiskal  tidak  dapat  dibebankan  dan  secara
komersial dapat dibebankan. Dan  untuk  metode  Pajak  Penghasilan  Di-Gross  up,  Pajak
Penghasilan  yang  masih  harus  dibayar  perusahaan  lebih  kecil dibandingkan  dengan  metode  lain.  Karena,  pemberian  tunjangan
pajak  yang  di-gross  up  merupakan  bagian  dari  penghasilan  yang diterima  karyawan  bukan  merupakan  kenikmatan.  sebagaimana
dimaksud  dalam  Pasal  4  ayat  1  huruf  a  yaitu    berbunyi  sebagai berikut.
Yang  menjadi  objek  pajak  adalah  penghasilan,  yaitu  setiap tambahan  kemampuan  ekonomis  yang  diterima  atau  diperoleh
Wajib  Pajak,  baik  yang  berasal  dari  Indonesia  maupun  dari  luar Indonesia,  yang  dapat  dipakai  untuk  konsumsi  atau  untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan
vi 131
nama  dan  dalam  bentuk  apa  pun,  termasuk:  penggantian  atau imbalan  berkenaan  dengan  pekerjaan  atau  jasa  yang  diterima  atau
diperoleh  termasuk  gaji,  upah,  tunjangan,  honorarium,  komisi, bonus,  gratifikasi,  uang  pensiun,  atau  imbalan  dalam  bentuk
lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini; Dan  Pasal  6  ayat  1  huruf  a  Besarnya  Penghasilan  Kena
Pajak  bagi  Wajib  Pajak  dalam  negeri  dan  bentuk  usaha  tetap, ditentukan  berdasarkan  penghasilan  bruto  dikurangi  biaya  untuk
mendapatkan,  menagih,  dan  memelihara,  termasuk:    biaya pembelian  bahan;  biaya  berkenaan  dengan  pekerjaan  atau  jasa
termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, dan royalti; biaya
perjalanan;  biaya  pengolahan  limbah;  premi  asuransi;  biaya promosi penjualan.
Dalam  hal  ini,  tunjangan  pajak  termasuk  kedalam penghasilan
yang diterima
karyawan. Artinya
bilamana penghasilan  dari  tunjangan  pajak  karyawan  tersebut  sudah
dipajaki  dan  disetorkan  ke  Kas  Negara  serta  sudah  dilaporkan dalam  SPT  PPh  Pasal  21,  maka  bagi  pemberi  kerja  atas
pengeluaran  biaya  tunjangan  pajak  tersebut  dapat  dibiayakan menjadi  pengurang  penghasilan  dalam  laporan  keuangan  fiskal
atau  SPT  PPh  Badan.  Tentu  dengan  catatan,  transaksi  tersebut didukung  dengan  adanya  penjurnalan  biaya  tunjangan  pajak
vii 132
didalam  pembukuan  wajib  pajak  serta  juga  tercantum  dalam  slip gaji karyawan.
Tabel 4.35 Perbandingan Efisiensi Beban Pajak Metode Gross dan Net
Koperasi Satya Ardhia Mandiri dalam rupiah
No Keterangan
Metode Gross PPh Pasal 21
Ditanggung Karyawan
Metode Net PPh Pasal 21
Ditanggung Perusahaan
Efek Pajak Yang
Dibayar 1.
PPh Pasal 21 98.179.867
98.179.867 Sama
2.  PPh Badan